Imam Shadiq as berkata “barang siapa yang ingin menjadi bagian dari sahabat-sahabat Al-mahdi afs maka ia harus menantinya, dan dalam keadaan menati tersebut ia harus beramal dengan penuh ketakwaan dan akhlaq yang baik.”
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Amir Pour saat menjelaskan tentang hubungan Arba’in dengan persiapan kemunculan Imam Zaman afs.
Dijelaskannya, sehubungan dengan persiapan kemunculan dan karakter para penanti Imam Zaman afs terdapat banyak penjelasan yang disampaikan Imam Shadiq as, dan meskipun para Imam yang lainnya juga menjelaskan tentang tugas-tugas para penanti Imam afs.
Namun Imam Shadiq as dalam ucapannya yang sangat agung mengatakan “barang siapa yang ingin menjadi bagian dari sahabat-sahabat Al-mahdi afs maka ia harus menantinya, dan dalam keadaan menati tersebut ia harus beramal dengan penuh ketakwaan dan akhlaq yang baik.”
Hujjatul Islam Amir Pour menambahkan, berdasarkan riwayat-riwayat nabawi “Intizhar” bukan hanya sebuah keadaan akan tetapi sebuah “amal”, dengan demikian hal yang ditunggu dari penanti Imam Zaman afs ialah seorang yang beramal, dan salah satu di antara amalan-amalan yang terpenting ialah makrifat dalam dirinya semakin hari semakin bertambah.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Amir Pour menuturkan, Imam Zaman afs memperkenalkan dirinya melalui Imam Husain as, yakni mempernalkan Imam Husain as kepada dunia. Imam Husain as yang teah syahid di Karbala memiliki orang yang akan menuntut darahnya kelak dan itu adalah Imam Zaman afs.
Namun yang lebih utama mengenai hubungan yang terdapat dalam Arba’in dan kemunculan Imam Zaman afs ialah dasar dari ziarah Arbain diambil dari Imam Hasan Askari as yang tidak lain adalah ayah dari Imam Mahdi afs, karena riwayat mengenai ziarah Arba’in yang merupakan ciri dari orang mukmin dinukil dari Imam Askari as, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email