PBB mengumumkan, lebih dari 600 pengungsi muslim Rohingya kabur ke Bangladesh sejak dimulainya sejumlah kekerasan di propinsi rakhine Myanmar.
Menurut laporan IQNA dilansir dari harian The Daily Mail, PBB, Minggu (22/10) dengan memublikasikan sebuah laporan mengumumkan, 603 ribu pengungsi sejak dimulainya kekerasan pada bulan lalu memasuki Bangladesh dengan melewati perbatasan dan meski kondisi memprihatinkan para pengungsi di Bangladesh dikarenakan tidak adanya fasilitas-fasilitas primer, namun gelombang migrasi ke negeri ini masih terus berlanjut.
Umat muslim Rohingya tidak memiliki cara lain selain kabur dikarenakan menghadapi kekerasan terburuk dan pembunuhan brutal para militer Myanmar. Dari sisi lain, pemerintah Bangladesh merasa khawatir akan kondisi dimulainya gelombang baru para pengungsi dan tidak adanya fasilitas lazim untuk mereka.
Menurut harian The Independent, UNICEF juga memperingatkan sekitar 340 ribu anak kecil muslim Rohingya dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, dengan tanpa akses makanan, minuman, dan penjagaan kesehatan di sejumlah kamp pengungsi.
Organisasi ini mengumumkan, satu dari lima anak mengalami kekurangan gizi dan membutuhkan perawatan medis. UNICEF memperingatkan, di setiap pekan, sekitar 12 ribu anak kecil Rohingya tiba ke Bangladesh dan banyak sekali dari mereka mengalami gangguan kejiwaan karena menyaksikan sejumlah kekerasan.
(The-Daily-Mail/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email