Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa akibat dari berbuat dosa maka seseorang bisa melecehkan ayat-ayat Ilahi, oleh karena itu jika seseorang melakukan dosa maka esensinya akan berubah dan tidak ada tempat baginya selain neraka jahannam.
Hal ini disampaikan Ayatullah Ali Jawidan dalam acara peringatan Asyura Imam Husain as, kemarin. Dijelaskannya, dengan segala keburukan yang dimiliki oleh Yazid bin Muawiyah, jika ia duduk sebagai kedudukan seorang raja maka bid’ah tidak akan terjadi, namun karena ia berada dalam posisi syar’i yakni ia menyatakan diri sebagai pengganti Rasul saww maka apa yang dilakukannya adalah bid’ah.
Sambil menjelaskan bahwa Imam Husain as telah menghidupkan kembali amar makruf dan nahi munkar, pengajar kelas akhlaq ini mengatakan, amar makruf dan nahi munkar yang dilakukan dalam menghadapi bid’ah maka pengaruh bukanlah syarat, yakni meskipun tidak ada pengaruhnya maka kewajiban Ilahi ini terhitung sudah diamalkan.
Lebih lanjut Ayatullah Jawidan menuturkan, manusia jika melakukan dosa maka ia akan terkotori dengan dosa tersebut dan perlahan-lahan pengaruh dari dosa tersebut akan terus bertambah dan pada akhirnya akan merubah dirinya. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa akibat dari berbuat dosa maka seseorang bisa melecehkan ayat-ayat Ilahi, oleh karena itu jika seseorang melakukan dosa maka esensinya akan berubah dan tidak ada tempat baginya selain neraka jahannam.
Dan tidak ada suatu bala atau musibah apapun yang datang kepada manusia kecuali disebabkan oleh dosa, dan barang siapa yang meyakini hal ini maka beristighfarlah dari dosa-dosa yang telah ia lakukan supaya ia bisa mendapatkan jalan keluar dan keselamatan, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumbr-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email