Orang-orang yang berada di jalan sirathal mustaqim adalah golongan anbiya Ilahi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh dari anak keturunan nabi Adam as.
Shabestan News Agency, dalam sebuah riwayatnya Imam Shadiq as mengatakan “seorang hamba tidak ruku di hadapan Allah swt secara hakiki kecuali Allah swt menghiasinya dengan cahaya kemuliaan-Nya.”
Mengenai penjelasan falsafah dan tujuan shalat ialah shalat diawali dengan kalimat muqaddas “Allahu Akbar” dimana seseorang yang akan melakukan shalat, dengan mengatakan kalimat ini maka mereka telah memutuskan semua hubungannya baik dengan hubungan materinya, semua yang difikirkannya selain Allah swt, dan kemudian perlahan ia memasuki ke hadirat Allah swt.
rahasia dari shalat sangatlah penting dan pengaruh shalat itu sendiri berasal dari rahasia-rahasia shalat.
Sementara mengenai adab shalat itu sendiri terbagi menjadi dua macam, adab yang wajib dan adab yang sunnah, adab bathini dan juga adab zahiri.
Selain itu, shalat juga merupakan kunci dan wasilah untuk sampai kepada Allah swt, dan tidak diragukan lagi bahwa shalat juga merupakan ritual ibadah utama bagi kaum muslimin.
Saat membaca ayat “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” Dalam shalat kita maka jalan lurus yang kita maksudkan adalah berkenaan dengan hidayah Ilahi serta mengamalkan perintah-perintah Allah swt dan rasul-Nya.
Orang-orang yang berada di jalan sirathal mustaqim adalah golongan anbiya Ilahi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh dari anak keturunan nabi Adam as.
(Shabestan/BerbagaiSumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email