Salah satu cara yang dilakukan musuh saat kalah dalam peperangan ialah dengan menyerah dan meminta keamanan dari lawannya.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Muhammad Shabir Jakfari saat menjelaskan tentang pentingnya bashirat dalam Intizhar Imam Zaman afs. Dijelaskannya kita berfikir bahwa dengan hadirnya Imam di tengah masyarakat maka semua permasalahan dapat terselesaikan, padahal tidaklah demikian karena sejarah menjadi bukti bahwa meski Imam Makshum berada di tengah masyarakat namun masyarakat yang seharusnya menyertainya malah menentangnya.
Jika kita melihat berbagai tragedi yang tertulis dalam sejarah maka kita bisa mengambil berbagai teladan darinya, di antaranya ialah perang Shiffin, dimana mengenai peperangan ini Imam Ali as menjelaskan tentang masalah bashirat.
Dalam Nahjul Balagah disebutkan bahwa setelah kejadian Hukmiyah saat Imam Ali as hendak kembali ke Kufah, Imam as berkata “barang siapa yang buta dalam sebuah perkara di dunia maka kelak di hari kiamat nanti ia akan lebih buta lagi.”
Lebih lanjut Hujjatul Islam Jakfari menuturkan, salah satu cara yang dilakukan musuh saat kalah dalam peperangan ialah dengan menyerah dan meminta keamanan dari lawannya.
Sebagaimana yang terjadi dalam perang Shiffin saat Muawiyah dan Amr bin Ash telah melihat kekalahan di depan mata mereka menggunakan taktik dan siasat mereka dengan mengacungkan Al-Qur’an di atas pedang kemudian mereka berkata kami dan kalian semua adalah muslim maka biarlah Al-Qur’an yang menghukumi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email