Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas aksi teror terhadap festival musik Las Vegas tanpa menunjukkan bukti dan data yang kongkrit.
Demikian berita ini dilansir oleh CNBC hari ini.
Dengan klaim ini, lanjut CNBC, ISIS telah merealisasikan ancaman terhadap Amerika yang selama ini digembar-gemborkan.
Dalam klaim ISIS disebutkan, penyerang Las Vegas telah memeluk agama Islam beberapa bulan lalu. Hanya saja, ini semua masih dalam ranah klaim dan ISIS belum menunjukkan bukti.
ISIS mengklaim, penyerang adalah salah satu militan mereka dan aksi teror tersebut merupakan balasan terhadap serangan Koalisi Internasional yang telah dilakukan atas pangkalan-pangkalan kelompok teroris tersebut di Suriah dan Iraq.
Hingga kini, para petinggi terkait Amerika menyatakan belum ada bukti yang bisa menghubungan oknum penyerang dengan kelompok teroris ISIS.
Menurut pengakuan pihak kepolisian Amerika, dalam aksi penembakan terdahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah kontemporer Amerika ini, minimal 58 orang terbunuh dan ratusan yang lain terluka.
Dalam laporan pihak kepolisian Amerika disebutkan, oknum penyerang bernama Stephen Paddock yang sudah berusia 64 tahun. Ia melakukan penembakan dari atas sebuah hotel di sekitar penggelaran festival musik Las Vegas itu. Setelah itu, ia melakukan bunuh diri.
Menurut data terbaru, sudah lebih dari 515 orang terluka dan kondisi sebagian dari mereka sangat kritis.
(CNBC/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email