(Foto: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Oleh: Riza Iqbal
Jika Jokowi dikatakan suka memberkan symbol-simbol akan sesuatu, mungkin bisa jadi dugaan, bisa jadi memang itu ciri khas beliau. Terakhir saat peresmian Tol Becakayu, Presiden menaiki kendaraan jenis jip keluaran tahun lawas.
Banyak yang mengartikan bahwa itu simbol atau kode sindiran Pak Dhe, terhadap sebuah proyek infrastruktur yang mangkrak bertahun-tahun.
Padahal jika ada keinginan, proyek tersebut bisa diselesaikan oleh Presiden yang berkuasa selama 10 tahun. Jadi bila dihitung zaman, seharusnya mobil-mobil keluaran tahun lawas yang berusia 10 – 20 tahun lah yang pertama kali melintas di jalan Tol tersebut. Apa cukup hanya itu kode sindiran Pak Dhe?
Ternyata tidak sodarah.
Secara tehnis, kendaraan jenis jip, terutama jip lawas, tidak begitu menikmati kemulusan jalan tol, apalagi dengan suspensi per daun (leaf spring). Bila tujuannya untuk memberikan simbol usia, Pak Dhe bisa menggunakan kendaraan jenis sedan. Dan luar biasanya lagi, Pak Dhe menaiki Jip Landrover type pick up, bukan Jip full cabin seperti Toyota FJ40, yang terlihat turut serta dalam konvoi kendaraan kemarin. Ada apa sih?
Jawabannya sodarah. Pak Dhe males jika harus semobil dengan seorang yang seharusnya tidak menempati posisi jabatan itu. Maksudnye gabener….??
Point 100 untuk jawaban itu (Tanpa dikurangi fee 30%).
Setiap kunjungan atau peresmian sebuah proyek di Daerah, Pak Dhe pasti akan jalan beriringan dengan Kepala Daerah setempat. Bahkan terakhir, setelah kirab pelantikan Gubernur dan Wagub DIY, Pak Dhe juga mengajak Sri Sultan HB X keliling istana dengan golf car, dan Pak Dhe sendiri sebagai pengemudinya.
Ingat waktu Pak Dhe semobil dengan Ahok tgl 23 Februari 2017?
Saat hendak ke lokasi proyek MRT itu, Jokowi mengajak Ahok menaiki mobil kepresidenan berpelat RI 1 jenis sedan. Ahok sempat terlihat bingung awalnya, namun akhirnya dia dipersilakan masuk duluan ke mobil itu sembari menunggu Jokowi.
Jadi pahamkan kenapa saat peresmian Tol Becakayu Pak Dhe memilih kendaraan jip type pick up?
Dengan kata lain Pak Dhe ingin berkata, “Lu maunya naek helikopter, terobos jalur busway eh bikin crowded lalu lintas juga di Puncak, kalau lu mau ikut bareng gue, noh nongkrong di bak pick up,”
Ah Pak Dhe, masa pejabat biasa naek heli disuruh nongkrong kayak embek. Apa kata dunia ceper nanti. Mau taruh dimana muka embek… Ups.
-TYVa-
(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email