Direktur museum Lahore mengabarkan penyimpanan naskah Alquran dengan khat Kufi di museum ini.
Menurut laporan IQNA dilansir dari situs organisasi kebudayaan dan komunikasi Islam, guna membentangkan dan memperluas komunikasi dan interaksi kebudayaan antar markas-markas kebudayaan Iran dan Pakistan, Sayyid Majid Sadat Kiai, Pengawas Rumah Kebudayaan Iran di Lahore dengan hadir di museum bersari propinsi Punjab, bertemu dengan Humayun Mazhar, direkur museum Lahore dan berdialog tentang penyebaran komunikasi kebudayaan, seni, warisan sejarah dan peradaban bersama.
Humayun Mazhar dalam pertemuan tersebut dengan mengisyaratkan penyimpanan perbendaharaan seperti Masnawi Maulawi, Bustan dan Golestan Sa’di dan Alquran dengan khat Kufi di museum Lahore mengatakan, lebih dari 80% naskah khat museum ini berbahasa Persia.
Ia demikain juga dengan mengisyaratkan sejarah peluncuran museum Lahore mengatakan, museum ini termasuk museum terkuno dan terdokumenter Pakistan dan demikian juga termasuk museum terbesar Asia Tenggara.
Direktur museum Lahore mengisyaratkan adanya naskah khat bahasa Persia di museum ini. Ia menambahkan, di bagian tulisan museum, ada naskah khat, dimana lebih dari 80%nya ditulis dengan bahasa Persia.
"Karya sejarah dan naskah-naskah khat perbendaharaan seperti Masnawi Maulawi, hikayat Sa’di, Bustan, dan Golestan, cerita Yusuf dan Zulalikha, Laila dan Majnun serta Alquran dengan khat Kufi disimpan di museum Lahore,” tegasnya.
Mazhar dengan mengungkapkan kesenangannya untuk menciptakan komunikasi dan interaksi dengan Rumah Kebudayaan Iran di Lahore mengatakan, untuk lebih mengenal kapasitas kebudayaan dan seni Iran dan Pakistan harus menyiapkan ranah pertemuan dan kunjungan kedua belah pihak antar para pengurus dua negara bersahabat dan bertetangga ini.
Lebih lanjut, Sadat Kiai, Pengawas Rumah Kebudayaan Iran di Lahore dengan menegaskan penyebaran komunikasi kebudayaan antara Iran dan Pakistan mengatakan, dari dulu sampai sekarang terdapat peradaban besar, dimana banyak karya darinya dipamerkan di sejumlah museum dan sudah pasti melihatnya untuk kesemuanya, khususnya bagi para peneliti dan cendekiawan amatlah bermanfaat.
"Ada banyak museum kaya di Iran, dan semoga kita dapat menjalin interaksi baik antara museum negara kita dan Lahore,” imbuhnya.
Menyiapkan ranah dan konteks komunikasi serta menciptakan kerjasama sejumlah organisasi dan markas aktivis sejarah dan kebudayaan termasuk tugas Rumah Kebudayaan Republik Islam Iran di Lahore.
(IQNA/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email