Amirul Mukminin Imam Ali as dalam riwayatnya mengatakan “Al-Qur’an yang ada padaku tidak akan bisa disentuh kecuali oleh orang-orang yang disucikan, para washiku dan anak-anak keturunanku yang suci.”
Shabestan News Agency, Al-Qur’an Karim dalam surat al-Waqi’ah ayat 79 mengenai kedudukan dan keagungan kitab suci Al-Qur’an menyebutkan “Tidak menyentuhnya kecuali hamba- hamba yang disucikan” dari ayat ini bisa difahami bahwa membaca lafazh-lafazh dan pemahaman terhadap bahasa Al-Qur’an adalah hal yang mungkin, namun berhubungan dengan ruh Al-Qur’an yang suci butuh pada kesucian khusus.
Al-Qur’an adalah kitab Ilahi yang suci, dan hanya orang-orang yang disucikan yang bisa menyentuhnya, oleh karena itu ayat tersebut tidak berkata “tidak membaca dan memahaminya kecuali orang yang disucikan” namun Al-Qur’an berkata “tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan, karena menyentuh dalam ayat tersebut memiliki makna khusus, sebagaimana yang dijelaskan dalam riwayat bahwasanya hanya orang-orang yang dekat dengan dengan Allah swt yang mampu menyentuh ruh Al-Qur’an.
Amirul Mukminin Imam Ali as dalam riwayatnya mengatakan “Al-Qur’an yang ada padaku tidak akan bisa disentuh kecuali oleh orang-orang yang disucikan, para washiku dan anak-anak keturunanku yang suci.”
Kemudian Imam Ali as ditanya : apakah waktu untuk menampakkannya telah ditentukan?, Imam as kembali berkata “Ya, saat nanti al-Qaim dari keluargaku bangkit ia akan menampakkannya, dan akan menyeru orang-orang untuk beramal dengannya dan berjalan di atas sunnahnya.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email