Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menaruh harapan besar terhadap kader-kader Banser di Papua. Di tengah ancaman sekelompok pihak yang berupaya mengoyak ketenteraman dan persatuan Papua saat ini, kiprah Banser sangat dinanti serta strategis. Banser dinilai tepat memosisikan diri di garda terdepan untuk turut menjaga keutuhan wilayah Bumi Cenderawasih.
Tekad dan instruksi Gus Yaqut, sapaan akrab Ketum GP Ansor tersebut, disampaikan saat menggembleng puluhan peserta Diklat Terpadu Dasar (DTD) Banser di kompleks Pondok Pesantren Al Munawaroh, Merauke, Papua, Sabtu (15/9/2018) malam.
“Banser harus jadi tulang punggung persatuan di Papua,” tandas Gus Yaqut.
Menurutnya, bangsa Indonesia bisa merdeka dan berdiri tegak hingga saat ini lantaran antara lain hasil jerih payah perjuangan para kiai, khususnya dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan umat Islam lainnya. Toh demikian, para pejuang saat itu tidak berniat mendirikan negara Indonesia menjadi negara Islam saja.
Tekad itu muncul, lanjut dia, karena perjuangan kemerdekaan juga berkat kontribusi umat agama lain. Para perintis kemerdekaan sebelumnya sudah berkomitmen bahwa Indonesia harus berdiri di atas semua suku, golongan, agama dan sebagainya. Kesadaran ini muncul karena Indonesia sejak awal dianugerahi dengan beragam kekayaan, baik alam, etnis, budaya dan sebagainya.
Dengan demikian, komitmen kemerdekaan menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sifatnya sudah final.
“Sudah menjadi kewajiban generasi sekarang termasuk Banser untuk turut menjaga wilayah Indonesia agar tidak terpecah. Ini harus jadi semangat dan tekad bersama. Kita harus pertahankan. Sahabat-sahabat sanggup, siap?” seru Gus Yaqut.
Mendapat pertanyaan dari Panglima Tertinggi Banser tersebut, puluhan peserta DTD serempak menjawab siap.
Gus Yaqut juga mengungkapkan bahwa saat ini ada berbagai kelompok yang menginginkan NKRI ini bubar, seperti dilakukan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dia meminta kader Ansor atau Banser di manapun berada untuk terus mewaspadai gerakan-gerakan kelompok ini. Sikap ini penting karena bisa jadi meski sudah dibubarkan, aktivisnya akan menggunakan beragam cara untuk bisa eksis kembali.
“Memang mereka Islam, tapi jangan sampai mengklaim Islam sendiri karena negara ini berdiri atas kerja keras bersama,” katanya.
Dengan prinsip itu, Gus Yaqut juga berpesan kepada para kader Banser di Merauke untuk menjaga betul toleransi meski saat ini umat Islam di Merauke sudah mayoritas.
“Kita tak boleh semena-mena. Kita harus bersama menjaga negeri yang kita cintai. Tidak usah dengan aksi besar. Dengan jaga toleransi sudah bagian menjaga,” ujarnya.
Di akhir pembekalan, Gus Yaqut sangat mengapresiasi generasi muda Merauke yang bersedia bergabung di Ansor atau Banser. Dirinya optimistis dengan bergabung organisasi pemuda di bawah naungan NU ini akan banyak timbal balik positif, termasuk urusan akhirat.
(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email