Posisi Wagub DKI Jakarta yang sampai sekarang masih menjadi rebutan
Setelah Wagub DKI Jakarta sebelumnya Sandiaga Uno disusung menjadi cawapres Prabowo Subianto, pengganti posisi wagub DKI masih kosong sampai sekarang.
Polemik posisi wagub DKI menjadi alot, Partai Gerindra Vs PKS terus saling klaim yang paling berhak mendapatkan jatah wagub DKI Jakarta.
Terkait polemik tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan ingin segera ada wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno, yang mengundurkan diri untuk maju sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan presiden 2019. Anies Baswedan beralasan kerap kerepotan mengatur agenda kegiatan yang padat karena tak memiliki wakil.
Anies Baswedan berharap siapa pun wakilnya nanti akan mudah diajak berkomunikasi dan berbagi agenda kegiatan. Kalau terjadi perubahan agenda yang mendadak, dia dan wakilnya bisa fleksibel bertukar jadwal.
“Mudah-mudahan (penentuan calon Wakil Gubernur DKI) tidak terlalu lama,” ujar Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Kamis, 20 September 2018.
Calon pengganti Sandiaga masih alot dibahas di internal koalisi pendukung Anies-Sandiaga dalam pilkada 2017, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra. PKS ingin mendapat kursi wakil gubernur karena telah mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga, yang notabene semua dari Gerindra, dalam pilpres 2019. Namun Gerindra juga berkeras mendapat kursi peninggalan Sandiaga.
Presiden PKS Sohibul Iman telah menyampaikan dua kandidat, yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, dan Sekretaris Umum PKS DKI Jakarta Agung Yulianto. Anggota Majelis Syuro PKS, Triwisaksana, menginginkan wakil gubernur baru sudah ada sebelum pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2019 dimulai pada bulan ini. “Jadi supaya bisa bantu Gubernur,” kata Triwisaksana.
Triwisaksana juga berharap Gerindra bisa menyetujui Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, yang akan dipilih melalui rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI. Dia mengaku khawatir soliditas koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga retak jika Gerindra berkukuh menyorongkan kadernya sebagai calon wakil gubernur.
“Kalau nanti ada yang kalah (voting), ada yang merasa terluka. Nanti bisa berimbas dalam pilpres. Dan itu kami hindari,” tutur Wakil Ketua DPRD DKI tersebut.
Dalam perhelatan politik nasional tahun depan, Prabowo-Sandiaga diusung Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional. Pasangan itu akan berhadapan dengan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Ketua Dewan Gerindra DKI Muhammad Taufik terang-terangan ingin menggantikan Sandiaga Uno. Dia menyatakan tidak ambil pusing mengenai dua nama yang akan diusung PKS. Dia bahkan mengklaim partainya telah mantap mengusung dirinya untuk menggantikan Sandiaga.
Taufik lantas meminta PKS tidak takut bertanding melawannya dalam pemilihan di DPRD kelak. Pernyataan itu menanggapi klaim Sohibul bahwa pencalonan Syaikhu dan Agung telah disetujui Ketua Umum Gerindra Prabowo.
Ahmad Syaikhu mengatakan segera menjalin komunikasi dengan Anies dan anggota DPRD DKI. “Saya tentu juga akan bergerak karena ini memang amanah dari partai,” ujar mantan calon Wakil Gubernur Jawa Barat itu.
Ahmad Syaikhu mengklaim tak asing dengan DKI Jakarta karena berdarah Betawi. Ibunya berasal dari Kramat Jati, Jakarta Timur. Syaikhu pun menyatakan siap menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Anies Baswedan.
(Tempo/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email