“Pelaku utama serangan terhadap konsulat Iran di Bashrah adalah Arab Saudi, Inggris, dan Israel. Dengan cara ini, mereka ingin menciptakan perpecahan dalam tubuh Syiah.”
Demikian hal ini ditegaskan oleh Mansur Haqiqatpur, anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majelis Syura Islami Iran, kemarin.
“Sekarang kita sedang menyaksikan sebuah konspirasi busuk Arab Saudi, Inggris, dan Israel untuk menodai hubungan baik antara Tehran dan Baghdad,” tukas Haqiqatpur.
Menurut Haqiqatpur, pembentukan pemerintahan baru Iraq merupakan sasaran bidik serangan terhadap konsulat Iran tersebut.
“Ketiga negara tersebut berusaha keras untuk membentuk sebuah pemerintahan baru yang sejalan dengan kebijakan mereka. Mereka berusaha untuk mempengaruhi opini rakyat dan marja’ agung Iraq dalam isu ini. Akan tetapi, rakyat dan marja’ Iraq sangat waspada dan memahami masalah ini,” ujar Haqiqatpur.
Haqiqatpur yakin, aksi tersebut akan bisa membongkar kebusukan segitiga busuk Arab Saudi, Inggris, dan Israel. Ia juga menghimbau para petinggi Iraq supaya menguasai suasana dan berusaha keras untuk mencegah krisis yang akan muncul.
“Tidak syak lagi, dengan aksi teroris tersebut, mereka ingin menciptakan perpecahan dalam tubuh Syiah dan sangat disayangkan, para pengikut Syiah sudah terpecah dalam beberapa kelompok. Syiah London atau garis Syirazi merupakan contoh untuk masalah ini. Lantaran memang memiliki sikap anti Iran, mereka akan dengan mudah merubah sikap sebagai imbalan atas seluruh bantuan finansial yang diberikan Arab Saudi,” ungkap Haqiqatpur.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email