Pesan Rahbar

Home » » TGB Jelaskan Tidak Ada Pencopotan Prasasti Peresmian Bandara LIA Yang Diteken (Di Tanda Tangani) SBY

TGB Jelaskan Tidak Ada Pencopotan Prasasti Peresmian Bandara LIA Yang Diteken (Di Tanda Tangani) SBY

Written By Unknown on Monday, 17 September 2018 | 19:12:00

Lombok International Airport (LIA) yang diganti nama menjadi Bandara International Zainuddin Abdul Madjid

Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons tentang kabar bakal digantinya prasasti yang ditandatanganinya di Bandara Lombok.

Soal penggantian prasasti, SBY mengungkapkan tidak memiliki hak untuk menghalangi. Menurutnya, jejak sejarah seseorang bisa saja dihapus oleh manusia, tapi tidak oleh Tuhan.

Terkait hal tersebut Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) angkat bicara soal kabar pencopotan prasasti peresmian Lombok International Airport (LIA) yang diteken Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). TGB menyayangkan SBY mendapat kabar bohong soal pencopotan prasasti bertanda tangan dirinya itu.

TGB menjelaskan singkat soal peresmian Bandara LIA. Bandara itu diresmikan oleh SBY pada 20 Oktober 2011. “Pada saat itu, Pak SBY menandatangani prasasti peresmian Bandara,” kata TGB kepada

Namun kini, kata TGB, nama bandara itu akan diganti dari Lombok International Airport (LIA) menjadi Bandara International Zainuddin Abdul Madjid. Penggantian nama itu ditegaskan lewat Surat Keputusan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dikeluarkan pada 5 September 2018.

“Pada 5 September 2018, Pemerintah melalui Menhub menetapkan nama bandara adalah Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, mengabadikan nama pahlawan nasional satu-satunya dari NTB, yaitu Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Rencananya Presiden akan meresmikan penetapan nama bandara ini dalam beberapa hari mendatang. Bisa saja ditandai dengan satu prasasti,” katanya.

TGB mengatakan tidak ada pihak yang berniat mencopot prasasti peresmian Bandara LIA yang diteken SBY pada 20 Oktober 2011, sehingga tidak perlu ada pihak yang tersinggung.

“Saya sangat menyayangkan Pak SBY diberi kabar hoax mengenai rencana pencopotan prasasti hingga mengeluarkan statement yang keliru. Tidak ada yang berniat menghilangkan jejak Pak SBY. Jasa beliau dihargai, sehingga tidak perlu ada yang sensi,” katanya.

(Detik/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: