Ribuan juru pemantau jentik (jumantik), guru ngaji dan marbot mengeluhkan kinerja aparatur Pemprov DKI Jakarta. Sebab honor mereka sejak Januari 2018 belum dibayarkan.
"Sudah 10 bulan honor jumantik, guru ngaji dan marbot belum dibayar Pemprov. Kasihan mereka. Padahal honor yang diterima tidak seberapa, tapi kenapa ditunda-tunda," kata Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Endah Setia Dewi Pardjoko di Jakarta, Senin (8/10).
Endah mengaku kerap memperoleh pengaduan dari jumantik, guru ngaji dan marbot yang belum dikucurkan selama 10 bulan.
Selain mengadu ke Gedung DPRD DKI Jakarta, mereka juga berkeluh kesah hal serupa saat Endah menggelar reses ke Kecamatan Tebet dan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
"Pak gubernur tolong dengar keluhan mereka dan segera lunasi hak-hak mereka," ujar Endah.
Khusus honor operasional untuk petugas jumantik Rp 700.000 per bulannya.
(Rmol-Jakarta/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email