Kader PKS yang mengundurkan diri massal di Bali. (Foto: Baliberkarya.com)
Sebelumnya diberitakan petinggi dan kader PKS di Bali ramai-ramai mengundurkan diri. Sekitar 300-an perwakilan pengurus, kader inti dan anggota PKS di Bali yang mengundurkan diri.
Mantan Ketua DPW PKS Bali H Mudjiono mengatakan, alasan ratusan kader partainya mundur adalah kekecewaan karena DPP partai berlambang bulan sabit kembar itu sudah jauh dari nilai-nilai Islam.
Menyusul pengunduran diri massal petinggi dan kader PKS di Bali, Seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur memutuskan untuk mengundurkan diri dari kepengurusan partai.
Pengunduran diri para pengurus tertuang dalam surat yang ditandatangani oleh delapan orang pengurus Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Sukodono.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPC PKS Sukodono Ahmad Mundzir membenarkan surat pengunduran diri pengurus PKS tersebut.
“Ya benar, per hari ini saya kirimkan surat pengunduran diri dari ketua DPC PKS Sukodono kepada ketua DPD PKS Kabupaten Sidoarjo,” ujar Mundzir, Jumat (28/9/2018).
Mundzir mengatakan bahwa dirinya menolak untuk berbaiat ulang dan janji setia kepada PKS yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.
Menurut Mundzir, satu di antara nilai yang dipegang oleh para kader PKS adalah rasa saling percaya.
Dengan adanya baiat ulang dan janji setia menimbulkan rasa ketidakpercayaan dari struktur kepada kadernya.
Mundzir menerangkan hal ini melecehkan dan menyakiti para kader yang telah berjuang membangun PKS sejak awal hingga menjadi seperti sekarang ini.
“Di PKS semua kader berdasarkan trustworthy (saling percaya) dan dengan adanya janji setia ini menimbulkan rasa ketidakpercayaan struktur kepada kadernya dan ini seperti melecehkan dan menyakiti para kader dan masyaikh yang telah berjuang dari awal untuk membangun PKS sampai menjadi seperti saat ini,” jelas Mundzir.
Ketua Demisioner DPW PKS Bali Mudjiono mengatakan bahwa pengunduran diri seluruh pengurus dan kader PKS ini dikarenakan mereka kecewa dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat yang tidak demokratis.
“Kami bersama jajaran DPW, Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD), kader inti, dan anggota PKS se-Bali menyatakan mundur dari jabatan struktural pengurus PKS dan meletakkan status sebagai kader dan anggota PKS yang kami tujukan kepada Ketua Majelis Syuro (KMS) selaku pimpinan tertinggi PKS dengan tembusan kepada presiden PKS,” ucap Mudjiono.
Menurutnya Mudjiono berpolitik adalah sarana menebar kebaikan dan berjuang untuk bangsa, negara dan agama.
Para pengurus dan kader yang mengundurkan diri ini menyatakan akan tetap berjuang menebar kebaikan bagi masyarakat Bali namun tidak melalui gerbong PKS lagi.
“Berpolitik adalah sarana menebar kebaikan dan berjuang untuk bangsa, negara, dan agama. Kami akan tetap berjuang menebar kebaikan bagi masyarakat Bali, tapi lewat perjuangan yang berbeda, tidak lagi di PKS,” ucapnya.
Mudjiono mengklaim ada sekitar 4600 kader dan pengurus Bali yang loyal dan siap mengundurkan diri.
(Tribun-News/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email