Pesan Rahbar

Home » » Dua Belas Imam Ahlulbait Syi’ah Seluruhnya Dizalimi Penguasa Sunni !! Syi’ah lah Yang Teguh Memegang Tsaqalain Sesuai Wasiat Nabi SAW

Dua Belas Imam Ahlulbait Syi’ah Seluruhnya Dizalimi Penguasa Sunni !! Syi’ah lah Yang Teguh Memegang Tsaqalain Sesuai Wasiat Nabi SAW

Written By Unknown on Friday, 11 July 2014 | 16:32:00


“Dokumen Rahasia” Mazhab Syi’ah Imamiyah Tentang 12 Imam Ahlulbait Yang Dizalimi Penguasa Sunni serta Doktrin Doktrin Dasar Syi’ah Imamiyah Syi’ah.

Kaum Syi’ah, khususnya Mazhab Dua Belas Imam menafsirkan bahwa Ahlul Bait adalah “anggota rumah tangga” Muhammad dan mempercayai bahwa mereka terdiri dari: Muhammad, Ali bin Abi Thalib, Fatimah az-Zahra, Hasan bin Ali, dan Husain bin Ali.

Kaum Syi’ah percaya bahwa yang dimaksud dengan Ahlul Bait yang disucikan sesuai dengan ayat tathîr (penyucian) (QS. Al-Ahzab [33]:33), adalah mereka yang termasuk dalam Ahlul-Kisa yaitu Muhammad, Ali, Fatimah, Hasan dan Husain serta 9 imam berikutnya yang merupakan keturunan dari Husain.

Sesuai dengan hadits di atas, Syi’ah berpendapat bahwa istri-istri Muhammad tidak termasuk dalam Ahlul Bait, sebagaimana pendapat Sunni yang memasukkan istri-istri Muhammad.
Syi’ah.

Kaum Syi’ah lebih mengkhususkan istilah Ahlul Bait Muhammad yang hanya mencakup Ali dan istrinya Fatimah, putri Muhammad beserta putra-putra mereka yaitu al-Hasan dan al-Husain (4 orang ini bersama Muhammad juga disebut Ahlul Kisa atau yang berada dalam satu selimut) dan keturunan mereka.

Hal ini diperkuat pula dengan hadits-hadits seperti contoh berikut:
Aisyah menyatakan bahwa pada suatu pagi, Rasulullah keluar dengan mengenakan kain bulu hitam yang berhias. Lalu, datanglah Hasan bin Ali, maka Rasulullah menyuruhnya masuk. Kemudian datang pula Husain lalu beliau masuk bersamanya. Datang juga Fathimah, kemudian beliau menyuruhnya masuk. Kemudian datang pula Ali, maka beliau menyuruhnya masuk, lalu beliau membaca ayat 33 surah al-Ahzab, “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.“[AL-ALBANI, M. Nashiruddin; Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta: Gema Insani Press, 2005. ISBN 979-561-967-5. Hadist no. 1656]

Setelah wafatnya Muhammad.

Berkembangnya Ahlul-Bait walaupun sepanjang sejarah kekuasaan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah mengalami penindasan luar biasa, adalah berkah dari do’a Muhammad kepada mempelai pengantin Fatimah putri beliau dan Ali di dalam pernikahan yang sangat sederhana.

Doa Nabi SAW adalah,”Semoga Allah memberkahi kalian berdua, memberkahi apa yang ada pada kalian berdua, membuat kalian berbahagia dan mengeluarkan dari kalian keturunan yang banyak dan baik”.

Setelah mengalami titik noda paling kelam dalam sejarah Bani Umayyah, dimana cucu Nabi SAW, al-Husain bersama keluarga dibantai di Karbala, pemerintahan berikutnya dari Bani Abbasiyah yang sebetulnya masih kerabat (diturunkan melalui Abbas bin Abdul-Muththalib) tampaknya juga tak mau kalah dalam membantai keturunan Nabi SAW yang saat itu sudah berkembang banyak baik melalui jalur Ali Zainal Abidin satu-satunya putra Husain bin Ali yang selamat dari pembantaian di Karbala, juga melalui jalur putra-putra Hasan bin Ali.

Hadits dalam Syi’ah: dimana hadits adalah perkataan dan tindakan dari al-Ma’shum (Nabi Muhammad, ahlul bait dan Imam). Hadits ini akan diteliti dengan shahih atau dengan interview dengan sang perawi. Hadits ini akan melewati banyak perawi yang di antaranya adalah sahabat dari al-Ma’shum (Nabi Muhammad, ahlul bait dan Imam) dan sampai akhirnya akan tiba di al-Ma’shum tersebut (Nabi Muhammad, ahlul bait dan Imam.

Di dalam Syi’ah, ada 4 kitab hadits, yang terdiri dari:


Penulis Kitab Tahun lahir dan wafat Jumlah hadits Keterangan
Al-Kafi Hadits-hadits dalam kitab dikumpulkan oleh Syaikh Abu Ja’far Muhammad bin Ya’qub al-Kulaini ar-Razi. Ia adalah cendekiawan Islam yang sangat menguasai ilmu hadits. Wafat tahun 329 Hijriah Terdapat sekitar 16000 hadits yang berada dalam kitab al-Kafi, dan merupakan jumlah terbanyak yang berhasil dikumpulkan. Kitab Syi’ah yang terbaik
Man la yahdarul fiqh
Untuk orang yang tidak memperhatikan fiqih
Ditulis oleh Syaikh Abu Ja’far Muhammad bin Ali bin Husein Lahir tahun 305 Hijriah dan wafat tahun 381 Hijriah Terdapat sekitar 6000 hadits tentang Syariah
Tazhibul Ahkam Ditulis oleh Syaikh Abu Ja’far Muhammad bin Hasan al-Tusi Lahir di Khurasan tahun 385 Hijriah, dan wafat pada tahun 460 Hijriah Terdapat sekitar 13590 Hadits dalam kitab ini.
Al-Istibshar fima Ikhtilaf minal Akhbar Ditulis oleh Syakih Abu Ja’far Muhammad bin Hasan al-Tusi Lahir di Khurasan tahun 385 Hijriah, dan wafat pada tahun 460 Hijriah Terkumpul sekitar 5511 hadits dalam kitab ini.
Al-Majmu’ Al-Kulani, al-Qami dan at-Tusi Wafat pada tahun 329-381-460 Total hadits sekitar 41101 hadits (kompilasi dari empat buku tersebut diatas)

Konsep Imam

Daftar Imam
Nomor Nama
(Panjang/Panggilan)
Gelar
(Bahasa Arab/Bahasa Turki)[5]
Lahir–Wafat
(M/H)
Kepetingan Tempat lahir Tempat wafat dan makam
1 Ali bin Abi Thalib
علي بن أبي طالب

Abu al-Hassan
أبو الحسن
Amir al-Mu’minin
(Pemimpin orang beriman)[6]

Birinci Ali[7]
600–661[6]

23–40[8]
Imam pertama dan pengganti yang berhak atas kekuasaan Nabi Muhammad saw. Bagaimanapun, para pengikut Sunni menganggap Ali ra. sebagai khalifah ke-empat dalam Khulafaur Rasyidin. Ali ra. menempati posisi tertinggi hampir di semua tarekat Sufi.[6] Makkah, Arab Saudi[6] Dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, seorang Khawarij di Kufah, Irak. Imam Ali ra. ditusuk dengan pisau beracun.[6][9] Dimakamkan di Masjid Imam Ali, Najaf, Irak
2 Hasan bin Ali
الحسن بن علي

Abu Muhammad
أبو محمد
al-Mujtaba

Ikinci Ali[7]
624–680[10]

3–50[11]
Hasan bin Ali adalah cucu tertua Nabi Muhammad lewat Fatimah az-Zahra. Hasan menggantikan kekuasaan ayahnya sebagai khalifah di Kufah. Berdasarkan perjanjian dengan Muawiyah I, Hasan kemudian melepaskan kekuasaannya atas Irak.[12] Madinah, Arab Saudi[10] Diracuni oleh istrinya di Madinah, Arab Saudi atas perintah dari Muawiyah I.[13] Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
3 Husain bin Ali
الحسین بن علي

Abu Abdillah
أبو عبدالله
Sayyid al-Shuhada

Ūçüncü Ali[7]
626–680[14]

4–61[15]
Husain adalah cucu dari Nabi Muhammad saw. yang dibunuh ketika dalam perjalanan ke Kufah di Karbala. Husain dibunuh karena menentang Yazid bin Muawiyah. Insiden terbunuhnya Husain di Karbala sampai sekarang menjadi ritual utama dalam Syi’ah.[14][16] Madinah, Arab Saudi[14] Syahid di Karbala.[14] Dimakamkan di Makam Imam Husain di Karbala, Irak
4 Ali bin Husain
علي بن الحسین

Abu Muhammad
أبو محمد
as-Sajjad, Zainul Abidin[17]

Dorduncu Ali[7]
658-9[17] – 712[18]

38[17]–95[18]
Pengarang buku Shahifah as-Sajadiyyah yang merupakan buku penting dalam ajaran Syi’ah [18] Madinah, Arab Saudi[17] Menurut kebanyakan ilmuwan Syi’ah, Ali bin Husain diyakini wafat karena diracuni oleh orang suruhan Khalifah al-Walid di Madinah, Arab Saudi[18] Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
5 Muhammad al-Baqir
محمد بن علي

Abu Ja’far
أبو جعفر
al-Baqirul Ulum
(dia yang membagikan ilmu) [19]

Besinci Ali[7]
677–732[19]

57–114[19]
Sumber dari Sunni dan Syi’ah menyebutkan bahwa Muhammad al-Baqir adalah salah satu pakar fiqih yang memiliki banyak murid pada zamannya.[19][20] Madinah, Arab Saudi[19] Menurut sejumlah ilmuwan Syi’ah, diyakini bahwa Muhammad al-Baqir diracuni oleh Ibrahim bin Walid di Madinah, Arab Saudi, atas perintah Khalifah Hisyam bin Abdul Malik.[18]. Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
6 Ja’far ash-Shadiq
جعفر بن محمد

Abu Abdillah
أبو عبدالله
ash-Shadiq[21]
(dia yang jujur)

Altinci Ali[7]
702–765[21]

83–148 [21]
Beliau mendirikan ajaran Ja’fariyyah dan mengembangkan ajaran Syi’ah. Ia mengajari banyak murid dalam berbagai bidang, di antaranya Imam Abu Hanifah dalam fiqih, dan Jabar Ibnu Hayyan dalam alkimia[21][22][23] Madinah, Arab Saudi[21] Menurut sumber-sumber Syi’ah, beliau diracuni atas perintah Khalifah al-Mansur di Madinah, Arab Saudi[21]. Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
7 Musa al-Kadzim
موسی بن جعفر

Abu al-Hassan I
أبو الحسن الاول [24]
al-Kadzim[25]

Yedinci Ali[7]
744–799[25]

128–183[25]
Pemimpin umat Islam Syi’ah pada saat terjadi perpecahan antara pengikut Ismailiyyah dan pengikut lainnya setelah kematian Ja’far ash-Shadiq[26] Beliau membuat sistem pengumpulan ghanimah di daerah Timur Tengah dan Khurasan[27] Madinah, Arab Saudi[25] Dipenjara dan diracuni oleh Harun ar-Rashid di Baghdad, Irak. Dimakamkan di Baghdad, Irak.[25]
8 Ali ar-Ridha
علي بن موسی

Abu al-Hassan II
أبو الحسن الثانی[24]
al-Ridha, Reza[28]

Sekizinci Ali[7]
765–817[28]

148–203[28]
Sebagai putra mahkota oleh Khalifah al-Ma’mun, dan mempelopori diskusi antar-agama.[28] Madinah, Arab Saudi[28] Menurut sumber Syi’ah, beliau diracuni oleh Khalifah al-Ma’mun di Mashhad, Iran. Dimakamkan di Makam Imam Reza, Mashhad, Iran[28]
9 Muhammad al-Jawad
محمد بن علي

Abu Ja’far
أبو جعفر
al-Taqi, al-Jawwad[29]

Dokuzuncu Ali[7]
810–835[29]

195–220[29]
Dikenal dengan kebaikannya terhadap mereka yang teraniaya pada masa Kekhalifahan Abbasiyah. Madinah, Arab Saudi[29] Diracuni oleh istrinya, anak dari al-Ma’mun di Baghdad, Irak atas perintah Khalifah al-Mu’tashim. Dimakamkan di Makam Kazmain di Baghdad.[29]
10 Ali al-Hadi
علي بن محمد

Abu al-Hassan III
أبو الحسن الثالث[30]
al-Hadi, al-Naqi[30]

Onuncu Ali[7]
827–868[30]

212–254[30]
Menguatkan jaringan Wali di komunitas Syi’ah. Ali al-Hadi memberikan mereka instruksi, di antaranya untuk membimbing umat dalam beragama dan mengumpulkan seperlima harta ghanimah.[30] Surayya, sebuah desa dekat Madinah, Arab Saudi[30] Menurut sumber Syi’ah, beliau diracuni di Samarra atas perintah Khalifah al-Mu’tazz.[31] Dimakamkan di Masjid Al-Askari di Samarra, Irak.
11 Hasan al-Asykari
الحسن بن علي

Abu Muhammad
أبو محمد
al-Asykari[32]

Onbirinci Ali[7]
846–874[32]

232–260[32]
Pada masanya, umat Syi’ah ditekan dan dibatasi luar biasa oleh Kekhalifahan Abbasiyah dibawah tangan al-Mu’tamid[33] Madinah, Arab Saudi[32] Menurut sumber Syi’ah, beliau diracuni di Samarra, Irak atas perintah Khalifah al-Mu’tamid. Ia dimakamkan di Masjid Al-Askari, Samarra[34]
12 Mahdi
محمد بن الحسن

Abu al-Qasim
أبو القاسم
al-Mahdi, Imam Tersembunyi, al-Hujjah [35]

Onikinci Ali[7]
868–tidak diketahui[36]

255–tidak diketahui[36]
Menurut doktrin Itsna Asyariyyah, beliau adalah imam saat ini dan dialah Imam Mahdi yang dijanjikan.[37] Samarra, Irak[36] Menurut keyakinan Syi’ah, beliau sekarang berada di dalam persembunyian dan akan muncul selama Allah mengizinkannya.[36]


Masalah imamah:
Pengikut islam Syi’ah termasuk cabang Itsna Asyariyyah (Syiah Imamiyah) mempercayai bahwa ada sistem kepemimpinan yang disebut imamah yang berasal dari Nabi Muhammad. Imam sendiri bertugas untuk memimpin umat Islam dengan petunjuk dari Allah swt. Dan dalam prinsip ajaran Syi’ah disebutkan bahwa sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan umat Islam tanpa pemimpin. Mereka mempercayai bahwa Imam ma’shum (bebas dari dosa) dan jabatan Imam adalah langsung dari ilham yang didatangkan oleh Allah. Setiap Imam akan berwasiat kepada Imam selanjutnya.

Syi’ah memiliki Lima Ushuluddin:

1. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.
2. Al-‘Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.
3. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi’ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia.
4. Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian.
5. Al-Ma’ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.


Disebut juga Imamiah atau Itsna ‘Asyariah (Dua Belas Imam); dinamakan demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin muslimin hanya imam, dan mereka yakin ada dua belas imam. Aliran ini adalah yang terbesar di dalam Syiah. Urutan imam mereka yaitu:
1. Ali bin Abi Thalib (600661), juga dikenal dengan Amirul Mukminin
2. Hasan bin Ali (625669), juga dikenal dengan Hasan al-Mujtaba
3. Husain bin Ali (626680), juga dikenal dengan Husain asy-Syahid
4. Ali bin Husain (658713), juga dikenal dengan Ali Zainal Abidin
5. Muhammad bin Ali (676743), juga dikenal dengan Muhammad al-Baqir
6. Jafar bin Muhammad (703765), juga dikenal dengan Ja’far ash-Shadiq
7. Musa bin Ja’far (745799), juga dikenal dengan Musa al-Kadzim
8. Ali bin Musa (765818), juga dikenal dengan Ali ar-Ridha
9. Muhammad bin Ali (810835), juga dikenal dengan Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi
10. Ali bin Muhammad (827868), juga dikenal dengan Ali al-Hadi
11. Hasan bin Ali (846874), juga dikenal dengan Hasan al-Asykari
12. Muhammad bin Hasan (868—), juga dikenal dengan Muhammad al-Mahdi

(Syiahali/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: