Pesan Rahbar

Home » » Para Sekutu Zionis di Irak dan Suriah

Para Sekutu Zionis di Irak dan Suriah

Written By Unknown on Friday, 25 July 2014 | 21:50:00


Belakangan ini lensa-lensa kamera telah memutar fokus perhatiannya dari Suriah dan Irak ke arah Jalur Gaza, dan seluruhnya menjadi penonton kejahatan bengis Zionis di Gaza dan terlalaikan dari kebrutalan para teroris ISIL di Suriah dan Irak.

Sementara rezim Zionis, tanggal 7 Juli memulai serangan-serangannya ke Jalur Gaza dengan sepenuh kekuatan, tetangga timur lautnya yaitu Suriah, sejak empat tahun sebelumnya telah memasuki perang dengan para teroris takfiri yang memasuki negara ini dengan dalih untuk membantu dan mendukung rakyat Suriah namun berakhir dengan pembantaian massal dan pengusiran masyarakat negara ini dari tempat-tempat tinggal mereka.

Saat ini, sistem dan pasukan Suriah yang merupakan salah satu dari pendukung Hamas dan Palestina, tengah berjuang bersama rakyatnya dalam perang melawan para takfiri Salafi, dan hingga kini masih terus melakukan operasi-operasinya untuk memberantas anggota-anggota kelompok takfiri termasuk ISIL dan Front al-Nushrah.

Dalam operasi terbarunya menghadapi ISIL di lapangan gas al-Syair di utara kota Tadmir, militer Suriah mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Kendati berdasarkan berita beberapa waktu lalu, kawasan al-Wa’ar berada dalam keadaan yang aman dan kondisi kehidupan di kawasan ini wajar-wajar saja. Namun kondisi sebagian kota Suriah berada dalam konflik panas antara militer dan para takfiri bersenjata, atau konflik antara sesama kelompok takfiri, sedemikian hingga sumber-sumber Palestina menyatakan, Front Islam dan batalyon-batalyon bersenjata di kamp Yarmuk di selatan Damaskus dan kawasan sekitarnya, saat ini tengah mengepung ISIL di kota al-Hajar al-Aswad, dan pengepungan ini terjadi setelah pembentukan jabhah tunggal untuk mengeluarkan anggota ISIL dari kawasan selatan.

Ketegangan yang ada saat ini antara kelompok-kelompok takfiri telah menyebabkan para ISIL dari Babila, Yalada, al-Tadhamin dan Yarmuk bergerak ke arah al-Hajar al-Aswad dan terjadi bentrokan antara Front Islami dengan ISIL di kawasan ini. Dimana kemudian hal ini telah menyebabkan bergabungnya sejumlah anggota dari berbagai batalyon, namun Front al-Nushrah tetap berada dalam pihak yang netral.

Bentrokan antara sesama kelompok takfiri telah membuat peluang bagi pasukan Suriah untuk menghancurkan terowongan-terowongan yang sebelumnya telah digali oleh para takfiri bersenjata, sedemikian hingga pasukan Suriah berhasil meledakkan sebuah terowongan teroris sepanjang 400 meter di Jubar, dan menewaskan atau melukai sejumlah dari mereka di Maghr al-Mir, perkampungan al-Khajrajiyah, dan sekitar perkampungan al-Hasiniyah di Reif Damaskus.

Pasukan Suriah juga berhasil melaksanakan operasi-operasi di Reef Dar’a, Deir Hafer, Khan al-Asal, Anjarah dan Bayanun, dan menewaskan sejumlah teroris.

Kendati seluruh upaya telah dilakukan oleh pasukan Suriah, namun masih bisa dirasakan kehadiran anggota ISIL di Front al-Nushrah di kawasan ar-Raqah, al-Haskah, dan sebagian kawasan Deir al-Zaur.

ISIL yang hingga tadinya bernama Negara Islam Irak dan melakukan kegiatan-kegiatan terorisnya di Irak, pada tahun 2013 telah memasuki Suriah dengan dalih mendukung kelompok-kelompok takfiri, namun ketamakan kelompok ini telah mengakibatkan terjadinya bentrokan sengit antara kelompok ini dengan kelompok-kelompok lainnya. Mayoritas konflik ini terjadi antara ISIL dan al-Nushrah. Akan tetapi, tampaknya hari ini, dengan masuknya ISIL ke tanah Irak dan berkuasanya mereka atas kawasan Nainawa, Shalahuddin, sebagian dari Ramadi, Falujah, Mosul dan seputar Baghdad, gerakan-gerakan yang terjadi di Suriah berkutat pada pemindahan kekuatan di kedua kelompok ini.

Pasukan Front al-Nushrah telah berpindah ke sebagian Suriah, sementara pasukan ISIL ke Irak, sebagian meyakini bahwa pengelompokan ini terjadi setelah adanya perintah dari Iman al-Dzawahiri, pemimpin al-Qaidah yang menetapkan Abu Muhammad al-Julani sebagai pemimpin an-Nushrah, dan menyatakan bahwa Suriah tak lain adalah Front al-Nushrah, sementara ISIL melakukan aktivitasnya di Irak di bawah kepemipinan Abu Bakar al-Baghdadi.

Akan tetapi sebagian menganggap bahwa aksi reaksi ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara para pemimpin kedua kelompok takfiri ini.

Kedua kelompok ini, dengan berfokus pada bagian timur Suriah dan bagian barat Irak akan memiliki kemudahan untuk hilir mudik dan melakukan pencurian gas dan minyak Suriah dan Irak, lalu menjualnya dengan harga yang benar-benar rendah ke negara-negara lain, dan dalam lintasan ini, mereka juga akan mendapatkan dukungan dari negara-negara seperti Turki.

Sementara belakangan ini anggota ISIL melakukan pembunuhan dan pengusiran terhadap sebagian warga Irak dengan deklarasi pembentukan Daulah Islamiyah, di pojok lain Timur Tengah, Israel sibuk membantai para perempuan dan anak-anak Palestina tak berdosa, sejatinya ISIL telah bersekutu dengan rezim Zionis dan musuh-musuh Islam dalam upayanya untuk menghancurkan umat muslim, supaya mereka bisa membuka jalan bagi ambisi Zionis dan antek-anteknya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: