Agama Samawi ada 3, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Saya akan coba
membandingkan ketiga agama ini dengan memakai referensi dari Al Qur’an,
Alkitab, dan juga beberapa ensiklopedi yang ada.
Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan seperti percaya Adam adalah manusia pertama dan nenek moyang seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan kitab suci Taurat sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang beberapa di antaranya sangat mendasar.
Yahudi adalah agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama ini tidak bisa disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya tidak berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara agama Kristen dan Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.
Ketuhanan.
Yahudi dan Islam menganggap Tuhan itu Satu. Tuhan Yahudi disebut Yahweh yang merupakan bentuk ketiga tunggal ”Dia adalah” (He who is). Ada pun Tuhan dalam Islam disebut Allah yang merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah (Sembahan/Tuhan). Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]
Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]
Tapi meski dalam Yahudi dan juga Islam Tuhan itu adalah Satu termasuk zatNya, namun dalam agama Kristen ada doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum (person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus yang diformulasikan pada abad ke 4 M oleh Saint Augustine. Dalam konsep Trinitas disebut Satu itu Tiga dan Tiga itu Satu. Trinitas/Triniti/Tritunggal terdiri dari 2 kata: Tri artinya Tiga dan Unity artinya Satu.
Berbeda dengan Al Qur’an surat Al Ikhlas yang menyatakan Tuhan tidak beranak atau diperanakkan (berbapak) di Alkitab disebut:
Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta” [2 Corinthian 11:31].
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan [2 Corinthian 1:3].
Silahkan baca juga:
http://media-islam.or.id/category/artikel-penting
Ketiga agama ini mempunyai beberapa kesamaan seperti percaya Adam adalah manusia pertama dan nenek moyang seluruh manusia, Ibrahim adalah seorang Nabi, dan kitab suci Taurat sebagai wahyu Allah. Meski demikian ada juga perbedaan yang beberapa di antaranya sangat mendasar.
Yahudi adalah agama tribal/kesukuan yang hanya bisa dianut oleh bangsa Yahudi. Agama ini tidak bisa disebarkan ke luar dari suku Yahudi. Oleh karena itu jumlahnya tidak berkembang. Hanya sekitar 14 juta pemeluknya di seluruh dunia. Sementara agama Kristen dan Islam karena disebarkan ke seluruh manusia dipeluk oleh milyaran pengikutnya.
Ketuhanan.
Yahudi dan Islam menganggap Tuhan itu Satu. Tuhan Yahudi disebut Yahweh yang merupakan bentuk ketiga tunggal ”Dia adalah” (He who is). Ada pun Tuhan dalam Islam disebut Allah yang merupakan bentuk tunggal dan tertentu dari Ilah (Sembahan/Tuhan). Dalam Al Qur’an surat Al Ikhlas dijelaskan tentang keEsaan Tuhan:
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:1-4]
Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]
Tapi meski dalam Yahudi dan juga Islam Tuhan itu adalah Satu termasuk zatNya, namun dalam agama Kristen ada doktrin Trinitas yang menyatakan bahwa Tuhan terdiri dari 3 oknum (person) yaitu Bapak, Anak, dan Roh Kudus yang diformulasikan pada abad ke 4 M oleh Saint Augustine. Dalam konsep Trinitas disebut Satu itu Tiga dan Tiga itu Satu. Trinitas/Triniti/Tritunggal terdiri dari 2 kata: Tri artinya Tiga dan Unity artinya Satu.
Berbeda dengan Al Qur’an surat Al Ikhlas yang menyatakan Tuhan tidak beranak atau diperanakkan (berbapak) di Alkitab disebut:
Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta” [2 Corinthian 11:31].
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan [2 Corinthian 1:3].
Di
ayat di atas jelas disebut Allah adalah Bapa dari Tuhan Yesus.
Sebaliknya dalam Islam diajarkan Monoteisme yang mutlak/Tauhid bahwa
Allah itu satu dan tidak punya anak atau pun sekutu:
“Dan
katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang
memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang
sebesar-besarnya.” [Al Israa:111]
Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.
“Allah
sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang
lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu
akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan
itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang
mereka sifatkan itu,” [Al Mu’minuun]
Masalah Isa/Yesus.
Kaum
Yahudi tidak mengakui Yesus baik sebagai Tuhan atau pun sebagai Rasul.
Bahkan mereka berusaha membunuh Yesus karena dianggap menyesatkan banyak
orang.
Sebaliknya kaum Kristen menganggap Yesus adalah Tuhan:
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian [2 Corinthian 13:14]
Islam menganggap Yesus bukan Tuhan, tapi hanya manusia biasa yang diangkat menjadi Nabi:
”Dan
ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan
kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain
Allah?.” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku
mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakan maka
tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak
mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” [Al Maa’idah:116]
Menurut Islam Isa adalah Nabi yang menyeru manusia kepada Tauhid, yaitu menyembah hanya Satu Tuhan:
”Aku
(Isa) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau
perintahkan kepadaku yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan
adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara
mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi
mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.” [Al
Maa’idah:117]
Masalah Orang Tua Isa/Yesus.
Sebagaimana ayat-ayat Alkitab di atas, agama Kristen menganggap bahwa Yesus adalah anak Tuhan / Anak Allah.
Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.[Markus 1:1]
Ia
akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan
Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya
[Lukas 1:32]
Meski
demikian, pada Injil Matius 1:16-18 disebut bahwa Bapak Yesus adalah
Yusuf meski Yesus lahir dari Perawan Maria sebelum menikah dengan Yusuf:
Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
Jadi
seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat
belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas
keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Kelahiran
Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya,
bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum
mereka hidup sebagai suami isteri. [Matius 1:16-18]
Silsilah Yesus akhirnya mengikuti silsilah Yusuf. Bukan Maria.
Di ayat lain dijelaskan Yesus anak Daud, anak Abraham:
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. [Matius 1:1]
Yesus Anak Manusia:
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” [Matius 12:8]
Menurut Islam, Yesus adalah anak Maria / Maryam. Bukan anak Tuhan atau Yusuf:
“Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya
telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat
benar, kedua-duanya biasa memakan makanan seperti manusia lainnya.
Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka tanda-tanda
kekuasaan Kami, kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling. [Al
Maa’idah:75]
Kekuasaan Allah.
Di
Alkitab, Genesis 32:25-28 disebutkan Yakub berkelahi melawan Allah
sejak malam hingga fajar menyingsing. Karena Allah tak dapat mengalahkan
Yakub, maka Allah memukul sendi pangkal paha Yakub dan berkata bahwa
Yakub telah melawan Allah dan Manusia dan Yakub menang. Adakah ini
artinya Allah kalah melawan Yakub?:
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
Ketika
orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul
sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok,
ketika ia bergulat dengan orang itu.
Lalu
kata orang itu: “Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.”
Sahut Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak
memberkati aku.”
Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakub.”
Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” [Genesis 32:24-28]
Dalam Injil Matius diceritakan bagaimana Tuhan Yesus ditangkap, diludahi, dan dipukul oleh manusia:
27:27
Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung
pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29
Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya,
lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka
berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai
Raja orang Yahudi!”
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
31
Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari
pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka
membawa Dia ke luar untuk disalibkan.[Matius 27:27-31]
Dalam Islam disebut bahwa jangankan seorang Yakub. Seluruh manusia pun Allah yang Maha Kuasa dapat memusnahkan dengan mudah!
“Jika
Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk
yang baru (untuk menggantikan kamu). Yang demikian itu sekali-kali tidak
sulit bagi Allah.” [Faathir:16-17]
“Dan
Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya
Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya
setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari
keturunan orang-orang lain. “ [Al An’aam:133]
Kemandirian Tuhan
Dalam
Injil Matius diceritakan bagaimana Yesus mengeluh dengan suara nyaring:
“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?:
Kira-kira
jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama
sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku? [Matius 27:46]
Dalam Al Qur’an dijelaskan Allah bukanlah orang yang hina yang perlu penolong:
Dan
katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang
memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang
sebesar-besarnya. “ [Al Israa’:111]
Sifat Maha Tahu Tuhan.
Dalam
Alkitab, Injil Markus 11:12-13 diceritakan Tuhan Yesus yang merasa
lapar ternyata tidak tahu kalau pohon Ara tidak berbuah karena memang
bukan musimnya:
11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. 13 Dan dari
jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk
melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia
tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab
memang bukan musim buah ara. [Markus 11:12-13]
Dalam Islam, disebut bahwa Allah itu Maha Tahu. Bahkan tak ada sehelai daun pun yang jatuh ke bumi tanpa diketahuiNya:
“Dan
pada sisi Allah-lah kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan
Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam
kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]
Tidurkah Tuhan?
Dalam Injil Matius 8:24 diceritakan Yesus tidur:
Sekonyong-konyong
mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus
gelombang, tetapi Yesus tidur. [Matius 8:24]
Menurut Islam, Tuhan Maha Kuasa. Tidak pernah mengantuk dan juga tidak pernah tidur:
“Allah,
tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah
tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha
Tinggi lagi Maha Besar.” [Al Baqarah:255]
Larangan Membuat Patung
Dalam 10 Perintah Tuhan di Exodus 20:4-5 Allah melarang manusia membuat patung apa pun:
20:4
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit
di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di
bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya,
sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan
kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku [Exodus 20:4-5]
Namun saat ini ummat Kristen membuat banyak patung Yesus dan Bunda Maria yang ditaruh di berbagai tempat terutama di Gereja.
Dalam Islam dilarang membuat patung apalagi menaruhnya di tempat ibadah.
Aisyah
r.a. berkata, “Ketika Nabi sakit, ada sebagian di antara istri beliau
menyebut-nyebut perihal gereja yang pernah mereka lihat di negeri
Habasyah yang diberi nama gereja Mariyah. Ummu Salamah dan Ummu Habibah
pernah datang ke negeri Habasyah. Kemudian mereka menceritakan
keindahannya dan beberapa patung yang ada di gereja itu. Setelah
mendengar uraian itu, beliau mengangkat kepalanya, lalu bersabda,
“Sesungguhnya mereka itu, jika ada orang yang saleh di antara mereka
meninggal dunia, mereka mendirikan tempat ibadah di atas kuburnya. Lalu,
mereka membuat berbagai patung di dalam tempat ibadah itu. Mereka
adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiamat.” [HR
Bukhari]
Kitab Suci.
Kitab
Suci Yahudi meski juga dikutip sebagai Perjanjian Lama oleh kaum
Kristen tetap ada beberapa perbedaan mendasar. Selain itu bahasa Kitab
Suci Yahudi sebagian besar bahasa Ibrani dengan sedikit Aramaic.
Sementara Perjanjian Lama Kristen dalam bahasa Yunani kuno. Ada tambahan
7 buku yang aslinya dalam bahasa Yunani di Perjanjian Lama Kristen.
Ada
pun Injil yang resmi ada 4 versi yang berbeda. Masing-masing ditulis
oleh Markus, Mathius, Lukas, dan Yohanes. Penulisan dilakukan sekitar
tahun 70 hingga 100 Masehi sekitar 40 tahun setelah Yesus wafat
(diperkirakan tahun 29 M).
Sebagai contoh Lukas menulis Injil yang ditujukan kepada seseorang yang disebut Teofilus:
1:1
Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita
tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, 2 seperti
yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi
mata dan pelayan Firman. 3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala
peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan
untuk membukukannya dengan teratur bagimu, 4 supaya engkau dapat
mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
[Lukas 1:1-4]
Lukas
kadang hanya mengira-ngira seperti Yesus umurnya kira-kira 30 tahun
ketika memulai pekerjaanNya serta memakai kata “Anggapan Orang”:
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, [Lukas 3:23]
Jika bahasa Yesus adalah bahasa Aramaic, bahasa Perjanjian Baru aslinya adalah bahasa Yunani.
Sebaliknya
Al Qur’an hanya ada satu versi yang dihafal oleh banyak orang dan masih
murni dalam bahasa Arab sesuai bahasa Nabi Muhammad. Kalau bukan dalam
bahasa Arab itu tak lebih dari terjemahan saja. Bukan Al Qur’an:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al Quran pada malam kemuliaan” [Al Qadr:1]
“Kitab[ Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
Al
Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad. Oleh Nabi Muhammad
disampaikan ke pengikutnya. Para pengikutnya ada yang menghafal, ada
pula yang menulis di berbagai media (daun, tulang, kulit kambing/onta,
dsb). Oleh pengikutnya Abu Bakar kemudian Al Qur’an dijadikan satu.
Kemudian oleh sahabat Nabi Usman dijadikan satu buku berikut diberi
tanda tulisan (panjang pendek, dsb) sehingga pengucapannya sesuai dengan
aturan Bahasa Arab yang standar.
Kewajiban Sunat Bagi Pria.
Dalam ajaran Yahudi dan Islam, sunat bagi pria diwajibkan. Ini sejalan dengan Alkitab:
GEN
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara
Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu
harus disunat; 11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan
menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. 12 Anak yang berumur
delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu,
turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan
uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.13
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus
disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian
yang kekal.
14
Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit
khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.” [Genesis 17:10-14]
Orang yang tidak bersunat sama dengan najis (Isaiah) karena air kencingnya tetap tersimpan di sela-sela kulit kemaluan:
IS
52:1 Terjagalah, terjagalah! Kenakanlah kekuatanmu seperti pakaian, hai
Sion! Kenakanlah pakaian kehormatanmu, hai Yerusalem, kota yang kudus!
Sebab tidak seorangpun yang tak bersunat atau yang najis akan masuk lagi
ke dalammu.
Namun
orang-orang Kristen tidak melakukan itu karena menurut Paulus dalam
Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan (Meski di Genesis 17:10 dinyatakan
itu perjanjian yang kekal):
ROM
2:25 Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat;
tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu tidak ada lagi
gunanya. 26 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan
tuntutan-tuntutan hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang
yang telah disunat?
27
Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan
hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang mempunyai hukum tertulis dan
sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat. 28 Sebab yang disebut Yahudi
bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah
sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
29
Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya
dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara
hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari
Allah.
3:1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat? [Roman 2:25-29 – 3:1]
Larangan Memakan Daging Babi
Dalam ajaran Yahudi dan Islam diharamkan memakan daging babi. Ini sesuai dengan Alkitab Levi dan Deuteronomy 14:8:
LEV
11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu
kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. 8
Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya
janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu. [Levi 11:7-8]
Dalam Al Qur’an juga dilarang:
“Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah” [Al
Baqarah:173]
Tapi saat ini babi adalah makanan yang umum di kalangan Kristen.
Dosa Asal / Warisan
Dalam
Kristen dikenal doktrin Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin). Karena
Adam telah berdosa memakan buah terlarang, maka semua manusia
keturunannya turut berdosa. Untuk itulah Yesus turun guna menebus dosa
manusia.
Dalam Exodus 20:5 dijelaskan Allah membalas kesalahan Bapa hingga kepada keturunannya:
“Jangan
sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN,
Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa
kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari
orang-orang yang membenci Aku” [Exodus 20:5]
Dalam Islam, setiap orang hanya memikul dosa masing-masing:
“Dan
tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada
dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang
lain…” [Al An’aam:164]
Fitnah atas Nabi Luth (Lot)
Dalam
Alkitab, Genesis 19:30-38 diceritakan bahwa Nabi Luth (Lot) berzinah
dengan kedua anak kandungnya (Incest) sehingga punya anak dari mereka:
GEN
19:30 Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua
anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar,
maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
31
Kata kakaknya kepada adiknya: “Ayah kita telah tua, dan tidak ada
laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan
seluruh bumi.32 Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita
tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita.”
33
Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah
yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak
mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun.
34
Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: “Tadi malam aku
telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum
anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung
keturunan dari ayah kita.”
35
Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum
anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan
ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia
bangun.
36
Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. 37 Yang lebih
tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa
orang Moab yang sekarang. 38 Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak
laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.”
[Genesis 19:30-38]
Dalam
Al Qur’an dijelaskan bahwa Luth adalah benar-benar seorang Rasul yang
bersih dari perbuatan dosa seperti meminum anggur atau pun berzinah
dengan putrinya sendiri:
Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul.” [Ash Shaaffaat:133]
Di
Al Qur’an dijelaskan Allah melebihkan derajad Nabi Luth di atas ummat
manusia. Jadi kalau manusia biasa mayoritas tidak berzinah dengan anak
kandungnya, apalagi seorang Nabi seperti Nabi Luth:
“dan Ismail, Alyasa’, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)” [Al An’aam:86]
Fitnah atas Daud
Dalam
Alkitab 2 Samuel 11:2-17 diceritakan bahwa Daud (yang di Matius 1:1
disebut Bapak Moyang Yesus) berzinah dengan istri Uria, Batsyeba.
Setelah itu Daud memerintahkan Yoab agar menempatkan Uria di baris depan
pertempuran kemudian mundur meninggalkan Uria agar terbunuh oleh musuh:
2SAM
11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat
pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak
kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan
itu sangat elok rupanya.
3
Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang
berkata: “Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu.”
4
Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang
kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai
membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke
rumahnya.” [2 Samuel 11:2-4]
Di Alkitab 2 Samuel 13:11-14 juga diceritakan bahwa anak Daud, Amnon memperkosa adik kandungnya sendiri Tamar:
2SAM
13:11 Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan,
dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: “Marilah tidur dengan
aku, adikku.”
12
Tetapi gadis itu berkata kepadanya: “Tidak kakakku, jangan perkosa aku,
sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda
seperti itu.
13
Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan
dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu,
berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku
kepadamu.”
14
Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih
kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.” [2
Samuel 13:11-14]
Dalam Al Qur’an fitnah atas Nabi Daud itu dibantah:
“Telah
dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa
putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu
melampaui batas.” [Al Maa’idah:78]
Pelarangan Zina.
Dalam menceritakan kisah perzinahan atau pelarangan zina, Alkitab menjelaskannya secara rinci:
EZEK 23:1 Datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 “Hai anak manusia, ada dua orang perempuan, anak dari satu ibu.
3
Mereka bersundal di Mesir, mereka bersundal pada masa mudanya; di sana
susunya dijamah-jamah dan dada keperawanannya dipegang-pegang.
4
Nama yang tertua ialah Ohola dan nama adiknya ialah Oholiba. Mereka Aku
punya dan mereka melahirkan anak-anak lelaki dan perempuan. Mengenai
nama-nama mereka, Ohola ialah Samaria dan Oholiba ialah Yerusalem.
5
Dan Ohola berzinah, sedang ia Aku punya. Ia sangat berahi kepada
kekasih-kekasihnya, kepada orang Asyur, pahlawan-pahlawan perang, 6
berpakaian kain ungu tua, bupati-bupati dan penguasa-penguasa, semuanya
pemuda yang ganteng, pasukan kuda.
7
Ia melakukan persundalannya dengan mereka, semuanya orang Asyur
pilihan; ia menajiskan dirinya dengan semua orang, kepada siapa ia
berahi dan dengan berhala-berhalanya.
8
Ia tidak meninggalkan persundalannya yang dilakukannya sejak dari
Mesir, sebab pada masa mudanya orang sudah menidurinya, dan mereka
memegang-megang dada keperawanannya dan mencurahkan persundalan mereka
kepadanya.
9 Oleh sebab itu Aku menyerahkan dia ke dalam tangan kekasih-kekasihnya, dalam tangan orang Asyur, kepada siapa ia berahi.
10
Mereka menyingkapkan auratnya, anak-anaknya lelaki dan perempuan
ditangkap dan ia sendiri dibunuh dengan pedang. Dengan demikian namanya
dipercakapkan di antara kaum perempuan sebab hukuman telah dijatuhkan
atasnya.
11
Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi
dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya. 12 Ia berahi kepada
orang Asyur, kepada bupati-bupati dan penguasa-penguasan kepada
pahlawan-pahlawan perang yang pakaiannya sangat sempurna, kepada pasukan
kuda, semuanya pemuda yang ganteng.
13 Aku melihat bahwa ia menajiskan diri; kelakuan mereka berdua adalah sama.
14
Bahkan, ia menambah persundalannya lagi: ia melihat laki-laki yang
terukir pada dinding, gambar orang-orang Kasdim, diukir dalam warna
linggam, 15 pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai
serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang
menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka.
16 Segera sesudah kelihatan oleh matanya ia berahi kepada mereka dan mengirim suruhan kepada mereka ke tanah Kasdim.
17
Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan
menajiskan dia dengan persundalan mereka; sesudah ia menjadi najis oleh
mereka, ia meronta dari mereka.
18
Oleh karena ia melakukan persundalannya dengan terang-terangan dan
memperlihatkan sendiri auratnya, maka Aku menjauhkan diri karena jijik
dari padanya, seperti Aku menjauhkan diri dari adiknya.
19
Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada
masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. 20 Ia berahi kepada
kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan
zakarnya seperti zakar kuda.
21
Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir
memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu. [Ezekiel
23:1-21]
Dalam Kidung Agung (Song) gairah seks digambarkan sebagai berikut:
SONG
7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur
campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
3
Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang. 4
Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat
pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang
menghadap ke kota Damsyik.
5
Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang
raja tertawan dalam kepang-kepangnya. 6 Betapa cantik, betapa jelita
engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
7
Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya. 8
Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang
gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas
hidungmu seperti buah apel.” [Kidung Agung 7:2-8]
Dalam
Islam larangan zina dinyatakan secara singkat dengan tidak menimbulkan
birahi bagi pembacanya sehingga mereka tidak berkeinginan untuk
bersetubuh dengan istrinya, berzina dengan pacarnya, atau melakukan
onani:
“Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” [Al Israa’:32]
Bahkan izin bersetubuh di malam bulan puasa pun disampaikan dengan cara yang tidak vulgar:
“Dihalalkan
bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri
kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi
mereka.” [Al Baqarah:187]
Hukum Qishash.
Dalam
Perjanjian Lama, Exodus 21:11-22:19 dijelaskan tentang Hukum Qishash
yaitu hukuman mati untuk pembunuh, mata ganti mata, gigi ganti gigi:
“Siapa yang memukul seseorang, sehingga mati, pastilah ia dihukum mati.” [Exodus 21:12]
EX
21:24 mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti
kaki, 25 lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.”
[Exodus 21:24-25]
Namun pada Perjanjian Baru hukum itu dihapuskan dan orang Kristen tidak mengikuti aturan itu lagi.
Dalam Al Qur’an hukum Qishash kembali ditegakkan:
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka,
hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita…” [Al Baqarah:178]
Hukum
Qishash diberlakukan agar orang berpikir panjang sebelum membunuh orang
lain. Seandainya dia membunuh orang, maka dia dihukum mati sehingga
tidak bisa membunuh lagi. Dengan cara itu dunia jadi lebih aman bagi
orang-orang yang tidak berdosa (bukan pembunuh):
“Dan
dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai
orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” [Al Baqarah:179]
Ular atau Iblis yang Menipu Adam dan Hawa?
Dalam
Alkitab Genesis 3:1-19 diceritakan bahwa Ular adalah binatang paling
cerdik yang bisa bicara sehingga bisa menipu manusia: Adam dan Hawa:
GEN
3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat
yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu:
“Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan
buahnya, bukan?”
2
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam
taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di
tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba
buah itu, nanti kamu mati.”
4
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak
akan mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya
matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang
yang baik dan yang jahat.”
6
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan
sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan
suaminyapun memakannya.” [Genesis 3:1-6]
GEN
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah
yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang
memperdayakan aku, maka kumakan.”
14
Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat
demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara
segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu
tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.” [Genesis 3:13-14]
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa yang menggoda Adam dan Hawa adalah Setan/Iblis:
Lalu
keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu] dan dikeluarkan
dari keadaan semula dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! sebagian kamu
menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi,
dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”[Al Baqarah:36]
Jika
dalam ajaran Kristen Adam dan Hawa tetap berdosa dan dosanya diturunkan
kepada manusia sebagai Dosa Asal / Dosa Warisan (Original Sin), dalam
Islam disebut setelah Adam dan Hawa minta ampun dan bertobat, Allah
segera mengampuni mereka dan tidak ada dosa warisan yang diturunkan
kepada anak cucu mereka:
“Kemudian
Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima
taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
[Al Baqarah:37]
Ummat
Yahudi menganggap mereka adalah bangsa pilihan. Ummat Kristen
beranggapan tidak ada keselamatan bagi orang yang tidak mengakui Yesus
sebagai Tuhan sehingga mereka mengirimkan banyak misionaris/penginjil
untuk “menggarami” / mengkristenkan penduduk dunia. Islam sendiri
menyatakan hanya Islam agama yang diridhai Allah:
“Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam.” [Ali ‘Imran:19]
“Barangsiapa
mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama
itu, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran:85]
Itulah
beberapa perbedaan antara agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Meski masih
banyak lagi perbedaannya, namun ummat Islam dianjurkan untuk
berhubungan sosial dengan baik selama mereka tidak menyerang/memusuhi
ummat Islam. Meski dalam agama tak ada paksaan dalam beragama, namun
ummat Islam tidak boleh mencampur-adukkan masalah aqidah/agama. Untukmu
agamamu dan untukku agamaku. Demikian ajaran agama kita.
http://media-islam.or.id/category/artikel-penting
Rujukan:
Al Qur’an
Alkitab
MS Encarta
Wikipedia
“The Choice”, Ahmed Deedat
Post a Comment
mohon gunakan email