Warga Palestina melakukan aksi protes dalam bentrokan dengan
tentara Israel di Hawara, Tepi Barat, Palestina, Ahad (11/10).
(Foto: Reuters/Ahmad Talat)
Diketahui, deklarasi Balfour merupakan surat yang ditulis oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour kepada pemimpin komunitas Yahudi Inggris, Walter Rothschild pada 2 November 1917. Balfour menjanjikan kepada Rothschild sebuah wilayah untuk menjadi tanah air bagi kaum Yahudi di Palestina seperti tertulis dalam surat itu.
Kala itu, ia menyatakan usaha pembentukan negara bagi bangsa Yahudi itu akan didukung oleh Pemerintah Inggris. Namun, ada syaratnya agar memperoleh dukungan, yakni tidak ada pelanggaran hak-hak sipil dan beragama kepada komunitas non-Yahudi di Palestina.
Sayangnya, pernyataan Balfour itu dianggap tidak sejalan sebab pada realitasnya, ia sudah menyerahkan wilayah yang dihuni warga Palestina untuk dimiliki bangsa Yahudi.
(Republika/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email