Mantan Duta Besar Arab Saudi Pangeran Turki bin Faisal al Saud dengan Yossi Alpher Pejabat Israel Urusan Analisa Strategi lagi berbincang di National Iranian American Council conference (NIAC) in Washington, Oct. 15, 2013 – Sumber klik disini
Kehancuran islam di Timur Tengah semakin mendekati kenyataan dengan
dilakukannya pertemuan dan perundingan secara rahasia antara Arab Saudi
dengan Israel. Kedua pimpinan intelejen kedua Negara melakukan
perundingan di Kota Jenewa, Swiss bulan lalu dengan agenda penghapusan
islam Timur Tengah. target pertama persekongkolan itu adalah negara
Islam Iran. Kabar ini diungkap oleh Iran Fars, Sunday Times, CNN dan the
Times.
Di sela perundingan soal program nuklir
Iran bulan lalu di Kota Jenewa, Swiss, terjadi pertemuan rahasia antara
kepala intelijen Arab Saudi dan direktur Mossad (dinas rahasia luar
negeri Israel).
Kantor berita semiresmi Iran Fars
melaporkan rapat antara Pangeran Bandar bin Sultan dan Tamkir Pardo itu
berlangsung pada 27 November, seperti dilansir surat kabar the Times of
Israel, Senin (9/12). Keduanya membahas soal rencana menghentikan proyek
senjata nuklir Iran, mengontrol kelompok jihadis di Suriah,
mengenyahkan Ikhwanul Muslimin, dan menyetop gelombang revolusi di Timur
Tengah.
Israel memang tidak setuju atas
kesepakatan sementara tentang program nuklir Iran. Perdana Menteri
Benjamin Netanyahu masih yakin Iran sedang mengembangkan senjata
pemusnah massal.
Laporan terbaru ini kian menguatkan
berita dilansir koran the Sunday Times bulan lalu. mereka menyebut Saudi
dan Israel tengah menyiapkan rencana buat menyerbu Negeri Persia itu.
Menurut the Times, Riyadh sepakat
memngizinkan israel menggunakan wilayah udara mereka buat membombardir
Iran. Saudi juga siap membantu upaya penyelamatan dengan helikopter dan
jet tempur, serta pesawat intai nirawak.
Sementara surat kabar Inggris, minggu
pagi melaporkan bahwa Israel akan bekerjasama dengan Arab Saudi untuk
serangan militer melawan Iran.
Kedua negara, yakni Israel dan Arab
Saudi, ingin bersatu melawan Iran, karena khawatir negara-negara Barat
akan datang untuk berdamai dengan Iran, meringankan sanksi, dan
memungkinkan Republik Islam Iran melanjutkan program nuklirnya.
Menurut Sunday Times, Riyadh telah setuju
membiarkan Israel menggunakan wilayah udaranya dalam serangan militer
terhadap Iran, dan bekerja sama atas penggunaan helikopter penyelamat,
pesawat tanker dan drone.
“Arab Saudi ikut geram dan bersedia untuk
memberikan Israel semua bantuan yang dibutuhkan,” ungkap sebuah sumber
diplomatik yang tak disebutkan namanya kepada koran itu.
Laporan itu muncul ketika Perdana Menteri
Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan lobi kesepakatan bersama sebuah
aliansi internasional menentang perjanjian yang memungkinkan Iran untuk
terus memperkaya uranium.
Pada hari Minggu, Israel akan menyambut
Presiden Prancis Francois Hollande, yang pekan sebelumnya memberikan
omong kosong pada kesepakatan antara enam kekuatan dunia dan Iran yang
akan meringankan sanksi dengan imbalan langkah awal menuju batas
pengayaan.
Netanyahu pada hari Jumat mendesak
Prancis untuk tetap teguh dalam tekanan pada Iran menjelang babak baru
pembicaraan mengenai program nuklir Republik Islam itu di Jenewa.
Setelah bertemu Hollande, Netanyahu akan
pergi ke Moskow pada hari Rabu untuk bertemu dengan Presiden Vladimir
Putin dan akan melobi kesepakatan. “Sebagai perdana menteri Israel, saya
harus menjaga keberlangsungan hidup negara saya, tapi tidak dengan
Negara lain termasuk Iran” tegas Netanyahu.
CNN melaporkan bahwa Netanyahu juga
mengatakan dalam wawancara bahwa ia akan melakukan apa pun yang perlu
dilakukan untuk melindungi Israel dan menghancurkan siapa saja yang
tidak menjadi sekutunya. (timesofisrael)
(Siaga/ABNS)
(Siaga/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email