Astaghfirullah, Ternyata ARRAHMAH Pendukung Penghancuran Makam!
Situs berita islam di Indonesia, ARRAHMAH, yang menjadi corong media Salafi Wahabi di Indonesia ternyata merupakan pendukung penghancuran situs-situs bersejarah islam dan penghancuran makam. Mereka menganggap bahwa pelaku penghancuran, perusakan, dan pengeboman makam-makam ulama dan sahabat Nabi yang dikeramatkan itu sebagai Mujahid. Itu adalah sebuah kesalahan pemahaman yang mendorong terbentuknya perilaku radikal beragama.
Setiap kali ada peristiwa penghancuran, perusakan, dan pemboman
makam-makam keramat, maka seketika itu pula media ARRAHMAH bersuka cita,
dan bangga atas tindakan tersebut seperti diberitakan melalui
websitenya. Berikut ini adalah beberapa berita yang dimuat oleh media
ARRAHMAH pendukung penghancuran Makam:
Membom makam ulama setempat yang dihormati oleh warga disebut Mujahidin?. Sejak kapan gelar “Mujahidin” diberikan kepada para Islam Radikal?
Media Arrahmah juga sangat sinis terhadap ‘Sufi’ yang menurutnya musyrik. Itulah akibatnya jika tidak memahami apa itu Sufi apa itu Tasawuf. Mereka hanya memandang sebelah mata terhadap tasawuf dan pelakunya yang seorang Sufi disamaratakan sebagai pelaku syirik.
Arrahmah juga menganggap orang-orang yang marah ketika situs kuno dan makam wali dihancurkan itu orang-orang kafir dan munafik. Sebuah tuduhan yang keji bagi mayoritas umat Indonesia yang sebagian besar berfaham Ahlussunnah Wal Jama’ah dan sangat menghormati keberadaan makam ulama atau wali, tidak seperti Arrahmah yang berfaham Wahabi.
Pelaku penghancuran tersebut tidak memahami hakikat ajaran Islam,
meski perlakuan tersebut atas nama pemurnian ajaran tauhid dan
pemusnahan praktik syirik namun hanya sebatas pengakuan semata. Mereka
menganggap tempat-tempat yang dikeramatkan seperti kuburan wali dan
sahabat Nabi itu sebagai tempat yang berpotensi mengandung kemusyrikan.
Kalau demikian maka seharusnya tidak hanya makam saja yang berpotensi
sebagai tempat musyrik, seluruh tempat yang ada di muka bumi ini pun
bisa berpotensi sebagai tempat kemusyrikan. Sebagaimana ada yang
menyembah matahari, maka harusnya ‘mujahidin’ tersebut juga berupaya
menghancurkan matahari karena berpotensi musyrik.
Demikian pula bangunan
Ka’bah di mekkah, kalau kita ikut alur pemikiran radikalnya mereka maka
bisa saja Ka’bah berpotensi musyrik karena tidak boleh kita menyembah
Ka’bah. Akan tetapi tentunya tidaklah demikian. Pun demikian dengan
rumah sakit, dokter, dan obat-obatan yang menjadi tempat meminta
kesembuhan seharusnya dihancurkan juga, sebab meminta itu hanyalah
kepada Allah SWT saja, meminta kesembuhan pada dokter, rumah sakit, dan
obat-obatan bisa berpotensi musyrik. Itu apabila mereka konsisten
memakai pola pikir radikal seperti itu.
Yang lebih parah lagi sejumlah orang menyerang makam Hujr bin Adi
di Rif, Damaskus. Jasad sahabat Nabi SAW yang menurut keterangan
beberapa situs berita masih utuh seperti awalnya itu dipindahkan ke
tempat tak diketahui. Kaum Salafi memanfaatkan kenyataan bahwa pejabat
keamanan sedang sibuk meredakan bentrokan dan mereka menghancurkan
tempat suci. Hujr bin Adi adalah salah seorang shahabat Nabi Muhammad
SAW yang ikut dalam Perang Al Qadisiyah di masa Khalifah Umar bin
Khatthab dan berhasil menaklukkan daerah Maraj Al’ Adzra, daerah Persia.
Sebenarnya tidak perlu berhujan dalil bergerimis hujjah dan berbanjir Ayat untuk mengatakan para pembongkar Makam itu adalah BIADAB.
Mereka yang tidak buta mata dan hati tentunya tahu dan melihat bahwa
Sayyidina wa Nabiyyina Muhammadin Shollallahu ‘alaihi wa Sallam
dikuburkan dalam sebuah bangunan, disusul pula oleh kedua Sahabatnya
yang mulia Sayyidina Abi Bakrin dan Sayyidina ‘Umar Rodliyallahu
‘anhuma. Apakah ketiganya memang sengaja dikuburkan agar bangunan yang
melindunginya dihancurkan?
Sayyidina ‘Ali Karromallahu wajhah yang
mengemban perintah dari Nabi yang katanya diutus untuk meratakan kuburan
dan menghapus Gambar (bernyawa) juga ternyata tidak bertindak
menghancurkan bangunan itu. Apakah Sayyidina ‘Ali kalian tuduh sebagai
pembangkang perintah Nabi?
Atau beliau kalian tuduh sebagai pecundang
yang tak sanggup melaksanakan perintah Kekasihnya?
Dari Abu Al-Hayyaj Al-Asadi dia berkata: Ali bin Abu Thalib berkata kepadaku:
أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ
وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَهُ
“Maukah kamu aku utus sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengutusku? Hendaklah kamu jangan meninggalkan gambar-gambar kecuali kamu hapus dan jangan pula kamu meninggalkan kuburan kecuali kamu ratakan.” (HR. Muslim no. 969).
Okelah, mungkin saking hormatnya terhadap orang orang yang dikubur di dalam bangunan itu sehingga Sayyidina ‘Ali membuat pengecualian, tetapi sebutkan satu riwayat saja bahwa Sayyidina ‘Ali dan para Sahabat yang lebih memahami Sabda Nabinya pernah menghancurkan sebuah makam.
Apakah para pengaku pejuang sunnah itu lebih memahami inti dari perintah Nabi seperti yang tersebut didalam riwayat diatas?
Dan sebutkan satu penaklukan oleh para salaf yang dimulai dengan penghancuran Makam, jika memang alasan yang mereka pakai adalah menciptakan pemerintahan yang Syar,i.
Biadab! Teroris Wahabi Menghancurkan Makam Sahabat Nabi SAW
TERORIS BERKEDOK MUJAHID HANCURAN MAKAM SHAHABAT NABI HIJR BIN ADI
Ekstremis Wahhabi-Salafi Takfiri merusak makam kerabat dan sahabat
Nabi Shallallohu Alaihi wasallam yang sangat dihormati di Yordania pada
Ahad ( 05 Mei 13) setelah sebelumnya menghancurkan makam sahabat Nabi
Shallallohu Alaihi wasallam di Suriah.
Wahhabi-Salafi Takfiri dukungan Arab Saudi, Qatar, Turki, AS dan
Eropa itu menyerang makam Jakfar at-Tayyar, sahabat setia Nabi Muhammad
(saw) dan membakar makamnya di provinsi Karak di utara Jordan hari kamis
(03 Mei 2013). Serangan serupa juga dilakukan kemarin dan hari ini
mereka membakar kubur Sayidina Jakfar at-Tayyar.
Panghancuran makam Jakfar al-Tayyar dilakukan beberapa hari setelah Wahhabi-Salafi Front al-Nusra menyerang makam Hojr ibn Uday di pinggiran Damaskus, di Adra dan menggali kuburnya kemudian mengambil jenazahnya ke lokasi yang tidak diketahui. Hojr adalah sahabat dekat Nabi Muhammad Shallallohu Alaihi wasallam dan juga sahabat Imam Ali karaomallohu Wajhah.
Panghancuran makam Jakfar al-Tayyar dilakukan beberapa hari setelah Wahhabi-Salafi Front al-Nusra menyerang makam Hojr ibn Uday di pinggiran Damaskus, di Adra dan menggali kuburnya kemudian mengambil jenazahnya ke lokasi yang tidak diketahui. Hojr adalah sahabat dekat Nabi Muhammad Shallallohu Alaihi wasallam dan juga sahabat Imam Ali karaomallohu Wajhah.
Post a Comment
mohon gunakan email