Kalau berita Arrahmah.com benar menyebutkan rudal-rudal udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21 dan menewaskan sampai 300 orang semestinya akan tampak kerusakan berat pada gedung-gedung di lokasi kejadian. Namun kita tidak melihat adanya kerusakan berat itu. Bangunan sekitar gedung yang disebut menjual roti tersebut tetap utuh dan tidak ada tanda-tanda bekas kena rudal atau bom sama sekali.
Menurut
Kantor Berita ABNA, Arrahmah.com menukil dari media-media pihak anti
Bashar Asad menyebutkan, "Pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah
melakukan serangan biadab dengan membom antrian warga sipil muslim yang
hendak membeli roti di kota Halfaya, propinsi Hamah pada Ahad
(23/12/2012) pagi. Serangan tersebut disebutkan menewaskan lebih dari
300 warga sipil."
"Lebih
dari 1.000 orang telah mengantri di sebuah pabrik roti kota Halfaya
saat rudal-rudal udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21 rezim
Suriah pada Ahad. Kekurangan bahan bakar dan tepung telah membuat
produksi roti tidak menentu di seluruh negeri, dan orang sering menunggu
berjam-jam untuk membeli roti. Para korban termasuk anak-anak dan kaum
perempuan." Demikian lansir Arrahmah.com
Arrahmah
juga menuliskan, "Mayat-mayat ratusan anak-anak, wanita dan pria yang
menunggu giliran pembelian roti berserakan di mana-mana. Sebagiannya
tertimbun oleh reruntuhan bangunan toko roti. Puluhan warga sipil yang
selamat dan mujahidin berlarian untuk melakukan evakuasi. Darah dan
tulang belulang korban berceceran di jalanan."
Namun
video yang dipublish Arrahmah.com tersebut tidak luput dari kritik
karena adanya beberapa keganjilan yang tampak dari video tersebut.
Berikut redaksi ABNA merangkum diantara keganjilan tersebut:
1.
Video tersebut sama sekali tidak menunjukkan adanya banyak korban dari
kalangan perempuan dan anak-anak. Yang tampak dari video hanyalah
mayat-mayat dari kalangan laki-laki itupun tertimbun tumpukan batu dan
dipenuhi tanah. Korban perempuan hanya terlihat pada detik 58 itupun
sementara di gendong dengan keadaan masih selamat. Seorang anak
perempuan berlari kecil dibelakangnya.
2.
Adanya tumpukan potongan material dan tanah di depan gedung tampak
sangat ganjil, sebab tertumpuk di satu tempat dan tidak tampak
berserakan. Keadaan mayat yang dipenuhi pasir juga patut dipertanyakan,
pasir itu berasal dari mana, sebab jalan didepan gedung masih tampak
utuh, tidak terlihat tanda-tanda kerusakan sama sekali. Kalau berasal
dari dinding gedung yang runtuh, juga dinding gedung tersebut masih utuh
bahkan warnanya sangat berbeda dengan tumpukan batu yang menutupi para
mayat.
3.
Pada menit 1:23 ada mayat yang dikeluarkan dari gedung. Mengapa bisa
ada mayat dalam gedung sementara gedung tersebut masih utuh? Bukankah
yang dibom oleh pesawat rezim Suriah adalah antrian? Kalau bom juga
mengenai gedung sehingga juga menyebabkan korban tewas dalam gedung,
mengapa tidak ada tanda-tanda kerusakan sama sekali pada gedung
tersebut?.
4.
Pada menit 1:36 seorang laki-laki berjaket cokelat dan bersyal hitam,
tampak sengaja menampakkan diri di depan kamera, melihat kekanan dan
kekiri dengan tubuh mengarah ke kamera, sesuatu yang sangat jarang
terjadi di sebuah tempat pasca terjadi ledakan. Kebanyakan orang-orang
yang juga tampak dari video tidak tahu hendak melakukan apa. Sementara
mayat menumpuk di depan mata mereka dan sewajarnya mesti segera
dievakuasi. Lihat pada detik ke 50, tampak seorang pemuda menyeret
kakinya yang luka, justru tidak mendapat pertolongan dan bantuan apa-apa
oleh orang-orang yang berdiri dan berjalan di sekitarnya.
5.
Pada menit 2:10, dari tumpukan mayat depan gedung yang tertutupi
reruntuhan bangunan tampak satu mayat yang nyaris telanjang dengan hanya
mengenakan celana dalam biru. Apakah logis seseorang ikut antrian untuk
membeli roti hanya dengan mengenakan celana dalam?. Kalau dikatakan
pakaiannya hangus terbakar, mengapa pada mayat tersebut tidak tampak
adanya bekas kebakaran sama sekali?. Keganjilan lain akan tampak sangat
nyata jika melihat sama sekali tidak ada tumpukan mayat tersebut yang
tampak menderita luka bakar atau tubuhnya tidak dalam keadaan masih
utuh. Kalau memang kesemuanya itu terbunuh karena serangan rudal-rudal
udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21 mestinya yang terlihat
adalah potongan-potongan tubuh ataupun mayat-mayat yang hangus terbakar,
bukan nyaris telanjang dengan menyisakan celana dalam.
6.
Jika melihat tumpukan mayat di depan gedung, sekilas kita akan
memperkirakan jumlah korban paling banter 10 atau 20 orang. Namun
laporan peristiwa tersebut menyebutkan korban tewas sebanyak 300 orang.
Ar Rahmah menulis, "Mayat-mayat ratusan anak-anak, wanita dan pria yang
menunggu giliran pembelian roti berserakan di mana-mana." Pertanyaannya,
kemana kesemua 300 mayat yang berserakan tersebut? Mengapa tidak tampak
dalam video? Mayat yang tampak diluar tumpukan tidak sampai 10 mayat
bukan ratusan? Kalau tidak tampak dalam video dari mana ar Rahmah
mengetahui adanya ratusan mayat yang berserakan itu?.
7.
Kalau berita ar Rahmah benar menyebutkan rudal-rudal udara ditembakkan
oleh pesawat tempur Mig-21dan menewaskan sampai 300 orang semestinya
akan tampak kerusakan berat pada gedung-gedung di lokasi kejadian. Namun
kita tidak melihat adanya kerusakan berat itu. Bangunan sekitar gedung
yang disebut menjual roti tersebut tetap utuh dan tidak ada tanda-tanda
bekas kena rudal atau bom sama sekali.
8.
Dan yang lebih meyakinkan lagi bahwa video tersebut rekayasaa adalah
tidak tampak kepanikan atau ketakutan dari warga sama sekali. Kalau
memang serangan itu berasal dari pesawat udara, semestinya warga akan
tampak berlarian, menyelamatkan diri dengan kemungkinan akan terjadi
serangan udara susulan. Namun hal itu tidak tampak dalam video berdurasi
3:40 menit tersebut. Lalu lintas masih tampak normal. Bahkan diantara
yang berlarian, masih ada yang tampak berjalan santai. Sepanjang video
terdengar suara sirine yang tidak jelas. Apakah itu sirine ambulance
atau sirine mobil patroli polisi atau sirine tanda bahaya?.
Berikut link berita dan video dari situs Arrahmah.com tersebut. Selamat menganalisa.
==================
Video
serangan udara pengecut rezim Suriah membantai lebih dari 300 warga
sipil muslim di kota Halfaya
https://www.youtube.com/watch?v=tnCsDjCfL_4
HAMAH (Arrahmah.com) – Pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah melakukan serangan biadab dengan membom antrian warga sipil muslim yang hendak membeli roti di kota Halfaya, propinsi Hamah pada Ahad (23/12/2012) pagi.
Laporan awal pada Ahad siang yang dilansir oleh aktivis kemanusiaan dalam kota Halfa menyebutkan sedikitnya 90 warga sipil gugur dan 300 warga lainnya luka berat oleh serangan pengecut tersebut. Namun laporan terbaru yang dilansir oleh kantor berita Koordinator Revolusi Lokal di Ghautah Timur dan Ugarits News pada Ahad malam menyebutkan korban gugur telah melebihi 300 warga sipil.
Lebih dari 1.000 orang telah mengantri di sebuah pabrik roti kota Halfaya saat rudal-rudal udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21 rezim Suriah pada Ahad. Kekurangan bahan bakar dan tepung telah membuat produksi roti tidak menentu di seluruh negeri, dan orang sering menunggu berjam-jam untuk membeli roti. Para korban termasuk anak-anak dan kaum perempuan.
Mayat-mayat ratusan anak-anak, wanita dan pria yang menunggu giliran pembelian roti berserakan di mana-mana. Sebagiannya tertimbun oleh reruntuhan bangunan toko roti. Puluhan warga sipil yang selamat dan mujahidin berlarian untuk melakukan evakuasi. Darah dan tulang belulang korban berceceran di jalanan.
Pekik kepedihan dan histeris melanda kota Halfaya. Ya Allah, ya Allah, seru warga yang tak mampu menahan kepedihan atas kebiadaban rezim Suriah.
“Lihatlah wahai bangsa Arab! Lihatlah wahai Dunia!” teriak seorang wartawan.
https://www.youtube.com/watch?v=tnCsDjCfL_4
===========================================
HAMAH (Arrahmah.com) – Pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah melakukan serangan biadab dengan membom antrian warga sipil muslim yang hendak membeli roti di kota Halfaya, propinsi Hamah pada Ahad (23/12/2012) pagi.
Laporan awal pada Ahad siang yang dilansir oleh aktivis kemanusiaan dalam kota Halfa menyebutkan sedikitnya 90 warga sipil gugur dan 300 warga lainnya luka berat oleh serangan pengecut tersebut. Namun laporan terbaru yang dilansir oleh kantor berita Koordinator Revolusi Lokal di Ghautah Timur dan Ugarits News pada Ahad malam menyebutkan korban gugur telah melebihi 300 warga sipil.
Lebih dari 1.000 orang telah mengantri di sebuah pabrik roti kota Halfaya saat rudal-rudal udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21 rezim Suriah pada Ahad. Kekurangan bahan bakar dan tepung telah membuat produksi roti tidak menentu di seluruh negeri, dan orang sering menunggu berjam-jam untuk membeli roti. Para korban termasuk anak-anak dan kaum perempuan.
Mayat-mayat ratusan anak-anak, wanita dan pria yang menunggu giliran pembelian roti berserakan di mana-mana. Sebagiannya tertimbun oleh reruntuhan bangunan toko roti. Puluhan warga sipil yang selamat dan mujahidin berlarian untuk melakukan evakuasi. Darah dan tulang belulang korban berceceran di jalanan.
Pekik kepedihan dan histeris melanda kota Halfaya. Ya Allah, ya Allah, seru warga yang tak mampu menahan kepedihan atas kebiadaban rezim Suriah.
“Lihatlah wahai bangsa Arab! Lihatlah wahai Dunia!” teriak seorang wartawan.
https://www.youtube.com/watch?v=tnCsDjCfL_4
===========================================
(Source)