35 point Syiah bukan Islam ?
Peneliti Syi’ah dari Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS) Surabaya, Kholili Hasib, M.A mengungkapkan 35 point tentang Syiah bukan Islam.
Barangkali ada yang bertanya, kata Profesor Doktor Muhammad Abu Zahrah, mantan guru besar dan rektor Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, mengapa setelah Nabi Muhammad Saw wafat kamu Muslimin berbeda pendapat, padahal beliau telah mewariskan kepada mereka jalan yang sangat terang yang malamnya bagaikan siang?.
Bukankah Rasulullah Saw telah mewariskan kepada mereka pedoman yang jika mereka ikuti, mereka pasti tidak akan sesat, yaitu Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. Mengapa?.
Dalam bukunya, Tarikh Al Madzahib Al Islamiyah, Syeikh Muhammad Abu Zahrah sebelumnya menjelaskan secara umum tentang perbedaan pendapat umat Islam dalam berbagai persoalan.
JAWABAN USTAD SYIAHALI :
SEJARAH PENYESATAN UMAT MUHAMMAD SAW OLEH MAZHAB SUNNi (AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH).
Pertikaian politik sering dicarikan legitimasi nya oleh Mazhab Sunni dengan memalsukan sumber sumber hadis dan kitab kitab sejarah. Kaum mu’tazilah tidak begitu banyak berpegang pada sunnah atau tradisi ahlul hadis sunni, bukan karena mereka tidak percaya pada tradisi Nabi SAW, tetapi karena mereka ragu akan keoriginalan hadis hadis sunni.
Syi’ah menyortir hadis sunni, karena syi’ah hanya mau memakai sunnah yang betul betul asli (orisinal) dan bukan hadis hadis buatan yang bukan dari Nabi SAW.
Wasiat Nabi SAW bahwa 12 khalifah Quraisy haruslah berasal dari Ahlul bait dan dari Bani Hasyim membuat mayoritas suku suku pasca Nabi SAW wafat tidak mau menerima. Mereka berpikir : “Apakah kenabian dan kekhalifahan hanya hak eksklusif Bani Hasyim ???
Penolakan terhadap wasiat Nabi SAW tentang imamah wa khilafah sangat mengerikan karena kelak di kemudian hari mengakibatkan terjadinya PENYESATAN UMAT Muhammad SAW sepanjang masa, apalagi sunni mengedarkan doktrin politik nya dengan gaya gaya absolutistik dan merasa “pasti benar”.
PERiSTiWA Saqifah menimbulkan DAMPAK BERANTAi di kemudian hari yakni UMAT MENJADi SESAT karena mendustakan, meninggalkan dan memusuhi ajaran ahlulbait. Teraniaya nya puteri Nabi dan tertahan haknya. Thaghut Umayyah Abbasiyah menindas para imam maksum lalu MERUBAH Hadis Hadis NABi, terampasnya warisan kepemimpinan ahlulbait penerus Nabi, Berkuasanya tiran fasik yang berlaku sewenang wenang kepada Ahlulbait dan syi’ah Ali sehingga mengalami ujian dan bencana tiada tara karena kezaliman pembangkang.
Allah SWT berfirman : “Wahai orang orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul Nya. Bertakwalah kepada Allah” (Qs. Al Hujurat ayat 1).
Perpecahan, berbagai perselisihan, pertikaian dan propaganda yang tidak pada tempatnya mengakibatkan seseorang bisa menjadi MUSYRiK.
Permusuhan membawa kepada kelemahan umat dan hilangnya wibawa !
Janganlah wahabi mengira definisi musyrik hanya dengan menyembah berhala, akan tetapi musyrik juga mencakup MEMECAH BELAH AGAMA dengan menjejalkan secara paksa berbagai kepentingan dan pandangan raja raja zalim kedalam agama yang akhirnya melunturkan nilai keotentikan dan kesucian agama.
Akibat nya hukum Allah menjadi keruh bercampur baur dengan tangan tangan kotor penguasa tiran.
Firman Allah SWT : “… janganlah kamu termasuk orang orang yang mempersekutukan Allah , yaitu orang orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka” (QS. Ar Rum ayat 31-32).
Firman Allah SWT : “Apakah mereka mempunyai semabahan sembahan selain Allah yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah. Sekiranya tidak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan . Dan sesungguhnya orang orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih” (Qs. Asy Syuraa ayat 21).
Misalnya : apa yang terjadi di Madinah selama jenazah Nabi SAW terbaring di kamar ‘Aisyah ?? Buku buku sejarah dikaburkan dengan polemik polemik sengit kaum sunni dengan penafsiran yang diselewengkan, bahkan dengan mengkafirkan dan membid’ahkan mazhab ahlul bait. Apakah tidakan keji ini membuat umat tidak sesat dikemudian hari ???
Perebutan kekuasaan menjadikan umat Islam terpecah belah pasca Saqifah.
Syi’ah memerangi sektarianisme. Firman Allah SWT : “Sesungguhnya mereka yang memecah belah agama mereka kemudian menjadi bersekte sekte, engkau (Muhammad) tidak sedikitpun termasuk mereka” (QS. Al An’am 169).
Tanyakan pada mereka : Apakah masuk akal pada bidang religius misalnya orang mengikuti Imam Malik lalu pada bidang politik mereka mengikuti KHALiFAH AL MANSHUR ???
Bukankah thaghut Umayyah dan thaghut Abbasiyah dikategorikan sebagai kelompok sunni ? Pada masa pemerintahan Bany Abbasiyah diadakanlah pertemuan para ulama – ulama Arab untuk pertama kalinya untuk membahas hal ini.
Mazhab Ahlusunnah Wal Jama’ah (sunni) menyatakan bahwa pemimpin sah dengan salah satu diantara empat cara perebutan kekuasaan :
Apakah mencampakkan bani Hasyim, penindasan, berlaku sewenang wenang dan penumpahan darah terhadap manusia manusia MAKSUM dan para pengikutnya merupakan bukti kebenaran anda ??
Sampai sampai khutbah jum’at pun dijadikan medan propaganda untuk membusukkan dan mengutuk Imam Ali AS.
Apakah Sahabat Nabi SAW yang membenci Imam Ali dan keturunan nya bukan pendusta agama ??? Apakah Sahabat Nabi yang membunuh sahabat Nabi yang lain dan meracuni imam Hasan adalah adil ???
Perkongsian antara para SULTAN dan ulama kerajaan seperti Abu Hurairah menghasilkan SUNNAH REKAYASA bernama hadis hadis yang melarang rakyat berontak kepada penguasa zalim, hadis keadilan semua sahabat dan tidak adanya wasiat tentang imamah Ali.
Mencampur hadis asli dan hadis palsu adalah sarana bagi para ulama su’ untuk menjadikan umat Islam taat kepada mereka /golongannya .
Hukum – hukum Allah di dalam Al Qur’an karena tidak menguntungkan sama sekali bagi mereka maka digantikan dengan hukum – hukum mereka dengan mengatas namakan / memfitnah (As sunnah) Nabi Muhamad .
“ Orang – orang Arab itu lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya dan wajar lebih tidak mengetahui hukum – hukum yang telah diturunkan Allah kepada Rasul Nya “ .Qs At Taubah ; 97
“ Hai orang – orang yang beriman ,bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul Nya ,niscaya Allah memberikan rahmatnya kepadamu dua bagian…” . “ Kami katakan demikian supaya ahli kitab mengetahui bahwa mereka tidak mendapat sedikitpun akan karunia Allah…”.Qs Al Hadid ; 28 ,29 .
Inilah diantara firman Allah yang menjadikan timbulnya kesepakatan diantara mereka untuk menyesatkan umat Islam yaitu dengan membuat sebagian kitab hadist dan tafsir PALSU.
“ Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri lalu dikatakannya : “ini dari Allah” untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dari perbuatan itu…”,Qs Al Baqarah ; 79 .
Peringatan Allah bagi hamba yang beriman agar tidak tersesat :
“ Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu ,serta ingatlah selalu dan amalkan apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang – orang yang bertaqwa “.Qs Al A’Raf ; 171 .
Fatwa yang menyenangkan hati KANJENG PENGUASA akan mendapat pujian dan bintang tanda jasa dari Thaghut Umayyah – Abbasiyah, berduyun duyunlah ulama su’ mendekati istana dengan target menjual iman kepada pihak yang berkuasa !!
Sedangkan ulama yang berani berterus terang menyatakan ajaran islam yang sejati dihabisi karena Bani ‘Alawiyyah, orang orang yang pro Ali dan keturunannya dimusuhi thaghut Umayyah – Abbasiyah. Dituduh RAFiDHi.
Rafidhi dikutuk dimana mana, ulama kerajaan berlomba lomba mengutuk rafidhi dalam kitab kitab nya. Apa saja kekeruhan dalam negara maka rafidhi yang salah, kalau ada kekacauan maka rafidhi punya ulah !!!
Mau dibawa kemana firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu cenderung kepada orang orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan ” (Qs. Huud : 113).
POLiTiK KENEGARAAN MAZHAB SUNNi (ahlusunnah waL jama’Ah) MENYESATKAN UMAT DAN MUSTAHiL TEGAK KARENA SUNNAH SAHABAT NABi SALiNG BERTENTANGAN.
Lalu bagaimana dengan mazhab syi’ah imamiyah selaku satu satunya mazhab yang selamat ??? 12 imam maksum syi’ah memegang hak kepemimpinan politik sekaligus menjadi rujukan dalam masalah masalah keagamaan sebagaimana yang dicontohkan Nabi SAW ketika menjadi Pemimpin Negara Madinah yang tidak memisahkan antara dunia dan akhirat.
Bukankah Nabi SAW tidak hanya berperan sebagai seorang Nabi pembawa wahyu, pengajar ilmu (guru), penjelas mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi juga berperan sebagai pemimpin NEGARA…
Kepemimpinan syi’ah adalah amanah ke Tuhanan (divine trust) yang merangkumi urusan duniawi-ukhrawi dengan dwi peran utama yaitu memelihara agama dan mengurus dunia.
Syi’ah tidak gentar karena kami berpedoman pada surat Ali Imran ayat 103 yang isi nya agar UMAT berpegang teguh kepada AGAMA ALLAH.
Adapun semua penindasan terhadap Fatimah, 12 imam maksum dan kaum syi’ah kami anggap sebagai cobaan dari Allah SWT. Firman Allah SWT : “Jika seandainya Allah menghendaki, maka pastilah Dia menjadikan kamu sekalian umat yang tunggal. Tetapi (Dia tidak menghendakinya) karena Dia hendak menguji kamu semua berkenaan dengan sesuatu yang diberikan Nya kepada mu” (Qs. Al Maidah ayat 51).
Firman Allah SWT : “Kalau seandainya Tuhan mu menghendaki, maka tentunya Dia jadikan manusia umat yang tunggal. Tetapi mereka itu akan tetap selalu berselisih, kecuali mereka yang mendapatkan rahmat dari Tuhanmu, dan untuk itulah Dia menciptakan mereka” (Qs. Huud 118-119).
Firman Allah : “Manusia tidak lain kecuali umat yang tunggal, kemudian mereka berselisih. Jika seandainya tidak karena adanya SABDA (kalimah) yang telah lewat dari Tuhan mu, maka tentulah diputuskan (sekarang juga) antara mereka berkenaan dengan perkara yang mereka perselisihkan itu” (Qs. Yunus 19).
Firman Allah : “Pada mulanya manusia adalah umat yang tunggal. Kemudian Allah mengutus para Nabi membawa berita gembira dan peringatan, dan Dia menurunkan bersama para Nabi itu Kitab suci dengan sebenarnya untuk memutuskan perkara antara umat manusia berkenaan dengan masalah yang mereka perselsihkan. Dan mereka yang menerima kitab suci itu tidaklah berselisih mengenai sesuatu kecuali setelah datang berbagai penjelasan, karena rasa permusuhan antara sesama mereka. Maka Allah pun dengan izin Nya memberi petunjuk tentang kebenaran yang mereka perselisihkan itu kepada mereka yang beriman. Allah memberi petunjuk kearah jalan yang lurus kepada siapa yang menghendakinya” (Qs. Al Baqarah 213).
Mazhab Sunni menghindari pembicaraan tentang tingkah laku negatif para SAHABAT sehingga mazhab syi’ah menjadi terpojok dituding sebagai pencela/pelaknat.
Namun dalam hal ini syi’ah siap menyerahkan perselisihan ini di MAHKAMAH AKHiRAT kelak.
Sumber: http://syiahali.wordpress.com/2013/07/21/35-point-syiah-bukan-islam-menjawab-arrahmah-com-loyalis-teroris/
Peneliti Syi’ah dari Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS) Surabaya, Kholili Hasib, M.A mengungkapkan 35 point tentang Syiah bukan Islam.
Barangkali ada yang bertanya, kata Profesor Doktor Muhammad Abu Zahrah, mantan guru besar dan rektor Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, mengapa setelah Nabi Muhammad Saw wafat kamu Muslimin berbeda pendapat, padahal beliau telah mewariskan kepada mereka jalan yang sangat terang yang malamnya bagaikan siang?.
Bukankah Rasulullah Saw telah mewariskan kepada mereka pedoman yang jika mereka ikuti, mereka pasti tidak akan sesat, yaitu Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. Mengapa?.
Dalam bukunya, Tarikh Al Madzahib Al Islamiyah, Syeikh Muhammad Abu Zahrah sebelumnya menjelaskan secara umum tentang perbedaan pendapat umat Islam dalam berbagai persoalan.
JAWABAN USTAD SYIAHALI :
Sebenarnya saya enggan membuka front, namun demi menyelamatkan
akidah kaum Syiah maka apa boleh buat. Arrahmah.com TELAH MENABUH
GENDERANG PERANG TERBUKA DENGAN ustad husain ardilla…
Pertikaian politik sering dicarikan legitimasi nya oleh Mazhab Sunni dengan memalsukan sumber sumber hadis dan kitab kitab sejarah. Kaum mu’tazilah tidak begitu banyak berpegang pada sunnah atau tradisi ahlul hadis sunni, bukan karena mereka tidak percaya pada tradisi Nabi SAW, tetapi karena mereka ragu akan keoriginalan hadis hadis sunni.
Syi’ah menyortir hadis sunni, karena syi’ah hanya mau memakai sunnah yang betul betul asli (orisinal) dan bukan hadis hadis buatan yang bukan dari Nabi SAW.
Wasiat Nabi SAW bahwa 12 khalifah Quraisy haruslah berasal dari Ahlul bait dan dari Bani Hasyim membuat mayoritas suku suku pasca Nabi SAW wafat tidak mau menerima. Mereka berpikir : “Apakah kenabian dan kekhalifahan hanya hak eksklusif Bani Hasyim ???
Penolakan terhadap wasiat Nabi SAW tentang imamah wa khilafah sangat mengerikan karena kelak di kemudian hari mengakibatkan terjadinya PENYESATAN UMAT Muhammad SAW sepanjang masa, apalagi sunni mengedarkan doktrin politik nya dengan gaya gaya absolutistik dan merasa “pasti benar”.
PERiSTiWA Saqifah menimbulkan DAMPAK BERANTAi di kemudian hari yakni UMAT MENJADi SESAT karena mendustakan, meninggalkan dan memusuhi ajaran ahlulbait. Teraniaya nya puteri Nabi dan tertahan haknya. Thaghut Umayyah Abbasiyah menindas para imam maksum lalu MERUBAH Hadis Hadis NABi, terampasnya warisan kepemimpinan ahlulbait penerus Nabi, Berkuasanya tiran fasik yang berlaku sewenang wenang kepada Ahlulbait dan syi’ah Ali sehingga mengalami ujian dan bencana tiada tara karena kezaliman pembangkang.
Allah SWT berfirman : “Wahai orang orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul Nya. Bertakwalah kepada Allah” (Qs. Al Hujurat ayat 1).
Perpecahan, berbagai perselisihan, pertikaian dan propaganda yang tidak pada tempatnya mengakibatkan seseorang bisa menjadi MUSYRiK.
Permusuhan membawa kepada kelemahan umat dan hilangnya wibawa !
Janganlah wahabi mengira definisi musyrik hanya dengan menyembah berhala, akan tetapi musyrik juga mencakup MEMECAH BELAH AGAMA dengan menjejalkan secara paksa berbagai kepentingan dan pandangan raja raja zalim kedalam agama yang akhirnya melunturkan nilai keotentikan dan kesucian agama.
Akibat nya hukum Allah menjadi keruh bercampur baur dengan tangan tangan kotor penguasa tiran.
Firman Allah SWT : “… janganlah kamu termasuk orang orang yang mempersekutukan Allah , yaitu orang orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka” (QS. Ar Rum ayat 31-32).
Firman Allah SWT : “Apakah mereka mempunyai semabahan sembahan selain Allah yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah. Sekiranya tidak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan . Dan sesungguhnya orang orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih” (Qs. Asy Syuraa ayat 21).
Misalnya : apa yang terjadi di Madinah selama jenazah Nabi SAW terbaring di kamar ‘Aisyah ?? Buku buku sejarah dikaburkan dengan polemik polemik sengit kaum sunni dengan penafsiran yang diselewengkan, bahkan dengan mengkafirkan dan membid’ahkan mazhab ahlul bait. Apakah tidakan keji ini membuat umat tidak sesat dikemudian hari ???
Perebutan kekuasaan menjadikan umat Islam terpecah belah pasca Saqifah.
Syi’ah memerangi sektarianisme. Firman Allah SWT : “Sesungguhnya mereka yang memecah belah agama mereka kemudian menjadi bersekte sekte, engkau (Muhammad) tidak sedikitpun termasuk mereka” (QS. Al An’am 169).
Tanyakan pada mereka : Apakah masuk akal pada bidang religius misalnya orang mengikuti Imam Malik lalu pada bidang politik mereka mengikuti KHALiFAH AL MANSHUR ???
Bukankah thaghut Umayyah dan thaghut Abbasiyah dikategorikan sebagai kelompok sunni ? Pada masa pemerintahan Bany Abbasiyah diadakanlah pertemuan para ulama – ulama Arab untuk pertama kalinya untuk membahas hal ini.
Mazhab Ahlusunnah Wal Jama’ah (sunni) menyatakan bahwa pemimpin sah dengan salah satu diantara empat cara perebutan kekuasaan :
- Sistem syura yang terbatas (seperti pemilihan Abubakar). Padahal sistem ini tidak lebih dari persekongkolan kalangan tertentu untuk merampas hak Imam Ali AS sebagai penerus tugas suci Nabi SAW.
- Sistem istikhlaf (penunjukan oleh khalifah sebelumnya seperti yang dilakukan Abubakar kepada Umar).
- Sistem syura dari dewan formatur yang ditunjuk khalifah sebelumnya (seperti pengangkatan Usman bin Affan).
- Sistem al ghalabah bi as saif (kemenangan perang /penaklukan dengan kekuatan militer seperti yang dilakukan Mu’awiyah yang menghunus pedang kepada Imam Ali AS), bahkan Sunni mengharuskan pentaatan pada penguasa yang zalim selama mereka masih shalat. Abdullah bin Umar menyatakan : “kami bersama orang yang berkuasa”.
Apakah mencampakkan bani Hasyim, penindasan, berlaku sewenang wenang dan penumpahan darah terhadap manusia manusia MAKSUM dan para pengikutnya merupakan bukti kebenaran anda ??
Sampai sampai khutbah jum’at pun dijadikan medan propaganda untuk membusukkan dan mengutuk Imam Ali AS.
Apakah Sahabat Nabi SAW yang membenci Imam Ali dan keturunan nya bukan pendusta agama ??? Apakah Sahabat Nabi yang membunuh sahabat Nabi yang lain dan meracuni imam Hasan adalah adil ???
Perkongsian antara para SULTAN dan ulama kerajaan seperti Abu Hurairah menghasilkan SUNNAH REKAYASA bernama hadis hadis yang melarang rakyat berontak kepada penguasa zalim, hadis keadilan semua sahabat dan tidak adanya wasiat tentang imamah Ali.
Mencampur hadis asli dan hadis palsu adalah sarana bagi para ulama su’ untuk menjadikan umat Islam taat kepada mereka /golongannya .
Hukum – hukum Allah di dalam Al Qur’an karena tidak menguntungkan sama sekali bagi mereka maka digantikan dengan hukum – hukum mereka dengan mengatas namakan / memfitnah (As sunnah) Nabi Muhamad .
“ Orang – orang Arab itu lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya dan wajar lebih tidak mengetahui hukum – hukum yang telah diturunkan Allah kepada Rasul Nya “ .Qs At Taubah ; 97
“ Hai orang – orang yang beriman ,bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul Nya ,niscaya Allah memberikan rahmatnya kepadamu dua bagian…” . “ Kami katakan demikian supaya ahli kitab mengetahui bahwa mereka tidak mendapat sedikitpun akan karunia Allah…”.Qs Al Hadid ; 28 ,29 .
Inilah diantara firman Allah yang menjadikan timbulnya kesepakatan diantara mereka untuk menyesatkan umat Islam yaitu dengan membuat sebagian kitab hadist dan tafsir PALSU.
“ Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri lalu dikatakannya : “ini dari Allah” untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dari perbuatan itu…”,Qs Al Baqarah ; 79 .
Peringatan Allah bagi hamba yang beriman agar tidak tersesat :
“ Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu ,serta ingatlah selalu dan amalkan apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang – orang yang bertaqwa “.Qs Al A’Raf ; 171 .
Fatwa yang menyenangkan hati KANJENG PENGUASA akan mendapat pujian dan bintang tanda jasa dari Thaghut Umayyah – Abbasiyah, berduyun duyunlah ulama su’ mendekati istana dengan target menjual iman kepada pihak yang berkuasa !!
Sedangkan ulama yang berani berterus terang menyatakan ajaran islam yang sejati dihabisi karena Bani ‘Alawiyyah, orang orang yang pro Ali dan keturunannya dimusuhi thaghut Umayyah – Abbasiyah. Dituduh RAFiDHi.
Rafidhi dikutuk dimana mana, ulama kerajaan berlomba lomba mengutuk rafidhi dalam kitab kitab nya. Apa saja kekeruhan dalam negara maka rafidhi yang salah, kalau ada kekacauan maka rafidhi punya ulah !!!
Mau dibawa kemana firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu cenderung kepada orang orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan ” (Qs. Huud : 113).
POLiTiK KENEGARAAN MAZHAB SUNNi (ahlusunnah waL jama’Ah) MENYESATKAN UMAT DAN MUSTAHiL TEGAK KARENA SUNNAH SAHABAT NABi SALiNG BERTENTANGAN.
Lalu bagaimana dengan mazhab syi’ah imamiyah selaku satu satunya mazhab yang selamat ??? 12 imam maksum syi’ah memegang hak kepemimpinan politik sekaligus menjadi rujukan dalam masalah masalah keagamaan sebagaimana yang dicontohkan Nabi SAW ketika menjadi Pemimpin Negara Madinah yang tidak memisahkan antara dunia dan akhirat.
Bukankah Nabi SAW tidak hanya berperan sebagai seorang Nabi pembawa wahyu, pengajar ilmu (guru), penjelas mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi juga berperan sebagai pemimpin NEGARA…
Kepemimpinan syi’ah adalah amanah ke Tuhanan (divine trust) yang merangkumi urusan duniawi-ukhrawi dengan dwi peran utama yaitu memelihara agama dan mengurus dunia.
Syi’ah tidak gentar karena kami berpedoman pada surat Ali Imran ayat 103 yang isi nya agar UMAT berpegang teguh kepada AGAMA ALLAH.
Adapun semua penindasan terhadap Fatimah, 12 imam maksum dan kaum syi’ah kami anggap sebagai cobaan dari Allah SWT. Firman Allah SWT : “Jika seandainya Allah menghendaki, maka pastilah Dia menjadikan kamu sekalian umat yang tunggal. Tetapi (Dia tidak menghendakinya) karena Dia hendak menguji kamu semua berkenaan dengan sesuatu yang diberikan Nya kepada mu” (Qs. Al Maidah ayat 51).
Firman Allah SWT : “Kalau seandainya Tuhan mu menghendaki, maka tentunya Dia jadikan manusia umat yang tunggal. Tetapi mereka itu akan tetap selalu berselisih, kecuali mereka yang mendapatkan rahmat dari Tuhanmu, dan untuk itulah Dia menciptakan mereka” (Qs. Huud 118-119).
Firman Allah : “Manusia tidak lain kecuali umat yang tunggal, kemudian mereka berselisih. Jika seandainya tidak karena adanya SABDA (kalimah) yang telah lewat dari Tuhan mu, maka tentulah diputuskan (sekarang juga) antara mereka berkenaan dengan perkara yang mereka perselisihkan itu” (Qs. Yunus 19).
Firman Allah : “Pada mulanya manusia adalah umat yang tunggal. Kemudian Allah mengutus para Nabi membawa berita gembira dan peringatan, dan Dia menurunkan bersama para Nabi itu Kitab suci dengan sebenarnya untuk memutuskan perkara antara umat manusia berkenaan dengan masalah yang mereka perselsihkan. Dan mereka yang menerima kitab suci itu tidaklah berselisih mengenai sesuatu kecuali setelah datang berbagai penjelasan, karena rasa permusuhan antara sesama mereka. Maka Allah pun dengan izin Nya memberi petunjuk tentang kebenaran yang mereka perselisihkan itu kepada mereka yang beriman. Allah memberi petunjuk kearah jalan yang lurus kepada siapa yang menghendakinya” (Qs. Al Baqarah 213).
Mazhab Sunni menghindari pembicaraan tentang tingkah laku negatif para SAHABAT sehingga mazhab syi’ah menjadi terpojok dituding sebagai pencela/pelaknat.
Namun dalam hal ini syi’ah siap menyerahkan perselisihan ini di MAHKAMAH AKHiRAT kelak.
Sumber: http://syiahali.wordpress.com/2013/07/21/35-point-syiah-bukan-islam-menjawab-arrahmah-com-loyalis-teroris/
Post a Comment
mohon gunakan email