Pesan Rahbar

Home » , , , , » Analisa ABNA atas Berita Arrahmah.com: Pesawat Tempur Suriah Menggempur Antrian Warga Sipil, Benarkah?

Analisa ABNA atas Berita Arrahmah.com: Pesawat Tempur Suriah Menggempur Antrian Warga Sipil, Benarkah?

Written By Unknown on Friday 15 May 2015 | 05:11:00


Kalau berita Arrahmah.com benar menyebutkan rudal-rudal udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21 dan menewaskan sampai 300 orang semestinya akan tampak kerusakan berat pada gedung-gedung di lokasi kejadian. Namun kita tidak melihat adanya kerusakan berat itu. Bangunan sekitar gedung yang disebut menjual roti tersebut tetap utuh dan tidak ada tanda-tanda bekas kena rudal atau bom sama sekali.
Menurut Kantor Berita ABNA, Arrahmah.com menukil dari media-media pihak anti Bashar Asad menyebutkan, "Pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah melakukan serangan biadab dengan membom antrian warga sipil muslim yang hendak membeli roti di kota Halfaya, propinsi Hamah pada Ahad (23/12/2012) pagi. Serangan tersebut disebutkan menewaskan lebih dari 300 warga sipil."
"Lebih dari 1.000 orang telah mengantri di sebuah pabrik roti kota Halfaya saat rudal-rudal udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21 rezim Suriah pada Ahad. Kekurangan bahan bakar dan tepung telah membuat produksi roti tidak menentu di seluruh negeri, dan orang sering menunggu berjam-jam untuk membeli roti. Para korban termasuk anak-anak dan kaum perempuan." Demikian lansir Arrahmah.com
Arrahmah juga menuliskan, "Mayat-mayat ratusan anak-anak, wanita dan pria yang menunggu giliran pembelian roti berserakan di mana-mana. Sebagiannya tertimbun oleh reruntuhan bangunan toko roti. Puluhan warga sipil yang selamat dan mujahidin berlarian untuk melakukan evakuasi. Darah dan tulang belulang korban berceceran di jalanan."
Namun video yang dipublish Arrahmah.com tersebut tidak luput dari kritik karena adanya beberapa keganjilan yang tampak dari video tersebut. Berikut redaksi ABNA merangkum diantara keganjilan tersebut:
1.      Video tersebut sama sekali tidak menunjukkan adanya banyak korban dari kalangan perempuan dan anak-anak. Yang tampak dari video hanyalah mayat-mayat dari kalangan laki-laki itupun tertimbun tumpukan batu dan dipenuhi tanah. Korban perempuan hanya terlihat pada detik 58 itupun sementara di gendong dengan keadaan masih selamat. Seorang anak perempuan berlari kecil dibelakangnya.
2.      Adanya tumpukan potongan material dan tanah di depan gedung tampak sangat ganjil, sebab tertumpuk di satu tempat dan tidak tampak berserakan. Keadaan mayat yang dipenuhi pasir juga patut dipertanyakan, pasir itu berasal dari mana, sebab jalan didepan gedung masih tampak utuh, tidak terlihat tanda-tanda kerusakan sama sekali. Kalau berasal dari dinding gedung yang runtuh, juga dinding gedung tersebut masih utuh bahkan warnanya sangat berbeda dengan tumpukan batu yang menutupi para mayat.
3.      Pada menit 1:23 ada mayat yang dikeluarkan dari gedung. Mengapa bisa ada mayat dalam gedung sementara gedung tersebut masih utuh? Bukankah yang dibom oleh pesawat rezim Suriah adalah antrian? Kalau bom juga mengenai gedung sehingga juga menyebabkan korban tewas dalam gedung, mengapa tidak ada tanda-tanda kerusakan sama sekali pada gedung tersebut?.
4.      Pada menit 1:36 seorang laki-laki berjaket cokelat dan bersyal hitam, tampak sengaja menampakkan diri di depan kamera, melihat kekanan dan kekiri dengan tubuh mengarah ke kamera, sesuatu yang sangat jarang terjadi di sebuah tempat pasca terjadi ledakan. Kebanyakan orang-orang yang juga tampak dari video tidak tahu hendak melakukan apa. Sementara mayat menumpuk di depan mata mereka dan sewajarnya mesti segera dievakuasi. Lihat pada detik ke 50, tampak seorang pemuda menyeret kakinya yang luka, justru tidak mendapat pertolongan dan bantuan apa-apa oleh orang-orang yang berdiri dan berjalan di sekitarnya.
5.      Pada menit 2:10, dari tumpukan mayat depan gedung yang tertutupi reruntuhan bangunan tampak satu mayat yang nyaris telanjang dengan hanya mengenakan celana dalam biru. Apakah logis seseorang ikut antrian untuk membeli roti hanya dengan mengenakan celana dalam?. Kalau dikatakan pakaiannya hangus terbakar, mengapa pada mayat tersebut tidak tampak adanya bekas kebakaran sama sekali?. Keganjilan lain akan tampak sangat nyata jika melihat sama sekali tidak ada tumpukan mayat tersebut yang tampak menderita luka bakar atau tubuhnya tidak dalam keadaan masih utuh. Kalau memang kesemuanya itu terbunuh karena serangan  rudal-rudal udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21 mestinya yang terlihat adalah potongan-potongan tubuh ataupun mayat-mayat yang hangus terbakar, bukan nyaris telanjang dengan menyisakan celana dalam.
6.      Jika melihat tumpukan mayat di depan gedung, sekilas kita akan memperkirakan jumlah korban paling banter 10 atau 20 orang. Namun laporan peristiwa tersebut menyebutkan korban tewas sebanyak 300 orang. Ar Rahmah menulis, "Mayat-mayat ratusan anak-anak, wanita dan pria yang menunggu giliran pembelian roti berserakan di mana-mana." Pertanyaannya, kemana kesemua 300 mayat yang berserakan tersebut? Mengapa tidak tampak dalam video? Mayat yang tampak diluar tumpukan tidak sampai 10 mayat bukan ratusan? Kalau tidak tampak dalam video dari mana ar Rahmah mengetahui adanya ratusan mayat yang berserakan itu?.   
7.      Kalau berita ar Rahmah benar menyebutkan rudal-rudal udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21dan menewaskan sampai 300 orang semestinya akan tampak kerusakan berat pada gedung-gedung di lokasi kejadian. Namun kita tidak melihat adanya kerusakan berat itu. Bangunan sekitar gedung yang disebut menjual roti tersebut tetap utuh dan tidak ada tanda-tanda bekas kena rudal atau bom sama sekali.
8.      Dan yang lebih meyakinkan lagi bahwa video tersebut rekayasaa adalah tidak tampak kepanikan atau ketakutan dari warga sama sekali. Kalau memang serangan itu berasal dari pesawat udara, semestinya warga akan tampak berlarian, menyelamatkan diri dengan kemungkinan akan terjadi serangan udara susulan. Namun hal itu tidak tampak dalam video berdurasi 3:40 menit tersebut. Lalu lintas masih tampak normal. Bahkan diantara yang berlarian, masih ada yang tampak berjalan santai. Sepanjang video terdengar suara sirine yang tidak jelas. Apakah itu sirine ambulance atau sirine mobil patroli polisi atau sirine tanda bahaya?.
Berikut link berita dan video dari situs Arrahmah.com tersebut. Selamat menganalisa.
==================
Video serangan udara pengecut rezim Suriah membantai lebih dari 300 warga sipil muslim di kota Halfaya 

https://www.youtube.com/watch?v=tnCsDjCfL_4

HAMAH (Arrahmah.com) – Pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah melakukan serangan biadab dengan membom antrian warga sipil muslim yang hendak membeli roti di kota Halfaya, propinsi Hamah pada Ahad (23/12/2012) pagi.

Laporan awal pada Ahad siang yang dilansir oleh aktivis kemanusiaan dalam kota Halfa menyebutkan sedikitnya 90 warga sipil gugur dan 300 warga lainnya luka berat oleh serangan pengecut tersebut. Namun laporan terbaru yang dilansir oleh kantor berita Koordinator Revolusi Lokal di Ghautah Timur dan Ugarits News pada Ahad malam menyebutkan korban gugur telah melebihi 300 warga sipil.

Lebih dari 1.000 orang telah mengantri di sebuah pabrik roti kota Halfaya saat rudal-rudal udara ditembakkan oleh pesawat tempur Mig-21 rezim Suriah pada Ahad.  Kekurangan bahan bakar dan tepung telah membuat produksi roti tidak menentu di seluruh negeri, dan orang sering menunggu berjam-jam untuk membeli roti.  Para korban termasuk anak-anak dan kaum perempuan.

Mayat-mayat ratusan anak-anak, wanita dan pria yang menunggu giliran pembelian roti berserakan di mana-mana. Sebagiannya tertimbun oleh reruntuhan bangunan toko roti. Puluhan warga sipil yang selamat dan mujahidin berlarian untuk melakukan evakuasi. Darah dan tulang belulang korban berceceran di jalanan.

Pekik kepedihan dan histeris melanda kota Halfaya. Ya Allah, ya Allah, seru warga yang tak mampu menahan kepedihan atas kebiadaban rezim Suriah.
“Lihatlah wahai bangsa Arab! Lihatlah wahai Dunia!” teriak seorang wartawan.

https://www.youtube.com/watch?v=tnCsDjCfL_4

===========================================
(Source)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: