Kalau pelakunya tidak dikenal,
dari mana redaksi Arrahmah langsung menyimpulkan pelakunya dari kalangan
Syiah?, sementara pihak kepolisian saja belum berani memberikan dugaan
sebab memang belum ada bukti keterlibatan kelompok Syiah Malaysia
dibalik insiden penembakan tersebut. Lantas apa bukti dari Arrahmah.com
sampai menyebar fitnah pelakunya adalah Syiah?. Dan fitnah tersebut
turut disebar oleh gensyiah.com dan media-media anti Syiah lainnya.
Menurut Kantor Berita ABNA, Ahmad Raffli bin Abdul Malik,
Kepala Penegakan Syariat Jawatan Agama Islam Pahang [JAIP] Malasysia,
ditembak oleh orang yang tak dikenali pada Jum'at [8/11] di depan
rumahnya sendiri di Indera Mahkota 2, Pahang Kuantan Malaysia sekitar
pukul 14.30 siang. Disebutkan oleh saksi mata, tiga pria yang tidak
dikenali mengendarai sedan yang berhenti didepan rumah korban, salah
satu dari pelaku turun dari mobil dan disambut oleh korban layaknya tamu
namun tidak sangka melepaskan tiga tembakan yang kemudian menyebabkan
kematian Ahmad Raffli. Para saksi menambahkan, setelah insiden
penembakan terjadi, para pelaku segera melarikan diri.
Kepala
Kepolisian Wilayah Pahang, Mohammad Zakaria Ahmad membenarkan insiden
tersebut dan mengatakan pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan,
sebagaimana dilansir dari Salam-Online dan beberapa media setempat
lainnya. Berita kematian aktivis Islam dan ulama yang dikenal vokal
dalam mencegah penyebaran ajaran Syiah di Malaysia tersebut begitu cepat
tersebar, dan disikapi reaktif oleh media-media anti Syiah baik di
Malaysia maupun di Indonesia. Media-media tersebut tanpa data sedikitpun
segera menuding dan menyebut pelakunya dari kalangan Syiah. Meskipun
kepolisian Malaysia sendiri masih dalam tahap penyidikan, media-media
anti Syiah segera menurunkan berita dengan memastikan pelakunya dari
kelompok Syiah.
Menyikapi
fenomena tersebut, Ketua Kepolisian Negara Malaysia, Tan Sri Khalid Abu
Bakar meminta semua pihak untuk berdiam diri dan tidak membuat
sembarang spekulasi mengenai identitas pelaku apalagi mengaitkannya
dengan ajaran Syiah yang dapat mengacaukan konsentrasi pihak kepolisian
dalam melakukan penyidikan. Sebagaimana dinukil dari Berita Harian
Malaysia [11/11], Tan Sri Khalid Abu Bakar berkata, "Jangan membuat
dugaan-dugaan tanpa bukti. Sebab sebab belum ada bukti jelas yang
mengaitkan insiden ini dengan ajaran atau pengikut Syiah."
Beliau
meminta semua pihak untuk berhenti berspekulasi mengenai identitas
pelaku, "Kami akan melakukan investigasi secara menyeluruh dari semua
aspek termasuk mengendus motif pelaku sebelum melakukan penangkapan."
Tambahnya lagi.
Meskipun dikenal keras dan anti terhadap penyebaran ajaran Syiah, sebagai pejabat negara pada bidang penegakan syariat, Ahmad
Raffli bin Abdul Malik, bukan hanya memusuhi Syiah. Setidaknya selama
hidupnya beliau bergelut dalam menangani beberapa kasus yang dinilai
merupakan kejahatan yang melanggar syariat, seperti dengan para pelaku
bisnis klub malam maupun penyimpangan ajaran "Tuhan Harun" yang lagi
marak di Malaysia. Sehingga langsung menuding Syiah dibalik terbunuhnya
Ahmad Raffli tersebut adalah tindakan gegabah terlebih lagi tidak
didukung data dan fakta yang ada. Sebagaimana kembali dikatakan Ketua
Kepolisian Negara Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar yang dilansir dari
situs berita TV3.com, yang menyebutkan pihaknya lebih menitik beratkan
penyidikan pada kelompok pengikut Tuhan Harun. "Indikasi pelakunya dari
kelompok pengikut Tuhan Harun sangat besar. 3 orang dari 31 anggota
kelompok tersebut telah menyerahkan diri. Itu sudah sangat membantu
tugas kepolisian."
Ditambahkannya
pula, kepolisian telah mengeluarkan surat penangkapan kepada Harun Mat
Saad, pimpinan kelompok Tuhan Harun yang masih sementara dalam keadaan
buron.
Arrahmah.com
mengenai insiden penembakan yang menimpa Ahmad Raffli, menurunkan
berita pada senin [11/11] dengan tajuk, "Penggiat Anti Syiah Malaysia,
Ahmad Rafi Ditembak Mati Orang Tak Dikenal". Selain salah dalam
menuliskan nama korban, Ahmad Rafi yang seharusnya Ahmad Raffli, media
yang sering memanipulasi fakta tersebut juga menulis di akhir beritanya,
"Demikianlah Syiah, tidak sungkan-sungkan akan melakukan pembunuhan
ketika ada yang menyingkap hakikat kesesatan mereka." Pernyataan yang
sangat kontradiksi dengan judul yang mereka pilih sendiri. Kalau
pelakunya tidak dikenal, dari mana redaksi Arrahmah langsung
menyimpulkan pelakunya dari kalangan Syiah?, sementara pihak kepolisian
saja belum berani memberikan dugaan sebab memang belum ada bukti
keterlibatan kelompok Syiah Malaysia dibalik insiden penembakan
tersebut. Lantas apa bukti dari
Arrahmah.com sampai menyebar fitnah pelakunya adalah Syiah?. Dan fitnah
tersebut turut disebar oleh gensyiah.com dan media-media anti Syiah
lainnya.
(ABNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email