Pesan Rahbar

Home » » Indonesia: Tokoh Anti Syiah Malaysia Terbunuh, Arrahmah Tebar Fitnah Keji

Indonesia: Tokoh Anti Syiah Malaysia Terbunuh, Arrahmah Tebar Fitnah Keji

Written By Unknown on Friday 15 May 2015 | 05:17:00

Kalau pelakunya tidak dikenal, dari mana redaksi Arrahmah langsung menyimpulkan pelakunya dari kalangan Syiah?, sementara pihak kepolisian saja belum berani memberikan dugaan sebab memang belum ada bukti keterlibatan kelompok Syiah Malaysia dibalik insiden penembakan tersebut. Lantas apa bukti dari Arrahmah.com sampai menyebar fitnah pelakunya adalah Syiah?. Dan fitnah tersebut turut disebar oleh gensyiah.com dan media-media anti Syiah lainnya. 


Menurut Kantor Berita ABNA, Ahmad Raffli bin Abdul Malik, Kepala Penegakan Syariat Jawatan Agama Islam Pahang [JAIP] Malasysia, ditembak oleh orang yang tak dikenali pada Jum'at [8/11] di depan rumahnya sendiri di Indera Mahkota 2, Pahang Kuantan Malaysia sekitar pukul 14.30 siang. Disebutkan oleh saksi mata, tiga pria yang tidak dikenali mengendarai sedan yang berhenti didepan rumah korban, salah satu dari pelaku turun dari mobil dan disambut oleh korban layaknya tamu namun tidak sangka melepaskan tiga tembakan yang kemudian menyebabkan kematian Ahmad Raffli. Para saksi menambahkan, setelah insiden penembakan terjadi, para pelaku segera melarikan diri.
Kepala Kepolisian Wilayah Pahang, Mohammad Zakaria Ahmad membenarkan insiden tersebut dan mengatakan pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan, sebagaimana dilansir dari Salam-Online dan beberapa media setempat lainnya. Berita kematian aktivis Islam dan ulama yang dikenal vokal dalam mencegah penyebaran ajaran Syiah di Malaysia tersebut begitu cepat tersebar, dan disikapi reaktif oleh media-media anti Syiah baik di Malaysia maupun di Indonesia. Media-media tersebut tanpa data sedikitpun segera menuding dan menyebut pelakunya dari kalangan Syiah. Meskipun kepolisian Malaysia sendiri masih dalam tahap penyidikan, media-media anti Syiah segera menurunkan berita dengan memastikan pelakunya dari kelompok Syiah.
Menyikapi fenomena tersebut, Ketua Kepolisian Negara Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar meminta semua pihak untuk berdiam diri dan tidak membuat sembarang spekulasi mengenai identitas pelaku apalagi mengaitkannya dengan ajaran Syiah yang dapat mengacaukan konsentrasi pihak kepolisian dalam melakukan penyidikan. Sebagaimana dinukil dari Berita Harian Malaysia [11/11], Tan Sri Khalid Abu Bakar berkata, "Jangan membuat dugaan-dugaan tanpa bukti. Sebab sebab belum ada bukti jelas yang mengaitkan insiden ini dengan ajaran atau pengikut Syiah."
Beliau meminta semua pihak untuk berhenti berspekulasi mengenai identitas pelaku, "Kami akan melakukan investigasi secara menyeluruh dari semua aspek termasuk mengendus motif pelaku sebelum melakukan penangkapan." Tambahnya lagi.
Meskipun dikenal keras dan anti terhadap penyebaran ajaran Syiah, sebagai pejabat negara pada bidang penegakan syariat, Ahmad Raffli bin Abdul Malik, bukan hanya memusuhi Syiah. Setidaknya selama hidupnya beliau bergelut dalam menangani beberapa kasus yang dinilai merupakan kejahatan yang melanggar syariat, seperti dengan para pelaku bisnis klub malam maupun penyimpangan ajaran "Tuhan Harun" yang lagi marak di Malaysia. Sehingga langsung menuding Syiah dibalik terbunuhnya Ahmad Raffli tersebut adalah tindakan gegabah terlebih lagi tidak didukung data dan fakta yang ada. Sebagaimana kembali dikatakan  Ketua Kepolisian Negara Malaysia, Tan Sri Khalid Abu Bakar yang dilansir dari situs berita TV3.com, yang menyebutkan pihaknya lebih menitik beratkan penyidikan pada kelompok pengikut Tuhan Harun. "Indikasi pelakunya dari kelompok pengikut Tuhan Harun sangat besar. 3 orang dari 31 anggota kelompok tersebut telah menyerahkan diri. Itu sudah sangat membantu tugas kepolisian."
Ditambahkannya pula, kepolisian telah mengeluarkan surat penangkapan kepada Harun Mat Saad, pimpinan kelompok Tuhan Harun yang masih sementara dalam keadaan buron. 
Arrahmah.com mengenai insiden penembakan yang menimpa Ahmad Raffli, menurunkan berita pada senin [11/11] dengan tajuk, "Penggiat Anti Syiah Malaysia, Ahmad Rafi Ditembak Mati Orang Tak Dikenal". Selain salah dalam menuliskan nama korban, Ahmad Rafi yang seharusnya Ahmad Raffli, media yang sering memanipulasi fakta tersebut juga menulis di akhir beritanya, "Demikianlah Syiah, tidak sungkan-sungkan akan melakukan pembunuhan ketika ada yang menyingkap hakikat kesesatan mereka." Pernyataan yang sangat kontradiksi dengan judul yang mereka pilih sendiri. Kalau pelakunya tidak dikenal, dari mana redaksi Arrahmah langsung menyimpulkan pelakunya dari kalangan Syiah?, sementara pihak kepolisian saja belum berani memberikan dugaan sebab memang belum ada bukti keterlibatan kelompok Syiah Malaysia dibalik insiden penembakan tersebut.  Lantas apa bukti dari Arrahmah.com sampai menyebar fitnah pelakunya adalah Syiah?. Dan fitnah tersebut turut disebar oleh gensyiah.com dan media-media anti Syiah lainnya. 
(ABNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: