Arrahmah menulis bahwa meskipun Iran mengaku sebagai negara Islam, akan tetapi ia bekerjasama dengan Budha yang telah membantai kaum muslimin di wilayah Arakan, tanpa memberikan keterangan yang lebih detail bentuk kerjasama apa yang dimaksud. Sementara delegasi Iran berkali-kali ke Myanmar untuk memberikan bantuan kemanusiaan langsung kepada warga Rohingnya.
Menurut Kantor Berita
ABNA, situs arrahmah.com senin (4/3) menurunkan berita, "Pembantaian
Muslim Rohingnya Masih Berlangsung, Iran Gelontorkan 200 Juta Dollar
untuk Budha Myanmar". Berita yang disebut oleh redaksi arrahmah tersebut
bersumber dari situs alarabalan.com (namun situs ini tidak dapat
dikunjungi untuk diklarifikasi kebenarannya) menyebutkan Iran melakukan,
investasi sebesar 200 juta dollar itu untuk pengembangan pertanian dan
industri di negara Budha Burma yang memusuhi Islam.
Di
balik itu lanjutnya, investasi tersebut bertujuan untuk membiayai
kegiatan revolusi Iran di Asia, di mana Iran sedang menggalang
kekuatan-kekuatan di luar negeri untuk mendirikan negara Syi’ah yang
berkiblat ke Iran. Dengan pernyataan ini arrahmah hendak menyampaikan
bahwa Myanmar adalah Negara target Iran untuk dijadikan Negara Syiah.
Apakah logis hanya dengan investasi 200 juta dollar, Myanmar hendak
mengubah haluan politik negaranya dan begitu saja patuh sepenuhnya pada
Iran?.
Arrahmah kemudian
menulis bahwa meskipun Iran mengaku sebagai negara Islam, akan tetapi ia
bekerjasama dengan Budha yang telah membantai kaum muslimin di wilayah
Arakan, tanpa memberikan keterangan yang lebih detail bentuk kerjasama
apa yang dimaksud. Sementara delegasi Iran berkali-kali ke Myanmar untuk
memberikan bantuan kemanusiaan langsung kepada warga Rohingnya.
Sebagaimana pernah diberitakan dimedia ini dengan tajuk, "Iran Beri
Bantuan 30 Ton Bahan Makanan untuk Muslim Myanmar". Dan berita-berita
serupa juga diberitakan oleh banyak media nasional.
Arrahmah
menambahkan, "Dan yang perlu menjadi perhatian, bahwa kaum muslimin
Arakan adalah Ahlusunnah, sedangkan Iran pengikut Syi’ah.". Disini
kembali arrahmah menunjukkan belangnya sebagai media yang memang sengaja
dibuat untuk memecah belah kaum muslimin dengan isu perbedaan mazhab.
Pemerintah Iran yang Syiah tanpa memperhatikan mazhab yang dianut muslim
Rohingnya telah memberikan langsung bantuan kemanusiaannya, sebagaimana
yang telah dilakukan Iran untuk penduduk Gaza dan Palestina secara
umum, sehingga petinggi HAMAS menyatakan terimakasih secara terbuka
untuk Iran.
Dibagian akhir,
arrahmah.com menulis, "Ironisnya, Para pengamat menjelaskan bahwa
pemerintah Iran tidak pernah mengutuk aksi pembantaian terhadap kaum
muslimin di Burma, padahal dia mengaku sebagai negara Islam. Justru yang
mengeluarkan kecaman dan kutukan adalah negara-negara Barat yang
notabenenya negara kafir."
Tanpa
menjelaskan siapa saja pengamat yang dimaksud arrahmah telah
terang-terangan menyebarkan fitnah tanpa rasa malu. Media-media nasional
banyak menurunkan berita mengenai pengecaman pemerintah dan rakyat Iran
atas tragedi kemanusiaan muslim Rohingnya di Myanmar. Mulai dari
Rahbar, Presiden, Parlemen, Ulama, Kelompok-kelompok solidaritas
mahasiswa dan rakyat Iran secara umum mengutuk keras aksi biadab
tersebut dan turut pula mengecam, bungkamnya organisasi-organisasi
internasional termasuk raja-raja Arab yang menunjukkan sikap pasif
mengenai peristiwa tersebut.
Kecaman Majma Jahani Ahlul Bait as atas tragedi kemanusiaan di Myanmar terhadap muslim Rohingnya bisa dilihat di link berikut:
=========================
Pernyataan Sikap Majma Jahani Ahlul Bait atas Traged Muslimi Myanmar:
Hentikan Kekerasan dan Diskriminatif terhadap Muslim Rohingya Sekarang Juga!
Juli 26, 2012 _ 10:46 AM- News Code : 331870
- Source : www.abna.ir
Majma' juga meminta perhatian dunia internasional, organisasi-organisasi dan negara-negara Islam agar mengecam dan menuntut dihentikannya pembunuhan etnik Islam serta melaksanakan tindakan untuk menjaga para pengungsi muslim, wanita dan anak-anak yang menjadi korban dalam tragedi tersebut.Menurut Kantor Berita ABNA, Berkenaan dengan tindakan biadab dan tidak berprikemanusiaan dengan terjadinya pembunuhan etnis di Myanmar, Majma' Jahani Ahlul Bait mengeluarkan pernyataan penting untuk mendapat perhatian serius dari pihak-pihak yang terkait. Pernyataan tersebut menuntut pihak pemerintah Myanmar agar bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan jiwa umat Islam selain bertindak segera menghentikan pembunuhan etnis. Majma' Jahani Ahlul Bait juga meminta pihak terkait Myanmar untuk menyediakan laporan terperinci dan komprehensif untuk kemudian disampaikan kepada penduduk dunia mengenai kejadian yang sebenarnya. Teks pernyataan sikap Majma Jahani Ahlul Bait tersebut adalah seperti berikut:
بسم الله الرحمن الرحیم
Tersebarnya berita mengenai pembunuhan massal penduduk Islam Rohingya di negara Myanmar melahirkan kebimbangan di kalangan masyarakat Islam khususnya pengikut Ahlul Bait. Selama 3 dekade terakhir bahkan sampai saat ini kita masih juga menyaksikan penduduk Rohingya menghadapi pelecehan hak kemanusiaan dengan pembersihan etnik, pembunuhan, pemerkosaan dan pengusiran dari pihak penguasa. Majma' Jahani Ahlul Bait mengecam dan menyatakan kebencian terhadap kezaliman atas penduduk minoritas Islam Myanmar (yang menjadi mangsa pembunuhan etnik), dengan ini Majma Jahani Ahlul Bait meminta pihak terkait untuk menyediakan laporan terperinci dan komprehensif kepada penduduk dunia termasuk bertindak segera menghentikan kekerasan disamping mengembalikan keamanan kepada penduduk Islam.
Negara ini yang bertanggungjawab menjaga keamanan hendaklah mengentikan pembunuhan dan tindak kekerasan dalam bentuk apapun terhadap warga sipil yang tidak berdosa tidak dapat diterima. Majma' juga meminta perhatian dunia internasional, organisasi-organisasi dan negara-negara Islam agar mengecam dan menuntut dihentikannya pembunuhan etnik Islam serta melaksanakan tindakan untuk menjaga para pengungsi muslim, wanita dan anak-anak yang menjadi korban dalam tragedi tersebut. Pada saat yang sama, Majma' Jahani Ahlul Bait juga sekali lagi memberikan peringatan tentang budaya kotor dan anti kemanusiaan Islamfobia yang sebenarnya berasal dari ciptaan Barat. Selain itu Majma' juga meminta tindakan diskriminasi atas umat Islam di seluruh dunia dihentikan.
===========================
(ABNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email