Pesan Rahbar

Home » » SETAN DARI NAJD : SANG PERANCANG PEMBUNUHAN NABI SAAW

SETAN DARI NAJD : SANG PERANCANG PEMBUNUHAN NABI SAAW

Written By Unknown on Monday 4 August 2014 | 20:08:00


Pada hari Kamis tanggal 26 shafar tahun 14 dari kenabian (12 september 622 M), atau sekitar dua setengah bulan setelah peristiwa Baiat Aqabah Kubro, maka diadakan pertemuan anggota parlemen Mekah di Darun Nadwah, yang dimulai sejak pagi hari. Ini merupakan pertemuan yang paling penting dalam sejarah mereka, yang dihadiri para wakil dari setiap kabilah Quraisy. Mereka mengkaji langkah yang paling jitu untuk menghabisi pembawa bendera Islam secara cepat dan memotong pancaran sinarnya dari permukaan bumi.
Yang hadir dalam pertemuan di darun Nadwah ini adalah tokoh utama Quraisy yaitu :
  1. Abu Jahal bin Hisyam, dari kabilah Bani Makhzum.
  2. Jubair bin Muth’im, Thu’aimah bin Ady, dan al-Harits bin Amir. Mereka dari Bani Naufal bin Abdi Manaf.
  3. Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, dan Abu Sufyan bin Harb dari Bani Abdi Syams bin Abdi Manaf.
  4. An-Nadhr bin al-Harits dari Bani Abdid Dar, yaitu org yang pernah melemparkan isi perut hewan yang sudah disembelih kepada beliau.
  5. Abul Bakhtary bin Hisyam, Zam’ah bin al-Aswad, dan Hakim bin Hizam dari bani Asad bin Abdul Uzza.
  6. Nubih bin al-Hajjaj dan Munabbih bin al-Hajjaj dari bani Sahm.
  7. Umayyah bin Khalaf dari Bani Jumah.
Tatkala mereka datang ke Darun Nadwah pada waktu yang telah ditetapkan, tiba-tiba muncul seorang syaikh mengenakan pakaian yang tebal, berdiri di ambang pintu.

“Siapa syaikh ini?” Mereka bertanya. Maka ada yang menjawab, “Dia Syaikh dari Najd yang mendengar apa yang hendak kalian rembug tentang Muhammad. Dia sengaja datang ke sini untuk mendengar pendapat kalian. Siapa tahu di bisa memberikan pendapat dan nasehat bagi kalian.” “Baiklah. Kalau begiut masuklah!” Kata mereka. Maka orang tua itu pun ikut masuk…(Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa syaikh tersebut adalah setan yang menjelma).

Dalam pertemuan itu berkembanglah berbagai usulan dan pendapat yang cukup menghasilkan perdebatan hangat. Hanya saja setiap pendapat yang diajukan selalu dibantah oleh Syaikh dari Najd tersebut dengan alasan tidak akan berhasil.

Abul Aswab berkata, “Kita usir dan enyahkan dia dari tengah kita.” Syaikh Dari Najd berkata menanggapi, “Aku tidak setuju dengan pendapat kalian ini. Apakah kalian tidak athu kata-katanya bagus dan manis serta kepintarannya menguasai hati siapa pun yang datang kepadanya? Demi Allah, andaikata kalian bertindak seperti itu, maka kalian tidak akan mampu menjamin seorang Arab pun yang bisa melepaskan diri darinya, lalu dia akan menyerbu kalian bersama mereka dan menginjak-injak kalian di tempat ini pula. Setelah itu dia bisa berbuat semaunya terhadap kalian. Pikirkan pendapat yang lain untuk menghadapi dirinya.”

Abul bakhtary menyampaikan usulan, “Masukkan saja dia ke dalam penjara besi, tutup pintunya rapat-rapat, kemudian biarkan dia seperti nasib yang dialami penyair sebelumnya (Zuhair dan An-Nabighah) hingga meninggal dunia.

Syaikh dari Najd itu menanggapi, “Demi Allah, aku tidak setuju dengan pendapat kalian ini. Demi allah, jika kalian menahannya seperti itu, maka keadaanya akan segera didengar rekan-rekanya, lalu secepat itu pula mereka akan mendatangi kalian, melepaskannya dari cengkeraman kalian dan menghimpun sekian banyak orang. Boleh jadi mereka bisa mengalahkan kalian. Ku tidak setuju deengan pendapat ini. Pikirkanlah pendapat yang lain lagi.”

Setelah dua usulan ini di tolak, maka Abu Jahal bin Hisyam menyampaikan pendapatnya, “Menurutku, kita tunjuk salah seorang yang gagah perkasa, berdasarkan bangsawan dan biasa menjadi penengah dari setiap kabilah. Masing-masing pemuda kita beri pedang yang tajam, lalu mereka harus mengepungnya, kemudian menebas Muhammad dengan sekali tebasan, layaknya tebasan satu orang hingga ia meninggal. Dengan begitu kita bisa merasa tenang dari gangguannya. Jika mereka berbuat seperti itu, maka darahnya bercecer di semua kabilah, sehingga Bani Abdi manaf tidak akan sanggup memerangi semua kaumnya, dan dengan lapang dada mereka akan menerima keadaan ini dan kita pun menerimanya.

Maka Syaikh dari Najd itu pun berkata menanggapi, “Aku setuju dengan pendapat ini dan tidak kulihat pendapat yang lain.” Maka mereka semua menyetujui pendapat Abu Jahal tersebut dan bersiap untuk melaksanakannya malam itu juga.

Maka dipilihlah sebelas orang utk melakukan rencana tersebut, yaitu :
  1. Abu Jahal bin Hisyam.
  2. Al-Hakam bin Abul Ash.
  3. Uqbah bin Abu Mu’ith.
  4. An-Nadhr bin al-Harits.
  5. Zam’ah bin al-Aswad.
  6. Thu’aimah bin Ady.
  7. Abu Lahab.
  8. Umayyah bin Khalaf.
  9. Ubay bin Khalaf.
  10. Nubih bin al-Hajjaj, dan
  11. Munabbih bin al-Hajjaj.
Maka dikepunglah rumah Rasulullah saaw dari segala penjuru. Rasulullah saaw yang telah mengetahui rencana jahat tersebut dari Jibril as, memanggil Imam Ali as untuk menempati tempat tidurnya dan memakai selimutnya. Kemudian Rasululah saaw keluar rumahnya tanpa diketahui oleh orang-orang kafir Quraisy karena Allah swt menutup pandangan mereka, “Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula).dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” (Yasin : 9).

Begitulah maka Rasululah saaw pun dengan pertolongan Allah swt keluar dengan selamat dan kaum kafir Quraisy terkejut saat menerobos masuk ke rumah Nabi saaw, dan menemukan Imam Ali as tidur di ranjang beliau. Mereka gagal menjalankan misi yang telah direncanakan dengan bantuan setan yang menyamar menjadi seorang Syaikh dari Najd, sebab Allah berkehendak lain, “Dan (ingatlah) katika orang-orang kafir memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan strategi, dan Allah adalah sebaik-baik pembuat strategi.” (al-Anfal : 30).




 Bandingkan gambar dengan yang Ini:







Hadits Nabi akan Fitnah Wahaby anajdy : Bukan Masalah Biasa!

KEGERUNAN HADIS NAJD.
Isu Ancaman Pelampau Wahhabiy ini bukan isu picisan atau khilafiyyah semata-mata. Sebaliknya merupakan isu global merangkumi fahaman, pegangan dan tindakan umat Islam. Lantaran itu, benarlah apa yang disabdakan Nabi SAW berkaitan dengan kemunculan fitnah dan kegemparan yang melanda umat Islam diakhir zaman. Bahkan fitnah dan kegemparan ini sentiasa berterusan. Namun begitu, akan ada segolongan umat ini yang berjuang di atas platform kebenaran sehingga datangnya ‘perintah’ daripada Allah SWT. Perhatikanlah, bahawa fitnah yang digambarkan Nabi SAW benar2 berlaku dan gelombangnya melanda umat ini. Saksikan bukti2 yang kami bawakan kini dan seketika nanti :


Terjemahannya : “Sebahagian dari hadis fitnah juga ialah sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi bahawa Baginda SAW bersabda : “Ya Allah berkatilah negeri Syams kami, Ya Allah berkatilah negeri Yaman kami. Para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah : (Bagaimana) dengan negeri Najd kami? Baginda SAW lalu bersabda : Ya Allah berkatilah negeri Syams kami, Ya Allah berkatilah negeri Yaman kami. Dan baginda bersabda pada kali yang ketiga : “Disana (Najad) berlakunya gempa bumi (kegoncangan) timbulnya pelbagai fitnah, dan disana juga munculnya tanduk syaitan.” 


 Sebahagian ulamak mengatakan : “ Apa yang dimaksudkan dengan tanduk syaitan ialah kemunculan Musailamah al-Kazzab dan Muhammad bin Abd Wahhab…”



Di dalam sebahagian kitab sejarah selepas disebutkan kes peperangan Bani Hanafiyyah (disebutkan) Akan keluar di akhir zaman dari negeri Musailamah al-Kazzab seorang lelaki yang mengubah agama Islam.. Dan telah datang sebuah hadis dari Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq R.A menyebutkan bahawa Bani Hanafiyyah itu adalah kaum Musailamah al-Kazzab. Dan telah menyebutkan pada hadis berkenaan bahawa lembah yang dihuni mereka itu sentiasa mengeluarkan fitnah sehingga akhir zaman. Dan sentiasa fitnah itu keluar dari pendusta mereka hingga ke hari Kiamat. Di dalam riwayat yang lain disebutkan : Kecelakaanlah bagi al-Yamamah sebagai satu kecelakaan yang berterusan.”

Tuan Puan dijemput pula menelusuri kitab ini :





Maksudnya ; “Najad : Hadis-hadis yang berkaitan boleh didapati di dalam al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, al-Tirmidzi, al-Nisa’ie dan Ibn Majah.

Al-Najd : Ialah kawasan tanah tinggi. Bukanlah satu kawasan yang terlalu tinggi. (umumnya) Setiap kawasan tanah tinggi dari Tihamah dikatakan Najd. Ternakan yang dipelihara di Najd diberi minum airnya di Tihamah. Dan setiap tanah tinggi dari lembah Wadi al-Rummah dikira Najd hingga penghujung Zat Iraq dari penjuru al-Hijjaz keseluruhannya, barat al-Yamamah, Timur al-Hijjaz. Kotanya pada hari ini dikenali dengan Riyadh dan kawasan sekiranya. Seperti al-Qashim, Sudair, al-Aflaj. Dulu-dulu manusia mengira apa-apa jarak selepas 100km dari Timur Madinah al-Munawwarah adalah Najad.”


Baca disini:

Lihatlah peta Najad secara jelas. Semoga pendedahan ini memudahkan kita memahami gambaran sebenar hadis Fitnah yang berkaitan dengan Najad.
 Kesimpulan :
1) Najad yang dimaksudkan di dalam lembaran sabda Nabi SAW ialah sebuah kawasan yang terletak di timur Madinah. Disanalah munculnya fitnah dan kegemparan terhadap Islam dan umatnya. Fitnah ini mengucar kacirkan fahaman dan pegangan umat Islam sehingga menyeret kepada pertumpahan darah. Ternyata, kemunculan Musailamah al-Kazzab dan Gerakan Wahhabiy yang dipimpin oleh Muhammad Abd Wahhab merealisasi gambaran fitnah yang dimaksudkan. Apa tidaknya, Musailamah al-Kazzab adalah Pemimpin Nabi Palsu. Manakala Muhammad Abd Wahhab memimpin gerakan Wahhabiy yang sanggup menyerang, merampas dan berperang menentang Khilafah Uthmaniyyah lebih dari 200 tahun dan menyebabkan beribu-ribu nyawa terkorban.

2) Walaupun beberapa tokoh Wahhabiy (Internasional/Msia) cuba mengalih perhatian ‘Najad’ dengan maksud yang umum. Atau dialihkan ke Iraq..ternyata usaha itu sesekali tidak berhasil. Ini kerana dilalah yang terdapat di dalam hadis begitu jelas memaksudkan Najad sebagai satu sudut geografi yang amat dikenali sebagaimana Syams dan Yaman. Dan sememangnya jika dilihat kedudukan koordinat geografi, Najd/Riyadh terletak pada 2443N 04644E, manakala Madinah terletak pada 2433N 03942E. Kedudukan Riyadh/Najd hampir pada garis darjah latitude yang sama (beza 10 minit sahaja – bukan ukuran waktu tetapi ukuran latitude) dengan Madinah betul-betul sebelah timur. Helah yang digunapakai bagi mereka yang gerun dengan hadith ini ialah mereka mengatakan bahawa Iraq sememangnya di sebelah timur. Tetapi yang sebenarnya, latitude yang paling rendah bagi Iraq ialah sekitar 3040N (kota Basrah). Baghdad pula 3340N. Dengan kedudukan latitude sedemikian, Iraq terletak di antara 0 – 40 darjah ke utara Medinah. Bukan timur. Kalau nak dikatakan timur, ianya sepatut disekitar 90 +/- 20 darjah dari Medinah.

3) Apabila anda mengetahui isyarat fitnah dan kegemparan melalui hadis ini..perhatikanlah dengan fitnah yang tersadung dari fahaman Wahhabiy. Bukankah menyesatkan umat Islam dengan perkara furuk, mengkafirkan ulamak dan menghalalkan darah mereka atas unsur khilafiyyah…satu fitnah! Justeru mengertilah, dari mana fitnah dan siapa yang memulakan fitnah. Kita semua wajib menghapuskan keraguan dan fitnah berkenaan. Ketahuilah bahawa aktiviti ini bukanlah unsur kecil atu terpinggir. Malah ia dikira sebagai jihad mempertahankan kesucian Islam. Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari sebarang fitnah agama.

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: