Sebuah laman Amerika yang aktif meliput negosiasi nuklir Iran dan Kelompok 5+1 melaporkan, perpanjangan waktu negosiasi akan memberi dampak bagi laju perekonomian Republik Islam Iran.
Tasnim News melaporkan, laman al-Monitor dalam laporannya terkait negosiasi nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1 mengisyaratkan iklim perundingan ini dan statemen petinggi kedua pihak.
Al-Monitor menulis, jika tenggang waktu perundingan ini kembali diperpanjang, ekonomi Iran akan mengalami laju cukup signifikan dengan memanfaatkan celah pengurangan sanksi.
Al-Monitor menambahkan, kemungkinan Barat akan setuju untuk memperpanjang perundingan dari 6 hingga 12 bulan lagi. Dengan demikian Barat akan sepakat untuk melepas sejumlah aset Iran lainnya di bank-bank internasional. Namun demikian jumlah aset tersebut tidak akan lebih melebihi 700 juta dolar dalam satu bulan.
Laman ini menambahkan, pelepasan sejumlah aset Iran yang diblok yang jumlahnya mencapai 100 miliar dolar dan dibarengi dengan pengurangan saksi akan memberi ruang kepada ekonomi Iran untuk mengalami peningkatan meski secara perlahan. Kondisi ini tak akan berbeda dengan apa yang terjadi sejak Maret 2014 setelah delapan bulan berturut-turut laju negatif yang dialami ekonomi Iran.
Republik Islam Iran dan Kelompok 5+1 pada 20 Juli tahun ini sepakat memperpanjang tenggang perundingan hingga 24 November untuk menemukan strategi komprehensif demi mengakhiri sengketa terkait berkas nuklir Republik Islam Iran.
Sejumlah sumber dalam beberapa hari lalu mengklaim bahwa masa perundingan nuklir setelah 24 November kembali akan diperpanjang.
(IRIB-Indonesia/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email