Presiden Pemerintah Persatuan Nasional Palestina mengatakan,
rakyat Palestina tidak akan pernah mengakui rezim Zionis Israel sebagai
"negara Yahudi.".
Mahmud Abbas dalam pertemuan luar biasa para menteri luar negeri Liga
Arab di Kairo, ibukota Mesir, Sabtu (29/11) mengatakan, kami tidak akan
pernah mengakui keyahudian Israel. Demikian dilaporkan Press TV.
Ia menambahkan, sejauh ini negosiasi dengan Israel belum konstruktif, karena Tel Aviv berusaha mendirikan sebuah rezim apartheid dan melanjutkan aktivitas pembangunan pemukiman di wilayah-wilayah Palestina.
Abbas menandaskan, tidak mungkin bagi kami untuk menunggu lebih lama lagi, karena Israel justru melanjutkan agresi dan perampasan tanah serta melanjutkan pembangunan permukiman.
Pada bulan April, perundingan antara Palestina dan rezim Zionis menemui jalan buntu, karena Israel menolak untuk membebaskan kelompok terakhir dari 104 tahanan Palestina pada akhir Maret sebagai bagian dari kesepakatan untuk memulai kembali pembicaraan yang disponsori oleh Amerika Serikat.
Abbas lebih lanjut mengatakan, Palestina teguh untuk menuntut Dewan Keamanan PBB menetapkan jadwal untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Sementara itu, para menlu Liga Arab dalam sebuah pernyataan juga mengatakan bahwa mereka menyetujui rencana yang mencakup pengajuan "Usulan Arab kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri pendudukan Israel" terhadap wilayah Palestina.
(IRIB Indonesia/RA)
Ia menambahkan, sejauh ini negosiasi dengan Israel belum konstruktif, karena Tel Aviv berusaha mendirikan sebuah rezim apartheid dan melanjutkan aktivitas pembangunan pemukiman di wilayah-wilayah Palestina.
Abbas menandaskan, tidak mungkin bagi kami untuk menunggu lebih lama lagi, karena Israel justru melanjutkan agresi dan perampasan tanah serta melanjutkan pembangunan permukiman.
Pada bulan April, perundingan antara Palestina dan rezim Zionis menemui jalan buntu, karena Israel menolak untuk membebaskan kelompok terakhir dari 104 tahanan Palestina pada akhir Maret sebagai bagian dari kesepakatan untuk memulai kembali pembicaraan yang disponsori oleh Amerika Serikat.
Abbas lebih lanjut mengatakan, Palestina teguh untuk menuntut Dewan Keamanan PBB menetapkan jadwal untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Sementara itu, para menlu Liga Arab dalam sebuah pernyataan juga mengatakan bahwa mereka menyetujui rencana yang mencakup pengajuan "Usulan Arab kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri pendudukan Israel" terhadap wilayah Palestina.
(IRIB Indonesia/RA)
Post a Comment
mohon gunakan email