Wakil Komandan Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan, Tepi Barat Sungai Jordan tidak lama lagi akan berubah menjadi neraka bagi rezim Zionis Israel.
Fars News (30/11) melaporkan, Brigjen Hossein Salami menjelaskan, “Amerika Serikat tidak mampu menjaga keamanan Israel, pasalnya wilayah Palestina pendudukan adalah medan tempur Hizbullah, Lebanon, gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas dan Jihad Islam Palestina."
Salami juga menyinggung masalah upaya mempersenjatai Tepi Barat. Ia menuturkan, “Rakyat Palestina di Tepi Barat bersama saudara-saudaranya di Jalur Gaza berjuang mengusir Israel dari tanah airnya.”
Terkait drone RQ-170 buatan Iran dan reaksi Amerika, Salami menerangkan, “Pesawat tanpa awak Iran ini adalah sebuah realitas dan rakyat akan menyaksikan pendaratan dan penerbangannya.”
Wakil Komandan IRGC itu juga menyinggung transformasi kawasan. “Pembunuhan massal Muslimin di Irak, Suriah dan Lebanon tidak boleh dibiarkan dan peristiwa-peristiwa kawasan terjadi sesuai dengan arahan Israel,” ujarnya.
Menurutnya kelompok teroris ISIS adalah hasil dari strategi kolektif Amerika, Inggris, Israel dan Arab Saudi. Lebih lanjut ia menjelaskan, “Kelompok teroris ISIS mendapat dukungan dana dan persenjataan dari Saudi. Beberapa negara kawasan lain juga memberi kesempatan pelatihan militer bagi ISIS dan membuka perbatasannya untuk mereka.”
Salami menegaskan dukungan rakyat dan pemerintah Iran atas Irak dan Suriah dalam memerangi terorisme. “Jumlah warga Muslim Sunni yang tewas di tangan ISIS lebih banyak dari warga Syiah, oleh karena itu bagi Iran, Muslimin tidak ada bedanya dan semuanya akan didukung,” tandasnya.
(IRIB Indonesia/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email