Pesan Rahbar

Home » , , , , , » Mengunjungi Sahabat : Ziarah ke Makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, Kramat Luar Batang

Mengunjungi Sahabat : Ziarah ke Makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, Kramat Luar Batang

Written By Unknown on Wednesday, 26 November 2014 | 18:45:00


Minggu lalu, tanggal 17 Agustus 2004, bertepatan dengan HUT RI ke 59, saya berkesempatan berkunjung ke makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, Kramat Luar Batang. Saya beranggapan bahwa kunjungan saya ini sebenarnya adalah kunjungan pencinta dengan yang dicintainya. Dalam hati kecil, saya selalu merasa memiliki hubungan yang cukup dekat dengan pribadi mulia ini. Walaupun jarak waktu yang memisahkan kami cukup jauh, sekitar tiga abad. Habib Husein hidup di abad 17, sementara saya di milennium baru. Namun hati saya selalu tertaut dengan beliau. Makam beliau adalah simbol dari keberadaannya. Sementara banyaknya pengunjung yang hadir tiap hari selama bertahun – tahun adalah indikasi kemuliaan pribadi penghuni makam tersebut.

Awalnya hubungan itu berlangsung sederhana saja. Sejak nenek saya wafat, 1997 yang lalu, saya selalu mengusahakan untuk mengirimkan al – Fatihah dan membaca Yaa Sin kepada nenek dan orang – orang yang saya cintai, termasuk Habib Husein, setiap hari. Sehingga tiap kali saya mengalami situasi yang tegang dan lelah menghadapi problem keseharian, saya selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi makamnya. Mengunjungi seorang sahabat. Biasanya disana saya merenung dan mencoba keluar dari rutinitas harian.

Menurut cerita yang berkembang, beliau adalah salah satu dari keturunan Rasulullah SAW yang kehidupannya dihiasi dengan ahlak Nabi Saw. Ada beragam cerita yang berkembang mengenai keajaiban (karamah) yang dimilikinya sebagai sebuah anugerah dari Allah SWT. Banyak orang yang berkunjung, seperti saya, untuk mendapatkan keberkahan dari penghuni makam ini. Bagi saya beliau tidak mati seperti yang orang pahami. Tidak ada kematian dalam ruh. Yang ada hanyalah perpindahan alam ruh. Kalau diri saya suci dari dosa - dosa dan memiliki mata batin (basyirah), saya meyakini bahwa saya dapat berkomunikasi dengan para kekasih Allah SWT, termasuk Habib Husein.

Saya meyakini bahwa Habib Husein menyaksikan kehadiran dan mendengarkan saya, serta dapat membantu memecahkan permasalahan yang saya hadapi, tiap kali saya mengunjungi makamnya. Karenanya saya berwasilah dengan pribadi mulia ini memohon kepada Allah untuk membantu dan memelihara agar diri saya ini selalu dalam kasih sayang dan kelembutan dari – Nya. Konkritnya, saya memohon bantuan kepada Habib Husein yang dalam perspektif saya adalah salah satu manusia yang mendapatkan kedudukan mulia disisi – Nya untuk mendoa’kan saya kepada Allah SWT. Bukankah Allah SWT pasti akan mengabulkan do’a orang yang berdo’a kepada – Nya, apalagi do’a dari para kekasih –kekasih – Nya (awliya’)?. Betapa seringnya dalam dunia nyata kita meminta bantuan kepada orang lain atas kebutuhan – kebutuhan yang tidak dapat kita penuhi, misalnya saja kita meminta bantuan kepada polisi untuk menangkap orang yang mengganggu kita dll. Dalam dunia spiritual kebutuhan kita terhadap orang yang dapat membantu kita mendekatkan diri kepada – Nya jauh lebih besar daripada kebutuhan dalam dunia materi.

Dalam perspektif seperti inilah saya memahami kunjungan ziarah ke makam orang – orang suci yang telah mendedikasikan dirinya untuk berbakti kepada sang pemilik alam. Mereka – merekalah yang telah berhasil mengemban misi memakmurkan dan mengelola alam sebagaimana sang Pemilik perintahkan. Merekalah yang mendapatkan predikat sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi, bukan seperti kita yang hanya sering mengotori dengan perbuatan – perbuatan tercela. Karena mereka pula bumi ini mendapatkan karunia berupa kekayaan alam yang tidak berhingga dari Tuhan Yang Maha Kaya.

Saya termasuk orang yang tidak pernah dikecewakan dengan Habib Husein bin Abubakar Alaydrus. Tiap kali saya mengunjunginya dan menyampaikan kesulitan – kesulitan yang saya alami, beberapa hari kemudian saya mendapatkan jalan keluarnya. Kebutuhan – kebutuhan saya selalu terpenuhi dari arah yang tidak saya pernah duga. Salam untuk mu wahai Habib Husein, bantulah kami dengan do’a – do’a mu dihadapan kekasihmu Allah SWT.

Seandainya saja makam para kekasih Allah SWT terutama makam Rasulullah SAW dan para Ahlil Bayt, serta para Imam as. berdekatan dengan kami, niscaya kami akan sangat sering mengunjunginya. Bayangkan saja dengan penghuni makam Kramat Luar Batang saja saya mendapatkan manfaat, tidak saja material namun juga kekayaan hati, apatah lagi dengan makam para insan suci Ahlil Bayt dan para Imam suci. Salam untuk mu sekalian, salam nan kekal abadi dari kami. Bantulah agar kami dapat mengunjungi kalian di tahun ini. Ya Ilahi sampaikan kami untuk mengunjungi makam mereka.

Saya yakin pandangan ini tidak populer bagi kita yang terbiasa mengukur sesuatu dengan rasionalitas empirik. Saya tidak akan membantahnya. Saya tidak berpretensi untuk membahas seputar itu disini. Saya hanya ingin berbagi pengalaman dari kunjungan saya ke makam yang mulia ini.

Kalau anda ingin mengetahui kehidupan pribadi yang mulia ini, cobalah di internet dengan search engine seperti Yahoo atau Google dengan kata kunci “Kramat Luar Batang”. Anda akan banyak mendapatkan informasi dari pribadi mulia ini.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: