Tetapi bagaimanakah pandanga Umar;
Khalifah Rasulullah dan Pemimpin Tertinggi Islam terhadap wanita dan
harga dirinya? Apakah ia memandang wanita sebagai makhluk terhormat yang
harus dijunjung tinggi dan dihormati harkatnya? Atau sebaliknya, ia
memandangnya sebagai SETAN, SI PEMBAWA KESIALAN yang hanya pantas
“DITUNGGANGI” untuk melampiaskan nasfu birahi dan setelahnya dicmpakkan
sambil menunggu datangnya luapan syahwat untuk di tunggangi langi dan
demikian seterusnya… dan bahwa wanita mandul tidak lebih berharga dari
likar kusang di pojok rumah kita?
Apaakah justeru demikian nilai wanita
di mata Sayyidina Umar?
Ikuti paloran yang menyajikan data-data akurat
di bawah ini!
Dalam Pandangan Sayyidina Umar Wanita Adalah Pendatang Kesialan Belaka!
Untuk meyakinkan kita akan pandangannya
itu beliau meriwayatkan sebiah hadis atas nama Nabi saw. seperti
diabadikan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya,2/232 dan al haitsmai dalam
Majma’ az Zawâid-nya,5/104:
Kesialan itu ada pada tiga benda: Tunggangan (unta, kuda dll-pen), tempat tinggal dan wanita.”
Dalam Pandangan Sayyidina Umar Wanita Adalah Hanya Untuk dijadikan Tempat Pemuas Syahwat Yang Setelahnya Dibuang!
Umar ibn Syubbah –seorang ulama besar Ahlusunnah- meriwayatkan dalam kitab-nya Târîkh al Madînah,3/818:
“Bahwa istri (Sayyidina _pen) Umar
menanyakan kepadanya tentang sebab kemarahannya atas seorang dari
kerabatnya, ia berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, apa sebab kemarahanmu
atas ‘Iyâdh?
Maka Umar berkata membentaknya:
يا عدوةَ اللهِ, و فيمَ أنتِ هذا, و متىَ كنتِ تدخلينَ بيني و بين المسلمين؟! إنما أنتِ لُعْبةٌ يُلْعَبُ بِكِ ثُمَّ تُترَكِيْنَ
“Hai musuh Allah! Apa urusanmu dengan masalah ini?! Mulai kapan engkau ikut campur dalam urusanku dengan kaum Muslimin? Engkau tiada lain hanyalah mainan yang dipermainkan, setelah selesai ditingggalkan!”
Kata Nabi Muhammad Saw.: Wanita Bagai Sekuntum Bunga Harum…
Kata Umar: Wanita Bagaikan Setan.
Tidak sedikit sabda Nabi Muhammad saw.
yang meninggikan kehormatan dan martabat kaum prempuan, tetapi Ibnu
Taimiyah melaporkan pandangan Umar tentang wanita bahwa ia tiad lain
hanyalah SETAN yang kita semua harus berlindung dari kejahatannya.
Ibnu Taimiyah melaporkan dalam tafsirnya,2/18:
“Umar mendengar seorang wanita mebacakan syair yang berbunyi:
إنَّ النساءَ رياحينُ خُلِقْنَ لكم *** و كُلُّكُم يشْتهِي شَمَّ الرياحينِ
“Sesungguhnya wanita bagaikan sekuntum
bunga harum yang diciptakan untuk kalian (kaum pria)… dan semua kalian
pasti menyukai mencium semerbak harum bunya melati.
Maka Umar menyahuti wanita itu sengan melantunkan bait syair juga:
إنَّ النساءَ شياطِينُ خُلِقْن لنا *** نعُوذُ باللهِ مِن شرِّ الشياطِينِ
“Wanita adalah SETAN-SETAN yang diciptakan untuk kita… kami berlindung kepada Allah dari kejahatan SETAN-SETAN”
Sayyidina Umar Memerintah Para Budak Wanitanya Untuk Melayani Tamunya Dengan Busana Seksi
Dalam pandangan Sayyidina, para budak
wanita tidak boleh mengenakan busana yang sama dengan kaum wanita
muslimat lainnya untuk membedakan mereka dari kaum merdeka bahkan ia
memukuli budak wanita yang mengenakan kerudung ppenutup kepala dan
rambutnya.
Imam as Sarakhsi (seorang ulama besar Ahlusunnah wal Jama’ah) melaporkan bahwa Dalam kitab Al Mabsûth-nya,9/12:
(و كانت جواريه) يخْدمنَ الضيفان كاشفات الرؤوسِ, مضطربات البدن, مضطربات الثديِ.
“Adalah budak-budak wanita Umar melayani para tamu dengan membuka kerudung penutup kepada mereka, badan mereka mereka berdoyang-goyang dan juga payu dara mereka bergoyang-goyang.”
Dan adalah Sayyidina Umar jika berniat membeli seorang budak wanita ia memeriksanya dengan memegang-megang dadanya! (baca dalam Badâ’in al Fawâid,5/121).
Post a Comment
mohon gunakan email