"Tidak ada toleransi bagi kelompok yang menumpahkan darah kaum muslimin dengan mengatasnamakan ayat suci Al-Qur’an. Di Afghanistan, Ahlus Sunnah dan Syiah, hidup berdampingan dengan damai.”
Menurut Kantor Berita ABNA, Anggota Majelis Syura Ulama Afghanistan, Syaikh Qadhi Nazir Ahmad Hanafi menegaskan, "Umat Islam mempunyai akidah, apapun mazhabnya, yang membedakan hanya beberapa perkara dalam masalah furu’”
Beliau dengan lantang berkata, "Tidak ada toleransi bagi kelompok yang menumpahkan darah kaum muslimin dengan mengatasnamakan ayat suci Al-Qur’an. Di Afghanistan, Ahlus Sunnah dan Syiah, hidup berdampingan dengan damai.”
Menyinggung pentingnya persatuan, ulama Afghanistan tersebut melanjutkan, “Di Eropa terdiri dari banyak Negara, bahasa yang berbeda, suku dan ras yang berbeda namun mereka mampu membentuk Uni Eropa yang mampu mempersatukan mereka. Sementara Negara-negara Islam yang kita saksikan justru menjadi medan konflik dan arena perang. Ini harus menjadi perhatian kita semua, dan tanggungjawab kita untuk menghentikannya. Kita punya Islam yang menjadi dasar pemersatu ummat, dan tinggalkan perpecahan.”
Konferensi Internasional Gerakan Ekstrimisme dan Takfiri berlangsung di Qom Iran ahad-senin [23-24/11/2014] yang dihadiri 350 ulama dari 80 negara.
(ABNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email