Pesan Rahbar

Home » » Gerakan Takfiri untuk Tujuan-tujuan Arogansi/ Mempersenjatai Tepi Barat Pasti Akan Terlaksana

Gerakan Takfiri untuk Tujuan-tujuan Arogansi/ Mempersenjatai Tepi Barat Pasti Akan Terlaksana

Written By Unknown on Monday, 26 January 2015 | 03:58:00


Pemimpin Agung Revolusi (Rahbar) mengungkapkan, gerakan takfiri dan pemerintah-pemerintah pendukung mereka, benar-benar bergerak untuk tujuan arogansi, yakni Amerika dan pemerintah-pemerintah kolonial Eropa dan rezim Zionis dan dengan berkedok Islam, dalam prakteknya benar-benar melayani dan berkhidmat untuk mereka.

"Ayatullah Sayid Ali Khemenei, Selasa (25/11/2014) dalam pertemuannya dengan ulama, para cendekiawan dan para tamu yang berpartisipsi dalam "Kongres Internasional Gerakan Ekstremisme dan Takfiri dalam Perspektif Ulama Islam" menganggap kebangkitan gerakan takfiri pada tahun-tahun terakhir sebagai problem yang diembankan dan dibuat oleh arogansi untuk dunia Islam dan beliau dengan mengisyaratkan pada tindakan-tindakan gerakan buruk takfiri untuk tujuan-tujuan Amerika dan pemerintah-pemerintah kolonial dan rezim Zionis, khususnya upaya untuk melupakan masalah utama Palestina dan Masjidil Aqsha menegaskan, penciptaan sebuah gerakan ilmiah, logika dan komprehensif untuk mencabut gerakan takfiri dari akarnya, pencerahan terhadap peran politik arogansi dalam menghidupkan gerakan ini dan keseriusan serta permintaan publik terkait masalah Pelestina sebagai masalah utama dunia Islam merupakan kewajiban paling penting dan prioritas utama ulama dunia Islam pada kondisi sekarang ini," demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Berita Rahbar.

Rahbar di awal ceramahnya dengan mengucapkan terima kasih kepada Ayatullah Makarim Shirazi dan Ayatullah Subhani serta ulama dan para tokoh Qom lainnya yang telah serius menyelenggarakan kongres ini dan pembentukan sebuah gerakan ilmiah komprehensif di kalangan ulama dunia Islam untuk melawan gerakan takfiri, mengatakan, "Dalam mengkaji gerakan berbahaya ini harus memperhatikan poin ini yang mana topik utamanya adalah melawan semua aspek dengan gerakan kebangkitan takfiri, yang lebih luas dari kelompok yang bernama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sejatinya ISIS adalah salah satu cabang dari pohon buruk ini."

Kemudian Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengisyaratkan satu poin yang tidak bisa diingkari dan beliau melanjutkan, gerakan takfiri dan pemerintah pendukung mereka benar-benar bergerak untuk tujuan arogansi yakni Amerika dan pemerintah-pemerintah kolonial Eropa dan rezim Zionis dan dengan berkedok Islam, mereka benar-benar melayani dan berkhidmat untuk mereka.

Selanjutnya, beliau mengisyaratkan beberapa contoh dan bukti yang menunjukkkan bahwasanya sepak terjang gerakan takfiri adalah untuk tujuan-tujuan arogansi dan melawan dunia Islam.

Pemimpin agung Revolusi Islam menjelaskan bahwa penyelewengan gerakan kebangkitan Islam adalah sebagai bukti pertama dan beliau mengingatkan, kebangkitan Islam adalah gerakan Anti-Amerika, Anti-Despotisme dan Anti-Boneka Amerika, namun gerakan takfiri merubah gerakan agung Anti-Arogansi ini menjadi perang rumah dan pembunuhan di kalangan kaum muslimin.

"Garis terdepan peperangan kaum muslimin di kawasan ini adalah Palestina yang terjajah, namun gerakan takfiri telah merubah garis terdepan ini dan menyeretnya ke jalan-jalan dan kota-kota di Irak, Suriah, Pakistan dan Libya dan ini adalah salah satu kejahatan-kejahatan gerakan takfiri yang tak bisa terlupakan," tambah Ayatullah Sayid Ali Khamenei.

Beliau menganggap penyelewengan gerakan kebangkitan Islam sebagai pelayanan dan khidmat kepada Amerika, Inggris, rezim Zionis dan pelayanan mata-mata mereka dan mengatakan, "Bukti lain yang menunjukkan bahwa gerakan ini semata-mata untuk tujuan-tujuan arogansi adalah bahwa para pendukung gerakan takfiri juga sama sekali tidak mengerutkan wajah mereka di hadapan rezim Zionis dan bahkan mereka bekerja sama dengan rezim ini untuk melawan kaum muslimin, akan tetapi sangat aktif untuk menekan negara-negara dan bangsa-bangsa Islam."

Ayatullah Sayid Ali Khamenei menganggap kerusakan infrastruktur yang berharga milik negara-negara Islam oleh fitnah takfiri merupakan contoh lain dari pelayanan gerakan ini untuk kemaslahatan para musuh-musuh Islam dan beliau menambahkan, salah satu tindakan gerakan takfiri yang sangat buruk adalah menodai citra Islam sebagai agama rahmat, rasionalitas dan logis, dengan menunjukkan gambaran-gambaran kejahatan-kejahatan seperti pemenggalan manusia-manusia tak berdosa dan atau mengeluarkan hati seorang muslim dan menggigitnya di hadapan kamera dengan nama Islam.

Beliau menyebut salah satu dari bukti pelayanan gerakan takfiri semata-mata untuk kemaslahatan arogansi adalah membiarkan poros muqawamah dalam perang 50 hari Gaza dan mengingatkan, bukti lainnya adalah menyelewengkan epik dan gelora yang muncul karena kebangkitan Islam pada para remaja muslim, yang sangat disayangkan sekali hal tersebut dimanfaatkan untuk membunuh kaum muslimin tak berdosa lainnya.

Pemimpin Revolusi Islam menyebut contoh dan bukti lainnya adalah tindakan akhir dan berkali-kali pesawat angkut Amerika dalam membuang peralatan-peralatan perang untuk kelompok ISIS dan beliau menegaskan, Amerika dengan adanya tindakan ini, lahiriahnya mengklaim pembentukan aliansi Anti-ISIS, yang mana ini merupakan sebuah kedustaan belaka, karena tujuan asli dari aliansi ini adalah menghidupkan konflik perang dan bentrokan di kalangan kaum muslimin, dan tentunya mereka tidak akan sampai kepada tujuan-tujuannya.

Kemudian Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengisyaratkan kewajiban-kewajiban besar ulama dunia Islam dalam kondisi-kondisi sekarang ini dan menambahkan, salah satu kewajiban tersebut adalah menciptakan kebangkitan ilmiah dan logis serta komprehensif dari ulama mazhab-mazhab Islam untuk mencabut gerakan takfiri.

"Gerakan ini masuk dengan slogan dusta Salaf as-Shalih dan keterlepasan dari Salaf as-Shalih akan tindakan-tindakan ini harus ditunjukkkan dengan bahasa agama, ilmu dan logika, ," ucap beliau.
Pemimpin Agung Revolusi Islam mengingatkan, para remaja yang tak berdosa yang telah tertimpa gerakan buruk ini harus diselamatkan dengan kebangkitan ilmiah dan logis, dan kewajiban ini diemban oleh ulama.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei menganggap pencerahan mengenai peran politik Amerika, Inggris dan rezim Zionis dalam menghidupkan gerakan takfiri merupakan kewajiban besar ulama di negara-negara Islam dan menambahkan, kewajiban terpenting ketiga ulama adalah sangat serius terhadap masalah Palestina dan Masjidil Aqsha serta mencegah pengabaian topik utama dunia Islam.

Beliau dengan mengisyaratkan keputusan baru kabinet rezim Zionis dalam mengumumkan keyahudian Palestina yang terjajah, mengatakan, "Rezim Zionis mencari pencaplokan Quds dan Masjidil Aqsha dan semakin melemahkan Palestina. Semua bangsa-bangsa Islam dan demikian juga para ulama harus menuntut dan menindaklanjuti masalah Palestina dari pemerintahan-pemerintahannya."

Rahbar dengan mengisyaratkan tindakan Imam Khomeini (ra) dalam mengumumkan kebijakan dukungan kepada Palestina dan memusuhi rezim Zinonis menegaskan, kami sangat bersyukur kepada Allah (Saw) bahwa di negara Republik Islam Iran, negara dan rakyatnya memiliki satu bahasa dalam masalah mendukung Palestina dan memusuhi rezim Zionis dan selama 35 tahun tidak menyimpang dari jalan yang sudah digariskan oleh beliau.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei dengan menegaskan bahwa bangsa dan para remaja Iran dengan bersungguh-sungguh membela masyarakat Palestina dan cinta berperang dengan Zionis menambahkan, Republik Islam Iran dengan inayah dan keutamaan Allah tidak terbelenggu oleh batasan-batasan dan konflik-konflik mazhab dan sebagaimana ia membantu partai Hizbullah Syiah Lebanon, ia juga membantu kelompok Hamas dan Jihad Islam serta kelompok-kelompok Ahlussunnah lainnya yang ada di Palestina dan bantuan-bantuan ini akan terus berlanjut.

Beliau menyebut penguatan persaudaraan Palestina di Gaza sebagai salah satu contoh bantuan-bantuan Republik Islam Iran kepada rakyat Palestina dan beliau menegaskan, sebagaimana sebelumnya juga diumumkan, Tepi Barat harus dipersenjatai dan siap untuk dibela, dan hal ini pasti akan terlaksana.

Rahbar mengevaluasi kekuatan dan kondisi para musuh dunia Islam semakin melemah dari masa-masa sebelumnya dan dengan mengisyaratkan problem-problem politik, ekonomi dan keamanan negara-negara Eropa dan demikian juga problem-problem yang lebih banyak dan lebih buruk Amerika dalam masalah-masalah moral dan politik, khususnya keuangan dan lemahnya martabat super power Amerika, mengatakan, "Rezim Zionis juga dibanding sebelumnya, kekuatannya secara derastis semakin melemah. Rezim ini, adalah rezim yang tahun-tahun sebelumnya telah berteriak dari Nail sampai Furat, namun sekarang ini dalam perang 50 hari Gaza telah menggunakan semua kekuatannya, akan tetapi tidak mampu menghancurkan terowongan-terowongan bawah tanah Hamas dan Jihad Islam."

Ayatullah Sayid Ali Khamenei juga mengingatkan akan problematika dan kegagalan-kegagalan para musuh Islam di kawasan, khususnya di Irak, Suriah dan Lebanon dan beliau mengatakan, "Contoh lain akan kelemahan musuh, adalah masalah nuklir Iran. Amerika dan negara-negara kolonialisme Eropa saling berkumpul sehingga menekuk lututkan Republik Islam Iran dalam masalah nuklir, namun mereka tidak mampu dan di masa mendatang mereka juga tidak akan pernah mampu."

Sebelum ceramah Pemimpin Agung Revolusi Islam, Hujjatul Islam Ali Zadeh Musavi, Sekretaris Kongres "Gerakan Ektremisme dan Takfiri dalam Perspektif Ulama Islam" dengan memaparkan laporan mengenai proses penyelenggaraan dan aktivitas-aktivitas kongres ini mengatakan, "Dalam proses dua hari penyelenggaraan kongres ini komite-komite khusus telah membahas dan mengkaji strategi, genealogi dan mencari akar gerakan takfiri, masalah-masalah politik dan kebijakan mereka dan demikian juga jalan keluar dari masalah takfiri."

Dia dengan mengisyaratkan pra-pertemuan penyelenggaraan kongres ini di Suriah dan Pakistan juga pemaparan lebih dari 700 makalah kepada sekretariat kongres menambahkan, 315 ulama dunia Islam telah hadir dalam kongres ini, yang mana 144 makalah pilihan akan diterbitkan dengan bahasa Persia dan Arab dalam delapan jilid.

(ABNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: