ELOHIM - Mesianik Yahudi percaya pada Tuhan
(Adonai dari Alkitab), dan bahwa ia adalah segala-kuat, omni-sekarang,
abadi, ada di luar ciptaan, dan tidak terbatas signifikan dan murah
hati. Mesianik Yahudi percaya pada Shema ("Shema Sarana 'mendengar' dan teks Yahudi klasik dari Dvarim / Ulangan 6:4
.: "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Elohim kita, Tuhan itu Esa.
Israel tidak memerlukan banyak dewa (seperti dewa panen, dewa
kesuburan, dewa api) Elohim Israel adalah unik dan tak terbatas - Ia
sendiri adalah Elohim. The Shema konfirmasi dalam Taurat bahwa Adonai /
Elohim adalah kesatuan senyawa ( 'echad') tidak seperti yang biasanya
disalahpahami). " Banyak Mesianik Yahudi terbuka bagi pandangan trinitarian Elohim.
Yeshua Mesias - Yesus dari Nazaret, yang diyakini sebagai Mesias di Mesianik Yahudi.Gerakan mainstream menerima Yesus sebagai "Taurat (Firman) menjadi Manusia" (Yohanes, 1:14), dan percaya dia Hashem.
Taurat - Messianics, dengan beberapa pengecualian, mempertimbangkan tertulis Taurat (Pentateukh), lima kitab Musa
, untuk tetap berlaku sepenuhnya dan karena itu mereka percaya bahwa
itu adalah perjanjian suci, yang akan diamati baik secara moral dan
ritual, oleh orang-orang yang mengakui iman kepada Yahweh. Kami percaya bahwa Yesus mengajarkan dan menegaskan kembali Taurat,
eskatologi Alkitab -Kami mempunyai eskatologis keyakinan: pada Hari Akhir , dengan Kedatangan Kedua Yeshua sebagai Mesias menaklukkan, kembali pengumpulan-Israel, yang dibangun kembali Bait Yahweh Ketiga , Kebangkitan Orang Mati (dan bahwa Yesus adalah dibangkitkan setelah kematiannya), dan Kerajaan seribu Tahun damai.
Hukum Lisan - Mesianik Yahudi pendapat tentang "Lisan Taurat", dikodekan dalam Talmud ,
tidak termasuk ajaran Messianic, karena bukan berasal dari Firman Yahweh. namun hanya sebuah interpretasi karya-karya oknum tertentu .
tidak termasuk ajaran Messianic, karena bukan berasal dari Firman Yahweh. namun hanya sebuah interpretasi karya-karya oknum tertentu .
Tentang Messianic Yahudi
Mesianik Yudaisme adalah gerakan keagamaan yang memadukan teologi Kristen dengan unsur-unsur ritual Yahudi dan terminologi. Beberapa Messianics adalah etnis Yahudi, dan berpendapat bahwa Mesianik Yudaisme adalah sekte dari Yudaisme, dan merupakan bagian dari Kristen.
Namun, semua gerakan agama Yahudi dan kelompok-kelompok Kristen arus utama mempertimbangkan gerakan ini untuk menjadi orang Kristen, karena keyakinannya pada sentralitas yang dari Yesus sebagai Mesias , penyelamat, dan Anak Yahweh
Mesianik
Yudaisme menambah dogma Kristen dan beberapa ketaatan Hukum Yahudi,
yang tidak umum dipraktekkan di gereja-gereja Kristen. termasuk menjalankan hari Sabat Yahudi , berpantang dari daging babi, kerang, dan makanan lain yang dilarang oleh hukum Yahudi, dan menjalankan hari libur Yahudi.
Mesianik percaya pada keilahian Yesus dilihat oleh denominasi Kristen
dan oleh Yudaisme sebagai mendefinisikan perbedaan antara Kristen dan
Yudaisme.
Alqaida Vs HAMAS : Bukti Juru Bicara Alqaida (WAHABY QUTHBIYUN) adalah Agen ZIONIST KETURUNAN YAHUDI
Jewish Zionist faking Al Qaeda
Zionist used al aqaida to destroy WTC (9/11)
9/11 CONSPIRACY: MORE PROOF OF BOMBS PLANTED IN THE TOWERS!!
Atau
Alqaida hanya memusuhi Amerika & HAMAS palestine?
Ternyata ada Agen Yahudi di Al qaida!
ketahuilah, Syiah adalah pemecah umat islam yang didirikan oleh YAHUDI YANG PURA PURA MEMELUK ISLAM.
KINI MUNCULAH GOLONGAN TAKFIRI WAHABI JIHADI / SALAFY JIHADI/ TERORIS ALQAIDA YANG DIDALAMNYA BANYAK ANTEK ANTEK ZIONIST.
“Zionist yahudi ingin menguasai dunia penghalangnya adalah Islam dan Kristen”bagai mana yahudi untuk mengalahkan islam dan kristen?
1. Yahudi mengadu islam vs kristen dengan membuat aliran-aliran
radikal (spt majelis mujahidin indonesia (wahaby), noordin M top cs
(wahaby), taliban (wahaby)
Sedangkan taliban/alqaida adalah pendatang yang memecah balah umat
islam di afgan dan yang merusak perjuangan suci rakyat afgan melawan
penjajah, ia menegakan hukum wahaby bukan hukum islam), dsb.
2. Mengadu sesama umat islam (membuat aliran-aliran sesat seperti wahhaby, islam liberal dsb.)3. Mengadu sesama kristen (seperti membuat aliran-aliran radikal dalam kristen).
—————————————————————————
Kakek Jubir Al-Qaidah untuk AS Penyumbang Negara Israel?
Laporan dari saluran televisi Israel Channel 10 menyebutkan bahwa juru bicara Al-Qaidah untuk Amerika yaitu Yahya Adam Gadahn, yang merupakan salah satu yang orang yang paling dicari oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya setelah Usamah bin Ladin adalah orang keturunan Yahudi.Channel 10 melaporkan bahwa Yahya adalah seorang Yahudi bernama Adam Perlman sebelum ia mengumumkan dirinya masuk Islam dan menjadi salah satu yang orang yang dianggap paling berbahaya dan merupakan pembantu senior Usaman bin Ladin.
Laporan itu mengatakan bahwa kakek Gadahn adalah seorang Yahudi, dan telah menjadi penyumbang sejumlah besar uang bagi negara Yahudi Israel.”
————————————————–
Juru Bicara Al-Qaidah AGEN ZIONIST Keturunan Yahudi
Seorang kepercayaan Usamah bin Ladin, Yahya Gadhan, keturunan dari Yahudi yang sangat berperan dalam pendirian negara Israel
Hidayatullah.com–Salah
satu stasiun televisi Israel melaporkan bahwa ternyata Yahya Gadhan,
juru bicara resmi Al-Qaidah adalah seorang keturunan Yahudi.
Yahya Gadhan merupakan orang yang sangat dicari oleh Amerika Serikat
dan negara-negara Barat lainnya, setelah pemimpin Al Qaidah Usamah bin
Ladin. Demikian dilansir Islammemo.cc (23/5).Seperti dikutip stasiun televisi tersebut, nama asli Yahya Gadhan sebelum masuk Islam dan bergabung dengan kelompok Usamah bin Ladin adalah Adam Perl Man.
Laporan televisi tersebut juga menambahkan bahwa kakek Yahya Gadhan adalah seorang Yahudi, yang telah banyak menyumbangkan hartanya untuk kepentingan pendirian negara Israel.
———————————————————————————-
TERORIS ALQAIDA (ANTEK ZIONIST) HANYA MENGADU DOMBA MUSLIM DENGAN USA SEMENTARA IA MEMERANGI HAMAS DAN MEMECAH BELAH PERLAWANAN RAKYAT PALESTINE MELAWAN ISRAEL..LIHATLAH KETUA ALQAIDA PALESTINE MENDIRIKAN NEGARA BARU DAN MENGKAFIRKAN HAMAS! DAN SEMUA ANTEK ALQAIDA BERSUMPAH TIDAK AKAN MEMBERITAKAN TENTANG HAMAS! BUKTI ARRAHMAH ANTEK WAHABY ALQAIDA MEMUSUHI HAMAS :
—————————————————————
Di Saudi Arabia (daulah rezim wahabi) Ada Pangkalan Militer Kafir USA dan Zionist Israel
1. PANGKALAN MILITER KAFIR USA DI SAUDIARABIA SEJAK TAHUN 1942 SAMPAI SEKARANGBeberapa peristiwa yang tidak ada fatwa yang melarang/membolehkannya. Inilah bukti bahwa WAHABI ADALAH MADZAB PELINDUNG THAGHUT REZIM ZIONIST SAUDI ARABIA! :
- Traktat Ibn Sa`ud – Inggris pada 26 Desember 1915
– Penempatan pangkalan udara penting milik AS di Dhahran, dari 1942 sampai 1962 (dilanjutkan sampai sekarang).
Wahaby menyewa pasukan zionis USA dengan bayaran yang sangat tinggi, cukup untuk USA membuat senjata-senjata baru dan membantu zionis israel membantai muslim di Palestine
- Fatwa membolehkan meminta pertolongan Amerika dalam Perang Teluk 1990-1991.
Pada 1990, Alm Saddam Husein menginvasi Kuwait dan menimbulkan salah satu krisis dan kemudian perang penting setelah Perang Dingin. Dalam rangka menentang agresi dan invasi tersebut, Raja Saudi Arabia meminta bantuan terutama dari Amerika Serikat. Majelis ulama senior Arab Saudi mengeluarkan fatwa yang membolehkan tindakan tersebut dengan alasan dlarurah. Sehingga USA dengan wahaby membantai jutaan muslim sunni di irak.
Raja Abdullah, pemimpin Arab Saudi dikenal dekat dengan AS. Bahkan terhadap mantan presiden AS George W. Bush, Raja Abdullah banyak memberikan bantuan secara finansial dan juga keleluasaan dalam menentukan kebijakan militer AS dan Barat di Arab Saudi yang juga berimbas pada kawasan Timur Tengah.
Tidak jauh dengan rajanya, tentara Arab Saudi pun mau tak mau menjadi akrab dengan tentara AS. Ibaratnya, guru kencing berdiri, ya murid pun kencing berlari. Mereka sering mengadakan acara bersama. Mulai latihan perang bersama, sampai acara santai. Berikut foto-foto yang menunjukan betapa “mesranya” hubungan antara tentara AS dan Arab Saudi.
Seorang komandan tentara Saudi menyambut kedatangan para tentara AS.
Para pembesar militer AS tengah menyusun rencana, sementara tentara-tentara Saudi Arabia merubunginya.
“Nih lihat, iPhone terbaru. Di sini udah ada belum?” Mungkin begitu kata si tentara AS pamer gadget terbarunya.
Dua komandan berbeda negara, berbeda ideologi saling menjabat tangan dalam acara sarasehan.
“Ha ha ha…. situ bisa aja. Bercandanya jangan kelewatan dong!”
Seorang perwira AS tengah memberikan briefing pada tentara Saudi.
Dan kini, tentara AS pun bebas jalan-jalan atau sekadar olah raga di kota-kota Saudi. Dipandu tentara Saudi lagi.
(sa/alhqmh)
2. Pangkalan Militer Israel di Pulau Tiran dan Sanafir SAUDI ARABIA (DAULAH WAHABI) SEJAK TAHUN 1967 SAMPAI SEKARANG
Ini adalah rahasia yang sudah cukup lama tersimpan. Ternyata Israel telah menduduki pulau-pulau bagian Arab Saudi sejak tahun 1967. Tiran dan Sanafir, dua pulau gabungan dengan luas 113 kilometer persegi.
Posisi kedua pulau ini berada di lokasi yang sangat strategis di mulut Teluk Aqaba, di mana lalu lintas laut ke pelabuhan selatan Israel Eilat harus melewati perjalanan ke dan dari Laut Merah.
Meskipun pemerintah Arab Saudi mungkin mengatakan bahwa itu adalah pulau-pulau kecil, dan hanya mempunyai kekayaan terumbu karang yang tak begitu penting, tapi siapa pun yang menguasai Teluk Aqaba, maka sama saja dengan menguasai lalu lintas perairan di daerah itu.
Juga ada sebuah kenyataan yang bertentangan, selama ini Arab Saudi berjuang mati-matian untuk pulau-pulau yang sama di sekitar itu, namun khusus Tiran dan Sanafir tampaknya mereka enggan untuk menentang Israel.
Ketika Mesir berdamai dengan Israel pada tahun 1978, Presiden Anwar Sadat menolak untuk memasukkan kedua pulau itu dalam perjanjian damai, dengan alasan bahwa mereka milik Arab Saudi. Bahkan dalam Google map pun kedua pulau itu terlihat jelas sebagai milik Arab Saudi. Jadi mengapa ada keengganan untuk menentang orang Israel, dan mengapa ada penggelapan media?
Rezim Wahhaby Saudi arabia adalah madzab sesat buatan yahudi british untuk menghancurkan islam dari dalam serta mengadu domba islam dnegan kristen. Ini bertujuan agar zionis yahudi laknatullah lebih mudah mengusai palestine dan dunia. Inilah pemimpin rezim suadi arabia (Raja fahd) yang dengan bangga berkawan dengan zionis britis dan berkalung salib:
Logo Resmi Kerajaan British (Inggris) ternyata adalah Logo Freemason Zionist
Wahhaby symbol (Saudi arabia kingdom or wahhaby kingdom symbol)
from : http://www.alriyadh.gov.sa/election/en-sh.asp
An emblem was designed for the elections campaign. It evokes the national symbol of Saudi Arabia and highlights the electoral process as a continuous build up and preservation of the country’s achievements in the field of development.
The campaign also selected a quotation from the address of the Custodian of the Two Holy Mosques King Fahd bin Abdul Aziz (Chief of wahhaby) in which he called on the citizens to practice the election process as it is a participation in the decision making.
DR. Hendro Priyono (Mantan Ketua BIN ) : Wahhaby (agen yahudi) Dalang semua semua Aksi Teroris!
“Zionist yahudi ingin menguasai dunia penghalangnya adalah Islam dan Kristen”bagai mana yahudi untuk mengalahkan islam dan kristen?
1. Yahudi mengadu islam vs kristen dengan membuat aliran-aliran
radikal (spt majelis mujahidin indonesia (wahaby), noordin M top cs
(wahaby), taliban (wahaby)
Sedangkan taliban/alqaida adalah pendatang yang memecah balah umat
islam di afgan dan yang merusak perjuangan suci rakyat afgan melawan
penjajah, ia menegakan hukum wahaby bukan hukum islam), dsb.
2. Mengadu sesama umat islam (membuat aliran-aliran sesat seperti wahhaby, islam liberal dsb.)3. Mengadu sesama kristen (seperti membuat aliran-aliran radikal dalam kristen)
Yang Saya Maksud Wahabi Aliran Keras
Tidak semua Wahabi, lho. Yang saya maksudkan adalah Wahabi aliran keras.
Kelompok ini tidak mau berpartai, karena partai menurutnya kafir.Wahabi
aliran keras. Itu yang dimaksudkan Hendropriyono ketika menyebut
habitat Noordin M Top sehingga sulit untuk ditangkap. Kepada Sabili di
Jogjakarta, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menjelaskan
siapa yang dimaksud dengan Wahabi di balik serangan bom di Indonesia
.Dalam sebuah wawancara di stasiun televisi swasta, Jenderal TNI (Purn)
Dr. Ir. Drs. Abdullah Mahmud Hendropriyono SH, SE, MBA, MH menyebut
Wahabi, terkait dengan rentetan pemboman yang terjadi di negeri ini.
Ketika Sabili mengkonfirmasi wahabi yang dimaksud, Hendro menjelaskan
panjang lebar.“Ketika itu saya ditanya oleh Metro TV tentang teroris,
kenapa masih terus terjadi? Saya bilang, selama lingkungan masih ada
yang menerima Noordin M Top, maka terorisme akan terus berlangsung.
Agama kita, memberi pengertian yang dalam, bahwa tujuan yang baik tidak
harus menghalalkan segala cara. Yang rugi, jelas umat Islam dan negara
kita sendiri. Karena itu, harus dihentikan. Tujuan baik kalau caranya
salah tetap salah.”
Hendro memberi contoh, Yayasan Muaddib di Cilacap, justru menciptakan masyarakat sendiri. Inilah masyarakat yang menjadi habitat Noordin M Top. Sekarang polisi terus memburu ketua yayasan pesantren itu.
Nasir Abbas
“Tidak semua Wahabi, lho. Yang saya maksudkan adalah Wahabi aliran keras. Kelompok ini tidak mau berpartai, karena partai menurutnya kafir. Kelompok keras ini beranggapan, dalam Islam tidak ada demokrasi. Menurut saya, setiap negara seyogianya punya filsafat dan ideologinya sendiri. Setelah itu, kita bisa hidup berdampingan secara damai. Tapi kalau mengusung ideologi internasionalisme, tidak bakal ketemu.”
Dikatakan Hendro, bahasa yang digunakan dalam terorisme ternyata terbelah atas dua tata permainan bahasa; mengancam dan berdoa. “Para pelaku terorisme juga mengalami kegagalan kategori, yaitu ketidakmampuan untuk membedakan pengetahuannya sehingga mengakibatkan subjek dan objek terorisme menjadi tak terbatas,” ungkap Hendro yang baru menyandang predikat doktor ilmu filsafat Universitas Gajah Mada (UGM) dan berhasil meraih cumlaude Sabtu lalu (25/7/2012).
Subjek terorisme mempunyai kondisi kejiwaan yang memungkinkan berkembangnya fisik, emosi dan intelektual secara optimal, karena mereka adalah orang normal, buka orang gila. Semua tindak terorisme, termasuk di Indonesia saat ini, adalah implementasi cara berpikir para pelakunya. Terorisme sendiri terjadi akibat ideologi, bukan kepentingan. “Apa yang bisa menghentikan terorisme adalah dengan menghentikan cara berpikir seorang yang berkepribadian terbelah. Kalau itu berhenti, teroris berhenti.”
Terorisme, kata Hendro, terjadi akibat benturan dua filsafat universal dunia, yakni demokrasi yang tidak dilaksanakan secara etis dan fundamentalisme. Selama keduanya belum berubah ke arah yang lebih baik dan menyatu, terorisme akan terus ada.
Diakui Hendro, di antara ideologi itu, ada yang menginginkan liberalisme dan kapitalistik. Sedangkan Islam menginginkan kekhilafahan. Kalau kita ingin perdamaian dunia, maka harus merupakan sintesis dari dua tesis. Sekuler-liberal dengan Islam yang akomodatif-moderat. “Kalau tidak gitu, gak ketemu. Teror dibalas teror gak selesai. Dunia akan terus kecolongan, sebelum kita selesaikan.”
Jadi yang ngebom-ngebom itu Wahabi, begitu? “Wahabi aliran keras lah yang mengakomodir Noordin M Top masih tetap hidup. Apa susahnya mencari Noordin M Top, dia orang Malaysia, logatnya saja kentara bahwa dia bukan orang Indonesia . Makanya lingkungan atau habitatnya harus dibersihkan. Yaitu aliran keras Wahabi yang kawin dengan aliran keras Ikhwanul Muslimin.”
Bukankah Wahabi dengan Ikhwanul Muslimin berbeda? “Ya, akhirnya mengerucut di Al Qaidah. Jadi Usamah itu adalah gabungan salafi, wahabi, ikhwan,” terang Hendropriyono.
Seringkali Wahabi dijadikan stigma terhadap kelompok Islam tertentu. Yang ujung-ujungnya adalah Islamphobi. Menanggapi itu, Hendro mengatakan, “Itu orang nggak ngerti. Apa gunanya kita punya kementrian agama, harusnya diberi penjelasan, apa itu wahabi, salafi, Ikhwanul Muslimin dan Al Qaidah, biar jelas. Kalau yang menjelaskan intelijen, saya disalahin melulu. Capek saya,” ujar lelaki kelahiran Yogyakarta , 7 Mei 1945.
Yang jelas, tudingan Wahabi pernah dilekatkan pada PKS dan ormas Islam lainnya. Mereka tidak terima. “Memang, orang pasti akan bertanya, Wahabi yang mana? Salafi yang mana? Itu sama saja menyebut Jawa yang mana? Sekali lagi, yang saya maksudkan adalah Wahabi aliran keras yang tidak mau berpartai. Kalau ada yang mengikuti demokrasi, mereka akan mengkafirkan. Ini Wahabi yang saya maksud. Orang yang menyebut kafir karena menolak demokrasi, ini harus dibersihin. Terorisme akan hidup terus selama masih ada orang yang suka mengkafirkan!”
Apakah penyebutan Wahabi ini akan menjadi pukat harimau bagi gerakan Islam? Hendro yang mengaku dari kecil sekolah di Muhammadiyah pun juga Wahabi. Tapi, Hendro mengatakan, Muhammadiyah bukan Wahabi yang merusak. “Mereka takut. Kan saya tidak mau pukul rata, saya bukan orang tolol, ini Wahabi yang mana dulu. Yang maksudkan alah wahabi aliran keras. Memang yang lembut bisa menjadi keras. Itulah harus kita bersihin. Sebut saja Muhammadiyah, ada tarik menarik, untuk menjadi Wahabi, ada pula yang ingin menjadi Liberal. Posisi Muhammadiyah pun jadi rebutan ideologi.”
Perkembangan geopolitik global menjadi penyebab lahirnya terorisme global. Tapi tidak harus teror jawabannya, harusnya uswatun hasanah. Teror itu bukan perang. Hendro tidak setuju, dengan memunculkan Wahabi ini akan melemahkan spirit Islam sendiri. “Oh, nggak, bukan begitu. Kita tidak usah bergantung Wahabi. Kita berpedoman pada Al Qur’an dan Hadits. Kenapa kita harus ikut-ikutan yang bukan Nabi. Tujuan baik kalau jalannya salah, keliru.”
Persoalannya bukan hanya di dalam internal umat Islam sendiri, melainkan juga keterlibatan unsur asing. Hendro mengatakan, bukan tidak mungkin, ada keterlibatan CIA. Yang jelas, yang bisa menyelesaikan adalah kita sendiri, bukan orang lain. Sebab, jika dari luar, nambah gak karuan negeri ini.
Menurut Hendro, untuk menghancurkan suatu jaringan ada empat poin yang bisa dilakukan. Pertama, tangkap orang-orang kunci. Kedua, putuskan hubungan. Ketiga pangkas support logistic. Keempat bersihkan lingkungan. Kempat inilah yang akan menghancurkan organisasi. Ketika bom berulangkali terjadi, ada kemirisan yang muncul, umat Islam kembali menjadi kambing hitam. “Itulah yang membuat saya sedih. Makanya sebelum saya mati, mudah-mudahan saya masih bisa melihat Indonesia aman, dan menjadi ummatan wahidah, umat yang bersatu. Umat ini terbelah akibat Noordin M Top.” (sabili)
(Oleh Adhes Satria & Eman Mulyatman).
http://swaramuslim.net/more.php?id=6307_0_1_0_M
Konspirasi ISIS
Jawaban Ahlus Sunnah dan Syiah:
Apa alasan agama Kristen dan kitabnya sudah mengalami distorsi ?
Jawaban Global
Manusia pada beberapa kondisi, sampai pada level pembangkang dan
penentang sehingga berdiri di hadapan Tuhan dan berusaha semaksimal
mungkin untuk melenyapkan agama Ilahi sehingga kepentingan dan
kemaslahatan pribadinya dapat terjaga.
Kitab-kitab Ilahi yang membawa pesan para nabi juga menghadapi situasi yang sama dan mereka berusaha untuk menyimpangkan pesan-pesan ini. Adapun terkait dengan faktor-faktor penyebab adanya penyimpangan kitab-kitab ini, faktor utamanya adalah mengikuti hawa nafsu dan setan. Faktor-faktor lainnya akan disebutkan selanjutnya pada jawaban detil.
Jawaban Detil
Agama merupakan sekumpulan instruksi dan hukum Ilahi yang dibawa oleh
para nabi kepada manusia. Faktor-faktor yang menyebabkan manusia beriman
dan mendapatkan petunjuk sebagai orang yang beragama sangatlah banyak.
Faktor-faktor internal yang membuat manusia beragama semenjak fitrah
hingga faktor-faktor eksternal yang mencakup janji dan ancaman!
Faktor-faktor ini dapat menjadi hujjah yang tuntas bagi manusia sehingga Allah Swt dapat menghukum mereka di dunia lainnya akibat dari amalan-amalannya.
Namun sebaliknya, terdapat faktor-faktor eksternal dan internal yang menyerukan manusia untuk meninggalkan agama dan menurutkan hawa nafsu dan tentu saja manusia akan kewalahan dalam melawan seruan-seruan eksternal dan internal ini.
Manusia disebabkan oleh beragam faktor akan memilih beragam jalan untuk dirinya. Namun sebagian dari mereka yang menjadi pembangkang dan pada saat yang sama memiliki kekuasaan, sampai pada tingkat sehingga ia berdiri berhadap-hadapan dengan agama Tuhan dan berusaha semaksimal mungkin untuk melenyapkan agama Ilahi sehingga kepentingan dan kemaslahatan pribadinya dapat tetap terjaga.
Al-Quran menjelaskan pada satu ayat bahwa sebagian dari pembangkang Bani Israil tidak mampu mentolerir para nabi dan mendustakan mereka bahkan membunuh sebagian dari nabi. Al-Quran menyatakan:
«لَقَدْ أَخَذْنا میثاقَ بَنی إِسْرائیلَ وَ أَرْسَلْنا إِلَیْهِمْ رُسُلاً کُلَّما جاءَهُمْ رَسُولٌ بِما لا تَهْوى
أَنْفُسُهُمْ فَریقاً کَذَّبُوا وَ فَریقاً یَقْتُلُونَ»
أَنْفُسُهُمْ فَریقاً کَذَّبُوا وَ فَریقاً یَقْتُلُونَ»
“Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Isra’il,
dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap kali
seorang rasul datang kepada mereka dengan membawa apa yang tidak
diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu
mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.” (Qs. al-Maidah [5]:70).
Pendustaan seperti ini juga dapat ditemukan terkait dengan Nabi Muhammad Saw:
«وَ عَجِبُوا أَنْ جاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ وَ قالَ الْکافِرُونَ هذا ساحِرٌ کَذَّابٌ»
“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi
peringatan (rasul) dari kalangan mereka sendiri; dan orang-orang kafir
berkata, “Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta.” (Qs. Shad [38]:4).
Akan tetapi jenis perlakuan tidak hanya terbatas pada para nabi Ilahi. Kitab-kitab Ilahi yang mencakup pesan-pesan para nabi juga menghadapi perlakuan yang sama dimana mereka berusaha untuk menyimpangkan pesan-pesan samawi itu. Namun al-Quran tetap terjaga dari penyimpangan. [1]Tidak seperti dengan kitab-kitab samawi lainnya. Atas dasar itu, Allah Swt sendiri yang mengambil tanggung jawab untuk menjaga al-Quran:
«إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّکْرَ وَ إِنَّا لَهُ لَحافِظُونَ»
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Qs. al-Hijr [15]:9).
Adapun kitab-kitab para nabi lainnya mengalami penyimpangan dan distorsi hingga pada level tertentu:
«فَبِما نَقْضِهِمْ میثاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَ جَعَلْنا
قُلُوبَهُمْ قاسِیَةً یُحَرِّفُونَ الْکَلِمَ عَنْ مَواضِعِهِ وَ نَسُوا
حَظًّا مِمَّا ذُکِّرُوا بِهِ وَلا تَزالُ تَطَّلِعُ عَلى خائِنَةٍ
مِنْهُمْ إِلاَّ قَلیلاً مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَ اصْفَحْ إِنَّ اللهَ
یُحِبُّ الْمُحْسِنینَ»
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan
Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman
(Allah) dari tempat-tempatnya dan (sengaja) melupakan sebagian dari apa
yang mereka telah diperingatkan dengannya. Dan kamu (Muhammad)
senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sedikit di
antara mereka (yang tidak berkhianat). Maka maafkan dan biarkanlah
mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. Al-Maidah [5]:13).
Tentu saja penyimpangan ini tidak terjadi secara total dan menyeluruh sehingga tidak secuil pun mengandung nilai petunjuk (hidayah) di dalamnya melainkan penyimpangan itu terjadi pada tingkatan tertentu.[2]
Adapun faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kitab-kitab samawi ini, secara global, faktor utamanya adalah mengikuti hawa nafsu dan secara partikular terdapat beberapa faktor yang akan dijelaskan contoh-contohnya sebagai berikut:
- Untuk menumpuk kekayaan: Pada kebanyakan ayat disebutkan secara lugas bahwa mereka melakukan penyimpangan demi memperoleh uang dan kekayaan:
«فَوَیْلٌ لِّلَّذِیْنَ
یَکْتُبُوْنَ الْکِتَابَ بِأَیْدِیْهِمْ ثُمَّ یَقُوْلُوْنَ هَذَا مِنْ
عِنْدِ اللهِ لِیَشْتَرُوْا بِهِ ثَمَناً قَلِیْلاً
فَوَیْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا کَتَبَتْ أَیْدِیْهِمْ وَوَیْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا یَکْسِبُوْنَ»
فَوَیْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا کَتَبَتْ أَیْدِیْهِمْ وَوَیْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا یَکْسِبُوْنَ»
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis
al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu mereka berkata, “Kitab ini
berasal dari sisi Allah,” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan
yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka
akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan
besarlah bagi mereka akibat apa yang mereka kerjakan.” (Qs. al-Baqarah [2]:79).
«وَإِذْ أَخَذَ اللهُ میثاقَ الَّذینَ أُوتُوا الْکِتابَ لَتُبَیِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلا تَکْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَراءَ ظُهُورِهِمْ وَ اشْتَرَوْا بِهِ ثَمَناً قَلیلاً فَبِئْسَ ما یَشْتَرُونَ»
“Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang
telah diberi kitab (yaitu), “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu
kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya”, lalu mereka
melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya
dengan harga yang sedikit. Amatlah buruk tukaran yang mereka terima.” (Qs. Ali Imran [3]:187)
Banyak dari orang-orang seperti Abu Hurairah dan Ka’ab al-Ahbar untuk memperoleh restu (ABS) dari para penguasa di zamannya membuat hadis-hadis palsu. Pada agama lainnya juga terdapat cerita yang sama dimana demi untuk memperoleh uang melakukan penyimpangan dan pemalsuan teks-teks suci.
Banyak dari orang-orang seperti Abu Hurairah dan Ka’ab al-Ahbar untuk memperoleh restu (ABS) dari para penguasa di zamannya membuat hadis-hadis palsu. Pada agama lainnya juga terdapat cerita yang sama dimana demi untuk memperoleh uang melakukan penyimpangan dan pemalsuan teks-teks suci.
- Untuk melestarikan kekuasaan: Setiap agama dalam kelanjutanya menyebarkan ajaran-ajarannya mencakup beragam kelompok dimana semuanya berusaha untuk menetapkan kebenaran ajaran agamanya. Demikian juga mereka berusaha menunjukkan kebesarannya dan kebenaran berada di pihaknya dalam berhadapan dengan agama lainnya sehingga dapat bertahan sebagai penguasa dan melestarikan pelbagai kekuasaannya. Jelas bahwa mereka yang berusaha untuk menyembunyikan atau memberikan penafsiran yang bertentangan dengan teks kitab suci sehingga pamor teks-teks asli itu tergerusi di hadapan para pengikutnya dan dengan cara seperti ini ia mampu melestarikan kekuasaannya dan tetap menjabat sebagai pemimpin agama. Salah satu contoh bagaimana mereka menyembunyikan kenabian dan sifat-sifat Rasulullah Saw sebagaimana yang dinyatakan Allah Swt dalam firman-Nya:
«یا أَهْلَ الْکِتابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْباطِلِ وَ تَکْتُمُونَ الْحَقَّ وَ أَنْتُمْ تَعْلَمُونَ»
“Hai ahli kitab, mengapa kamu mencampuradukkan yang hak dengan yang
batil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?” (Qs. Ali Imran [3]:71).
Kebanyakan dari ahli tafsir Syiah[3] dan Sunni menafsirkan ayat ini sebagai upaya orang-orang Yahudi dan Kristen dalam menyembunyikan kenabian dan sifat-sifat mulia Rasulullah Saw. Karena itu, ingin melestarikan kekuasaan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pada teks-teks kitab suci.
- Taklid dan sikap fanatik buta: Terdapat sebagian amalan para pendahulu yang tetap kita usahakan supaya tetap lestari. Tradisi ini apabila benar adanya, tidak hanya sebagai penghalang dalam mengamalkanya bahkan akal sehat menghukumi bahwa kita harus menyebarkannya. Namun terddapat sebagian tradisi yang tidak ditopang oleh dalil dan logika namun sebagian manusia berusaha untuk melestarikan dan tetap setia pada amalan-amalan nenek moyang mereka.
Orang-orang yang menentang para nabi dalam membenarkan penyembahan
berhala dan menolak penyembahan Allah berdalih bahwa mereka hanya
mengikuti tradisi dan agama nenek moyang mereka.[4]
«وَ إِذَا قِیْلَ لَهُمُ اتَّبِعُوْا مَا أَنْزَلَ اللهُ قَالُوْا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَیْنَا عَلَیْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ کَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ یَعْقِلُوْنَ شَیْئًا وَلاَ یَهْتَدُوْنَ»
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah
diturunkan oleh Allah”, mereka menjawab, “(Tidak)! Tetapi, kami hanya
mengikuti apa yang telah kami temukan dari (perbuatan-perbuatan) nenek
moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga) meskipun nenek moyang
mereka itu tidak memahami suatu apa pun dan tidak mendapat petunjuk?" (Qs. al-Baqarah [2]:170).
Sikap taklid seperti ini dapat ditemukan pada para pengikut agama-agama semenjak dulu hingga sekarang. Dari sebagian ayat al-Quran dapat disimpulkan bahwa sekelompok dari mereka sedemikian loyal kepada tradisi-tradisi nenek moyannya sehingga bersedia menyimpangkan dan memberikan penafsiran yang bertentangan dengan agamanya sendiri demi untuk menjaga tradisi tersebut:
«قُلْ یا أَهْلَ الْکِتابِ لا تَغْلُوا فی دینِکُمْ
غَیْرَ الْحَقِّ وَلا تَتَّبِعُوا أَهْواءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ
قَبْلُ وَ أَضَلُّوا کَثیراً وَ ضَلُّوا عَنْ سَواءِ السَّبیلِ»
“Katakanlah, “Hai ahli kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan
(melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat sebelum
(kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia),
dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.” (Qs. al-Maidah [5]:77).
- Hasud: Kebanyakan ahli tafsir menafsirkan bugha pada ayat:
«وَ مَا اخْتَلَفَ فِیْهِ إِلاَّ الَّذِیْنَ أُوْتُوْهُ
مِنْ بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَیِّنَاتُ بَغْیًا بَیْنَهُمْ فَهَدَى
اللهُ الَّذِیْنَ آمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِیْهِ مِنَ الْحَقِّ
بِإِذْنِهِ وَ اللهُ یَهْدِی مَن یَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِیْمٍ»
“Dan tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang-orang
yang telah didatangkan kitab kepada mereka, yaitu setelah datang kepada
mereka keterangan-keterangan nyata, karena dengki antara mereka sendiri.
Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman dengan izin-Nya
kepada (hakikat) kebenaran yang telah mereka perselisihkan itu. Dan
Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang lurus.” (Qs. al-Baqarah [2]:213).
Sebagai bermakna hasud dan juga zalim.[5] Karena itu hasud dan kezaliman juga merupakan faktor lainya yang menyebabkan munculnya penyimpangan dan distoris dalam agama. [iQuest]
[1]. Untuk telaah lebih jauh terkait dengan hal ini silahkan lihat, Terjaganya al-Quran Dari Distorsi, Pertanyaan 453.
[2].
Untuk telaah lebih jauh terkait dengan hal ini silahkan lihat,
Distorsi Taurat dan Injil sesuai dengan Ayat-ayat al-Quran, Pertanyaan
45674.
[3]. Muhammad bin Hasan, Syaikh Thusi, al-Tibyân fi Tafsir al-Qur’ân,
Mukaddimah, Syaikh Agha Buzurgh Tehrani, Riset oleh Ahmad Qashir Amili,
jil. 2, hal. 498, Beirut, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Tanpa Tahun;
Muhammad Jawad Mughniyah, Tafsir al-Kasyif, jil. 2, hal. 85, Tehran, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Cetakan Pertama, 1424 H.
[4]. Ismail bin Amru Ibnu Katsir Dimasyqi, Tafsir al-Qur’an al-Azhim,
Riset oleh Muhammad Husain Syamsuddin, jil. 2, hal. 50, Beirut, Dar
al-Kitab al-‘Ilmiyah, Mansyurat Muhammad Ali Baidhun, Cetakan Pertama
1419 H.
[5]. Fadhl bin Hasan Thabarsi, Majma’ al-Bayân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 2, hal. 544, Mukaddimah Muhammad Jawad Balaghi, Nasir Khusruw, Tehran, Cetakan Ketiga, 1372 S; Sayid Mahmud Alusi, Ruh al-Ma’âni fi Tafsir al-Qur’ân al-‘Azhim, Riset oleh Ali Abdul Bari ‘Athiyyah, jil. 1, hal. 496, Beirut, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, Cetakan Pertama, 1415 H.
(ABNS)
(ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email