Pesan Rahbar

Home » , » Bantahan Atas Foto-Foto Kejahatan Perang (Pembantaian Penduduk Sipil) di Sa’da – Yaman, Tuduhan Atas Yaman Dukungan Barat (Amerika) Tahun 2009

Bantahan Atas Foto-Foto Kejahatan Perang (Pembantaian Penduduk Sipil) di Sa’da – Yaman, Tuduhan Atas Yaman Dukungan Barat (Amerika) Tahun 2009

Written By Unknown on Friday 8 May 2015 | 03:57:00

Foto-Foto Kejahatan Perang (Pembantaian Penduduk Sipil) di Sa’da – Yaman Oleh Rezim Wahabi/Salafy Saudi dan Yaman Dukungan Barat (Amerika)
Posted on 4 April 2010 by abusalafy

SUMBER: di Copas dari blog My Artikel

Foto-foto Tragedi kemanusian di bawah ini bukanlah kejahatan Zionis di Gaza atau Lebanon, bukan pula kejahatan Amerika di Afghanistan atau di Iraq, akan tetapi di Sa’da – Yaman yang dilakukan oleh Rezim Kerajaan Saudi Arabia dan Yaman dukungan Barat, mereka membantai saudara seagama dan sebangsa (Arab). Perang di Yaman yang dimotori Saudi dan Barat telah berlangsung beberapa tahun, akan tetapi tertutup bagi wartawan Internasional, namun kejahatan yang disimpan lama-kelamaan terkuak juga. Setelah Pemerintahan Yaman gagal mengatasi konflik di Sa’da sekarang Saudi Arabia terjun langsung dengan dukungan Barat.


Andai Rezim Kerajaan Saudi Arabia dan Arab lainnya menggunakan kekuatan udara dan militernya untuk menyerang zionis Israel yang menduduki wilayah Arab Palestina berpuluh-puluh tahun !


-Myartikel-
___________________________________________

Abu Salafy Berkata:
Dunia Internasional mempunyai hukum dalam peperangan yang menjaga hak-hak penduduk sipil, apalagi Islam. Islam sangat menjunjung tinggi hak-hak rakyat sipil yang tidak boleh diganggu apalagi dibunuh dan dibantai dalam peperangan.

Namun rupanya rezim Monarki Saudi yang kental dengan doktrin pengkafiran Wahabi/Salafy rupanya tidak mengenal apa itu insaniyah/kemanusian, karenanya sekarang mereka mengulang kembali sejarah berdarah yang dahulu sering mereka lakukan. Kini pembantaian keji terhadap rakyat sipil tak berdosa itu mereka lancarkan terhadap kaum Muslim, umat junjungan kita Nabi Muhammad Saw. di Yaman, persis seperti ketika mereka mendirikan Dinasti Wahabi/Salafy Saudi dimana tentara bringas wahabi/salafy yang haus darah itu melakukan pembantaian terhadap penduduk-penduduk sipil tak berdosa ketika mereka menduduki wilayah-wilayah yang sekarang mereka namai dengan tanpa hak dengan nama Dinasti Arab Saudi.


FOTO-FOTO KEJAHATAN PERANG DI SA’DA YAMAN


SUMBER BERITA: http://www.al-majalis.com/forums/viewtopic.php?f=46&t=11049
الطفلة هدى عبد الرحمن القاسمي التي لم يتجاوز عمرها سبع سنوات والتي لقيت حفتها في اليوم الأول للقصف الصاروخي على (مدينة ضحيان) وهي تلهو بجوار منزلها، حيث كان القصف مفاجئ لسكان المدينة التي يسكنها أكثر من ثلاثين ألف نسمة.
أطفال جرحى آخرين
:

Video: Children injured in sadah 12-8-2009



من ايميل المكتب الإعلامي للسيد عبدالملك الحوثي :
بعض الصور ومقطع فيديو مضغوط، لضحايا القصف الجوي الذي استهدف (مديرية حيدان) صباح اليوم 12-8-2009 ليثبت لكم ما يعانية أبناء (محافظة صعدة) من ظلم وقتل وتدمير، وهذه الصور التقطت بعد القصف القصف مباشرة.



Raja Saudi Abdullah di Tampar Sepatu -Demo Menentang Kejahatan Perang Rezim Saudi Di Sa’da Yaman.
-
الحرب السادسة على صعدة 2009- صور + فيديو (جرائم الحرب)-متجدد


الطفلة هدى عبد الرحمن القاسمي التي لم يتجاوز عمرها سبع سنوات والتي لقيت حفتها في اليوم الأول للقصف الصاروخي على (مدينة ضحيان) وهي تلهو بجوار منزلها، حيث كان القصف مفاجئ لسكان المدينة التي يسكنها أكثر من ثلاثين ألف نسمة.



أطفال جرحى آخرين :


من ايميل المكتب الإعلامي للسيد عبدالملك الحوثي :
بعض الصور ومقطع فيديو مضغوط، لضحايا القصف الجوي الذي استهدف (مديرية حيدان) صباح اليوم 12-8-2009 ليثبت لكم ما يعانية أبناء (محافظة صعدة) من ظلم وقتل وتدمير، وهذه الصور التقطت بعد القصف القصف مباشرة.















بسم الله الرحمن الرحيماليمن ـ صعدة
18/8/2009م

في جريمة بشعة تكشف مدى بشاعة هذا النظام الذي يقول كذباً وزوراً أنه يحمي النازحين ولا يستهدف الأبرياء، ففي جريمة تقشر لها الأجسام، قامت طائرات الميج قبل ظهر هذا اليوم باستهداف النازحين شمال (مدينة ضحيان).

وهذه الجريمة الشنيعة تثبت فعلاً أن النظام يرتكب حرب إبادة جماعية، بحق أبناء (محافظة صعدة)، والإحصائيات الأولية التي وصلتنا الآن عن الجريمة هي التالي:

أمة الله حسن الصوفي ( أم )

صافية حسن قمشع ( أم )

الطفل / إبراهيم محمد صلاح حمادي 6 سنوات

الطفلة / تقوى محمد صلاح حمادي 8 سنوات

الطفلة / إنتصار محمد صلاح حمادي سنتين

خيرية صلاح أحمد حمادي ( أم )

الطفلة / إنتصار الصوفي ثلاث سنوات

فتحية الصوفي رضيعة أسبوعين

وهذه الجريمة البشعة تضع المجتمع المدني والأحزاب السياسية والمنظمات الحقوقية ( التي تدعي حماية الأبرياء والنازحين) في مأزق حرج ويضعون مصداقيتهم على المحك، ليقفوا في وجه هذا النظام المستبد، الذي يرتكب جرائم وحشية في ظل صمت عالمي ومنظماتي رهيب.

ونحن نعتبر أنه كلما ازداد هذا النظام في ارتكابه الجرائم بحق النساء والأطفال، كلما أعاننا الله على مواجهة عدوانه وظلمه.

والله هو المستعان وحسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير

المكتب الإعلامي للسيد / عبد الملك بدر الدين الحوثي
27/شعبان /1430هـ
————-
براعم بريئة ما ذنب هؤلاء الأبرياء…؟

من آثار قصف الطائرات التي استهدفت المخيم شمال (مدينة ضحيان)…!







BANDINGKAN KEJAHATAN KEMANUSIAN REZIM WAHABI/SALAFY SAUDI DAN YAMAN DI ATAS DENGAN FOTO-FOTO KAJAHATAN PERANG REZIM ZIONIS ISRAEL -SILAHKAN LIHAT DI SINI-

APA YANG MEMBEDAKAN KEJAHATAN ZIONIS ISRAEL DAN REZIM WAHABI/SALAFY SAUDI YANG KONON KATANYA MENGIKUTI AJARAN PARA SALAF SALEH? BEGITUKAH KIRANYA AJARAN PARA SALAF SALEH YANG KINI DI PRAKTEKKAN OLEH SALAFIYUN/WAHABIYUN YANG MENGAKU SOK PALING ISLAMI ITU?
___________________________________________
Jawaban Kami:

Perwakilan pemerintah Yaman tidak ingin gencatan senjata

Yahya Badruddin al-Hautsi dalam sebuah pernyataannya yang disampaikan pada hari Kamis tanggal 28 Juni 2007 menjelaskan:

Bismillahirrahmanirrahim

Kelihatannya Yasir al-Iwadhi kader pemerintah dan sebagai jubir kelompok penengah dengan ucapan-ucapannya ia tidak menginginkan keberhasilan jalannya gencatan senjata di Yaman. Selama ini ucapannya hanya berisikan penghinaan dan menjelek-jelekkan saudara-saudara kami. Begitu juga situs www.26sep.net milik Kementrian Pertahanan Yaman niat buruknya lebih mendominasi kode etik jurnalistik. Oleh karenanya, sekalipun telah diperingatkan berkali-kali oleh anggota kelompok penengah, sulit untuk tetap berpegangan dengan surat persetujuan gencatan senjata. Karena larangan terhadap media untuk membentuk opini negatif pihak lain telah menyalahi persetujuan sebelumnya.


Yahya Badruddin al-Hautsi
28/6/2007

Dalam berita-berita terakhir menunjukkan bahwa pada hari Selasa tanggal 26 Juni para preman kabilah-kabilah dengan bantuan tentara Yaman menyerang desa al-Khabasy yang berdekatan dengan desa. Setelah sebelumnya mereka juga menyerang kota Atamah dan menculik anak-anak dan wanita. Dalam penyerangan ke desa al-Khabasy, mereka menghadapi perlawanan serius dari pengikut al-Hautsi. Pasukan al-Hautsi berhasil menewaskan 3 orang dan menawan 5 orang lainnya.

Hari-hari sebelum serangan ini terjadi, rakyat di daerah itu menyaksikan bagaimana helikopter-helikopter tentara Yaman mengangkut para preman kabilah-kabilah dan tentara Yaman ke kawasan Qathabir. Setelah malam tiba, mereka kemudian menyusup ke desa-desa al-Shilah, al-Muwajil, al-Walajah dan al-‘atma yang berada di sebelah Timur Qathabir. Pasukan gabungan ini kemudian menyerang daerah-daerah tersebut, namun perlawanan yang ditunjukkan oleh pengikut al-Hautsi mengakibatkan satu orang dari mereka tewas dan yang tersisa melarikan diri.

Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa pemerintah Yaman tidak melaksanakan kesepakatan yang telah ditandatanganinya. Sebuah kesepakatan internasional dengan mengikutkan Qatar sebagai pihak penengah. Selain dari pihak-pihak di dalam negeri Yaman, beberapa negara asing juga menunjukkan persetujuannya bila perang dilanjutkan. Sementara itu, pihak al-Hautsi menunjukkan bahwa mereka menghormati kesepakatan yang telah ditandatangani. Mereka tetap menuntut hak-hak mereka dalam beberapa poin; dihentikannya aksi-aksi militer, tentara kembali ke pos-posnya, tahanan segera dibebaskan, penyelesaian kasus mereka yang hilang semasa perang, ganti rugi akibat perang dan pemberian kebebasan kepada orang-orang Syiah dalam melakukan aktivitas politik dan agama sama seperti warga negara lainnya.


Arab Saudi pecundang asli konflik Yaman

Bila dilihat dari sudut pandang lain, tidak ada pihak-pihak dalam dan luar negeri Yaman yang paling menanggung kerugian akibat perang Sa’dah di Yaman selain Arab Saudi. Setelah penawaran gencatan senjata dari pihak pemerintah Yaman yang ditengahi oleh Qatar, peran dan pengaruh orang-orang Syiah Yaman di peta politik semakin besar, setelah sebelumnya peran dan pengaruh Arab Saudi melemah di sana. Sangat mungkin sekali kunjungan Menteri Dalam Negeri Yaman ke Arab Saudi dan pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi pada hari Sabtu tanggal 23 Juni tahun ini sekaligus mengucapkan bela sungkawa atas musibah yang menimpa.

Ada beberapa poin yang setidak-tidaknya menunjukkan kerugian Arab Saudi dan akhirnya bagi Wahabi/Salafi dalam perang terakhir Sa’dah:
1. Syaikh al-Masyayikh Yaman Syaikh Abdullah al-Ahmar ketua Majelis Perwakilan Yaman telah kehilangan reputasinya di Yaman. Syaikh Abdullah al-Ahmar adalah pelindung asli kelompok Wahabi/Salafi dan sekutu Presiden Ali Abdullah Saleh selama 30 tahun. Dapat dikatakan bahwa ia adalah orang nomor satu Arab Saudi di Yaman. Saat ini, ia tengah menghabiskan hari-hari terakhirnya di Arab Saudi.
2. Setelah pemerintah mengeluarkan pernyataan akan menyelesaikan konflik Sa’dah melalui jalur militer, ternyata Ali Muhsin al-Ahmar panglima militer Yaman dalam perang Sa’dah tidak mampu mengalahkan pengikut al-Hautsi. Ali Muhsin al-Ahmar adalah seorang Wahabi/Salafi. Perlawanan gagah berani yang ditunjukkan oleh orang-orang Syiah Yaman membuat karier militernya tidak jelas.
3. Tampilnya Qatar sebagai pihak ketiga di Yaman mengambil tempat kosong yang ditinggalkan oleh Arab Saudi. Sebagai pesaing Qatar buat Arab Saudi ini merupakan sebuah musibah besar yang sangat menyakitkan. Namun, tentu saja Arab Saudi masih lebih bisa menerima Qatar ketimbang kemenangan orang-orang Syiah Yaman.
4. Hal yang tidak dapat dilewatkan begitu saja adalah tewasnya banyak dari para syaikh, para pemimpin kabilah Yaman pro pemerintah. Kebanyakan para syaikh yang tewas ini juga sebagai kaki tangan Arab Saudi. Kematian mereka merupakan kerugian besar bagi Arab Saudi yang sulit untuk tutup-tutupi. Dengan tewasnya para syaikh kabilah di Yaman, pengaruh Arab Saudi di sana semakin mengurang.
5. Syiah Yaman semakin kuat dari sisi militer. Perang selama lima bulan di bawah hujan serangan militer pemerintah yang begitu hebat ditambah lagi dengan kelompok Wahabi/Salafi serta kabilah-kabilah pro pemerintah memberikan pengalaman baru bagi orang-orang Syiah dalam melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Sebuah pengalaman yang tidak bisa didapat dengan mudah. Pengalaman ini memberikan kekuatan baru bagi orang-orang Syiah Yaman untuk menghadapi krisis berikutnya bila terjadi di Yaman.

Berdasarkan lima alasan di atas, gencatan senjata yang terjadi antara pasukan pemerintah dan orang-orang Syiah tidak bisa diam di tempat. Arab Saudi tidak menyukai gencatan senjata itu. Selama tiga puluhan tahun Arab Saudi menanamkan miliaran dolar modalnya di Yaman agar pengaruhnya tetap kokoh di sana. Bila perjuangan dan perlawanan orang-orang Syiah tidak ada di Yaman, niscaya kita akan menyaksikan sebuah pemerintah Taleban lain di Yaman. Bahkan dapat dikatakan sebagian besar dari tokoh-tokoh Yaman seperti para Syaikh, ulama, pejabat-pejabat pemerintah dan komandan-komandan militer mendapatkan gaji dari Arab Saudi


Strategi Arab Saudi di tengah konflik Yaman

Sejak dahulu strategi Arab Saudi terkait dengan negara Yaman adalah upaya untuk menjaga agar stabilitas keamanan di Yaman tidak terwujudkan. Yaman yang kuat dan stabil tidak diinginkan oleh Yaman. Ini dapat ditelusuri dalam sejarah modern Yaman. Di samping itu, kebergantungan ekonomi Yaman kepada ekonomi Arab Saudi sumbangan-sumbangan berkala dari Arab Saudi kepada tokoh-tokoh politik, sosial dan kabilah-kabilah Yaman membuat peran Arab Saudi di Yaman harus diperhitungkan.

Kehadiran Arab Saudi di Yaman dapat dilihat pada partai Islah yang dipimpin oleh Syaikh Abdullah al-Ahmar dan Syaikh Abdulmajid al-Zandani dan beberapa tokoh Wahhabi/Salafi serta beberapa syaikh kabilah yang menerima sumbangan seperti telah disinggung di atas. Kedutaan Amerika dan Arab Saudi termasuk yang terbesar di San’a.

Pada sepuluh tahun belakangan ini, Jenderal Ali Abdullah Saleh berusaha untuk melemahkan posisi Syaikh Abdullah al-Ahmar agar pengaruh Arab Saudi di Yaman agak berkurang. Untuk itu, antara tahun 1999 sampai 2003 Ali Abdullah Saleh berusaha memanfaatkan isu global perang menghadapi teroris al-Qaedah ia memberikan kesempatan kepada orang-orang Syiah Zaidiyah dan sekaligus memperbaiki hubungannya dengan Iran. Dengan itu ia berharap peran Wahhabi/Salafi di Yaman dapat ditekan. Namun, kekhawatiran terhadap orang-orang Syiah Zaidiyah mengambil alih kekuasaan sebagaimana mereka pernah berkuasa 45 tahun lalu. Kekhawatiran ini membuat munculnya perang dengan orang-orang Syiah pada tahun 2004. Sekarang setelah tiga tahun berperang akhirnya masih belum dapat ditebak.

Sejak tiga tahun ini, Wahhabi/|Salafi memanfaatkan situasi yang ada dan memperbaiki kembali jaringannya yang porak-poranda sebelumnya. Di samping itu, kebencian mereka terhadap orang-orang Syiah membuat mereka mengirimkan pasukannya ke Sa’da. Jelas, Arab Saudi tidak akan rela orang-orang Syiah yang minoritas bakal menjadi kelompok yang berpengaruh di Yaman.

Dalam perang Sa’da, Arab Saudi dengan baik memainkan perannya sebagai pihak yang tidak memihak. Namun, kenyataannya dalam konflik bersenjata di daerah Razih Arab Saudi memberi izin tentara Yaman melewati teritorialnya untuk memerangi pengikut al-Hautsi. Berita yang ekspos oleh al-Majalis menyebutkan tentara Arab Saudi telah dikirim ke daerah Najran dengan niat mendukung pasukan Yaman ikut memerangi pengikut al-Hautsi. Tentunya, kebenaran berita ini belum dapat dibuktikan, namun kejadian terakhir di Sa’da sangat penting bagi Arab Saudi. Berita dari al-Majalis menambahkan sebuah tank Arab Saudi yang berada di Najran menembak sebuah mobil yang menyebabkan tewasnya pengemudi mobil itu.

Dalam kondisi bagaimanapun, bila Arab Saudi memerangi orang-orang Syiah Yaman, maka perang Sa’da akan meluas ke dalam negeri Arab Saudi sendiri. Karena selain tiga propinsi Najran, Jizan dan Asir yang terletak di Selatan Arab Saudi, 60 tahun lalu masuk wilayah Yaman, mayoritas penduduknya bermazhab Syiah Zaidiyah. Orang-orang Syiah Islamiliyah Najran juga merupakan kabilah yang kuat dan bersenjata. Berdasarkan persamaan sejarah, geografi dan mazhab dengan Syiah Zaidiyah yang berada di Sa’da, kemungkinan mereka membantu saudara-saudaranya sangat besar dan tanpa dapat dihalang-halangi mereka akan masuk ke medan pertempuran. Ditambah lagi dengan orang-orang Syiah Itsna ‘Asyariyah yang berada di kawasan Timur Arab Saudi yang sudah jelas akan mendukung pengikut al-Hautsi.

Oleh karenanya, sangat jauh bila dibayangkan Arab Saudi akan melakukan blunder politik dengan ikut menyerang secara terbuka pengikut al-Hautsi. Tentunya Arab Saudi akan lebih memperketat perbatasannya agar jangan sampai pengikut al-Hautsi memasuki tanah mereka.

Berita-berita yang masuk menunjukkan bahwa bagaimana Arab Saudi terpaksa menerima pengikut al-Hautsi yang terluka untuk diobati di rumah-rumah sakit mereka yang berdekatan dengan perbatasan. Yayasan-yayasan sosial yang dibangun dari sumbangan orang-orang Bahrain menampung pengungsi Yaman setelah mendapat izin dari orang-orang Syiah Ismailiyah Najran. Apa yang terjadi ini membuat pemerintah Yaman marah besar. Berita terakhir menyebutkan bahwa tentara Yaman mencegah bantuan dari rombongan Arab Saudi kepada para pengungsi Sa’da.

Beberapa Minggu lalu sekitar 50 ribu pengungsi di kamp pengungsi Sa’da menandatangani surat panjang yang berisikan permintaan kepada Raja Abdullah untuk mengirimkan bantuan berupa obat-obatan, makanan dan selimut kepada anak-anak, wanita dan orang tua. Bantuan makanan dari PBB dengan menganggarkan dana 443 ribu dolar untuk makanan dan apa yang dibutuhkan oleh para pengungsi Sa’da. Tentunya, bila tentara Yaman memberikan izin mereka melakukan tugasnya.


Peran Yaman di masa munculnya Imam Mahdi af

Syaikh Ali Kurani seorang penulis berkebangsaan Lebanon dalam bukunya Asar Zhuhur yang diterjemahkan oleh Abbaas Jalali ke dalam bahasa Persia, setelah menyebutkan hadis-hadis sahih tentang Yaman dan perannya di mana kemunculan Imam Mahdi af pada halaman 160-163 menganalisa hadis-hadis tersebut. Berikut ini teks buku tersebut:
Dalam pembahasan mengenai panji-panji pemimpin Yamani lebih memberikan petunjuk dari panji-panji Khurasani, padahal panji-panji Kurasan dan mereka penduduk Timur bertujuan untuk menuntun dan menunjuki orang lain bahkan mereka yang mati di bawah panji-panji ini terhitung sebagai mati syahid dan agama Allah akan dibantu oleh mereka. Atau disebutkan bahwa sejumlah orang-orang Iran sebagai menteri-menteri dan penasihat Imam Mahdi af, salah satunya adalah Syuaib bin Saleh yang akan diangkat oleh Imam Mahdi af sebagai panglima tertinggi. Atau peran orang-orang Iran dalam mempersiapkan kemunculan Imam Mahdi af menunjukkan mereka memiliki kelebihan tersendiri. Dengan data-data seperti ini, muncul pertanyaan mengapa panji-panji pemimpin Yaman lebih memberi petunjuk kepada orang lain dari panji-panji orang Iran?

Ada beberapa kemungkinan:
1. Sistem dan kebijakan yang diterapkan oleh Sayyid Yamani lebih tepat dan benar dari sisi ketegasan dan kesederhanaan dibandingkan dengan metode Islam. Sementara pemerintah Iran tidak demikian karena kebijakan yang kompleks. Dengan demikian, perbedaannya kembali pada pengalaman memerintah pada kesederhanaan dan kabilah Yaman dibandingkan dengan warisan budaya Iran dan komposisi masyarakatnya.
2. Panji-panji Sayyid Yamani lebih menuntun orang lain karena politik dan kebijakan eksekusinya lebih tegas dan pengikut yang lebih ikhlas dan taat serta pengawasan langsung terhadap mereka oleh pemimpinnya. Tentunya, bila melihat pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh Islam, maka ini lebih sesuai. Sebagaimana yang tertulis dalam surat Imam Ali as kepada sahabat sekaligus gubernurnya di Mesir. Beliau menyebutkan bahwa seorang pemimpin lebih ketat dan tegas dengan bawahannya dan lemah lembut dengan orang-orang yang tidak mampu. Begitu juga sifat Imam Mahdi af. Sementara itu, orang-orang Iran tidak mengamalkan kebijakan yang seperti ini. Para pejabat yang bersalah tidak diumumkan di depan umum agar yang lain mengambil pelajaran, karena mereka khawatir akan menyebabkan pemerintah Islam menjadi lemah yang menunjukkan perwujudan Islam.
3. Kemungkinan lain mengapa panji-panji Sayyid Yamani lebih menunjuki orang kepada Imam Mahdi af karena ia tidak begitu menjaga aturan-aturan internasional yang lebih bersifat basa-basi. Berbeda dengan Sayyid Yamani, Iran berkeyakinan dengan undang-undang internasional dan merasa berkewajiban untuk melaksanakannya.
4. Kemungkinan yang lebih bisa diterima adalah dikarenakan pergerakan Sayyid Yamani dibimbing langsung oleh Imam Mahdi af dan menjadi bagian tak terpisahkan dari revolusi Imam Mahdi af. Begitu juga Sayyid Yamani menemui langsung Imam Mahdi af dan mendapat bimbingan. Penguat argumentasi ini kembali pada riwayat-riwayat yang terkait dengan revolusi Yaman di mana pemimpinnya yaitu Sayyid Yamani disebutkan: Ia memberikan petunjuk ke arah kebenaran dan mengajak manusia kepada Imam Mahdi af dan lain-lain.

Namun, tidak dapat dilupakan peran Iran dalam revolusi Imam Mahdi af.

Berita-berita yang menguatkan bahwa gerakan Sayyid Yamani lebih menunjukkan dekatnya kemunculan Imam Mahdi af ketimbang revolusi Iran. Sekalipun diasumsikan bahwa Sayyid Yamani muncul sebelum kemunculan pasukan Sufyan atau diasumsikan bahwa ada Sayyid Yamani lainnya yang akan melakukan revolusi.


Setelah gencatan senjata konflik Yaman

Pada hari Minggu media Yaman massa dalam dan luar negeri memuat teks gencatan senjata antara pengikut al-Hautsi dan pemerintah Yaman dalam 9 poin. Sebagai pihak penengah adalah negara Qatar.

Poin-poin yang disetujui oleh kedua belah pihak sebagai berikut:
1. Dihentikannya peperangan dan Abdul Malik al-Hautsi dan pengikutnya harus setia dengan sistem negara Yaman dan menaati UUD serta undang-undang lainnya yang berlaku di Yaman.
2. Penghentian tindak keonaran, pengampunan umum, pembebasan mereka yang ditangkap, kecuali mereka yang resmi ditetapkan bersalah oleh pengadilan, pengidentifikasian mereka yang hilang, pengobatan para korban perang dan dikembalikannya jasad mereka yang meninggal ke keluarganya.
3. Keadaan dikembalikan seperti sedia kala. Mereka yang tertipu untuk ikut dalam perang agar segera kembali ke daerahnya masing-masing dan hidup seperti masyarakat lainnya.
4. Kekuasaan pemerintah di kawasan perang sama seperti di daerah yang lain.
5. Senjata sedang dan amunisinya diserahkan kepada pemerintah.
6. Kebebasan berpikir dan berpendapat antara lain kebebasan mendirikan partai politik berlandaskan UUD dan peraturan pemerintah.
7. Abdul Malik al-Hautsi, Yahya al-Hautsi, Abdul Karim al-Hautsi dan Abdullah ‘Idhah al-Razzami harus pergi ke Qatar. Selama di sana mereka tidak boleh melakukan aktivitas yang melawan pemerintah. Tanpa persetujuan Yaman mereka tidak boleh meninggalkan Qatar.
8. Seluruh upaya media yang berusaha memprovokasi agar segera dihentikan.
9. Pemerintah Yaman harus segera membangun kawasan yang hancur dan mengganti kerugian akibat perang. Pemerintah Qatar dalam proses pembangunan daerah korban perang harus membantu pemerintah Yaman dalam bentuk pendanaan. Negara-negara Arab dan sahabat dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan Yaman dapat ikut dalam pendanaannya.

Poin ke sepuluh adalah pembentukan komite politik dari DPR dan Dewan Syura yang akan diumumkan di kemudian hari. Ketua komite ini dipegang oleh Muhsin al-‘Alafi wakil ketua parlemen Yaman dan anggota-anggota komite ini dari ketua-ketua komisi dari dua badan ini. Dalam beberapa hari ke depan, komite ini akan mengawasi pelaksanaan ke sembilan poin yang telak disepakati di atas.


Anggota komite ini sebagai berikut:
1. Abdurrahman Bafadhl anggota DPR
2. Yasir al-‘Iwadhi anggota DPR
3. Sulthan al-‘Athwani anggota DPR
4. Idrus al-Naqib anggota DPR
5. Nashir ‘Iraman anggota DPR
6. Husein Muhammad Arab anggota Dewan Syura
7. Shadiq Abdullah bin Husein al-Ahmar anggota Dewan Syura
8. Ahmad Muhammad al-Syami anggota Dewan Syura
9. Muhammad Syarif Jarullah anggota Dewan Syura.

Dari kesembilan anggota komite ini hanya tiga orang yang berasal dari kelompok yang kontra pemerintah; Abdurrahman Bafadhl, Sulthan al-‘Asthwani dan Idrus al-Naqib. Sementara itu, Allamah Ahmad Muhammad al-Syami penasehat presiden yang berasal dari mazhab Zaidiyah dan garis politiknya lebih moderat. Sementara 5 anggota lainnya terlebih-lebih Syaikh Shadiq al-Ahmar anak Syaikh Abdullah al-Ahmar dengan kecenderungan Wahabi/Salafi dalam perang sebelumnya ikut mengirim pasukannya membela pemerintah melawan pengikut al-Hautsi.

Dengan melihat kombinasi keanggotaan komite ini, kemungkinan bertahannya gencatan senjata menjadi semakin kecil dan keberuntungan Qatar sebagai pihak penengah juga sangat rendah. Karena kecenderungan membela pemerintah dari anggota komite sudah terlihat dan tentunya ke depannya segalanya akan lebih menguntungkan pihak pemerintah.

Syaikh Hamad bin Jasem Alu Tsani Perdana Menteri Qatar dalam wawancaranya mengatakan bahwa untuk menggolkan surat perjanjian adalah sangat sulit dan akan lebih sulit lagi pelaksanaannya.


Gencatan senjata di Yaman

Sore hari Sabtu tanggal 16 Juni 2007 Abdul Malik Badruddin al-Hautsi mengeluarkan pernyataan menerima gencatan senjata yang ditawarkan oleh pemerintah Yaman yang isinya:


Bismillahirrahmanirrahim

Menjawab usulan dari saudara presiden Ali Abdullah Saleh yang disampaikan dalam pidatonya di kota Ib pada tanggal 22 Mei 2007 dalam memperingati acara hari persatuan nasional Yaman yang ke 17. Dalam pidato itu isinya menjelaskan upaya mencegah pertumpahan darah, menghentikan peperangan, konsekuensi dengan Republik Yaman, UUD, undang-undang yang dikeluarkan pemerintah dan melaksanakan syarat-syarat yang berada dalam bingkai yang diupayakan oleh negara tetangga Qatar dengan perhatian dari Amir Qatar Hamad bin Khalifah al-Thani. Kami menyepakati usulan dan sekaligus mengumumkannya.


Abdul Malik Badruddin al-Hautsi
Sa’dah, 16 Juni 2007

Menurut berita Aleshteraki malam tanggal 17 angkatan bersenjata Yaman sudah harus mengumumkan penghentian perang. Mendengar keputusan ini, rakyat kota Sa’dah meluapkan kegembiraannya. Kelihatannya angkatan bersenjata Yaman sudah tidak mampu lagi menghancurkan kekuatan pengikut al-Hautsi sehingga tidak lagi mensyaratkan penyerahan diri. Apa lagi tekanan dari dalam dan luar negeri membuat pemerintah memilih gencatan senjata. Seberapa jauh gencatan ini berlaku, waktu yang akan menjawabnya.


San’a akan melanjutkan perang dengan Syiah Yaman

Perseteruan antara Pemerintah Yaman dan orang-orang Syiah Yaman sudah sangat dalam. Sehingga sekalipun ada pihak ketiga yang berniat menengahi konflik yang terjadi, perdamaian itu hanya akan bertahan sementara. Hanya dengan alasan kecil, api peperangan akan kembali berkobar.

Oleh karena itu, Ali Abdullah Saleh lebih memilih untuk menyelesaikan urusan ini sesegera mungkin dan tidak mengundur-undurkannya lagi. Bila saat ini tentaranya berhasil menghancurkan kekuatan pengikut al-Hautsi, ia tidak akan lagi disibukkan dengan memikirkan gencatan senjata dan perundingan damai. Karena itu berarti mengakui keberadaan dan keabsahan gerakan mereka selama ini. Pemerintah harus memikirkan kembali tuntutan mereka selama ini. Itulah mengapa perang akan terus berlangsung tanpa tahu kapan berakhir.

Setelah pengikut al-Hautsi dalam strateginya keluar dari kota al-Qal’ah ibu kota kawasan Razih, pemerintah Yaman memiliki harapan untuk memenangkan peperangan. Untuk itu, dua hari lalu dan kemarin, mereka melakukan serangan besar-besaran dari udara dan darat ke kantong-kantong perlawanan pengikut al-Hautsi. Perjuangan dan perlawanan gigih ditunjukkan oleh pengikut al-Hautsi yang memaksakan kerugian dan korban di pihak tentara Yaman:
1. Di atas puncak gunung al-Azd dan al-Syawariq yang berada di dataran tinggi Razih terjadi baku tembak sengit antara kedua pasukan. Dalam kontak senjata itu, tentara Yaman menurunkan pasukan elitnya yang dihadang secara gigih oleh pengikut al-Hautsi yang mengakibatkan 15 orang anggotanya tewas dan 32 tentara luka-luka.
2. Kolonel Saleh Ali Sabulah tewas dalam pertempuran sengit di front Alu al-Shaifi.
3. Syaikh Muhammad Dahbash salah satu pemimpin kabilah Yaman pro pemerintah tewas dalam perang yang terjadi di daerah Qatharib. Pasukannya baru saja mengikuti pemerintah Yaman untuk memerangi orang-orang Syiah di Sa’dah.
4. Pagi hari Senin kemarin, terjadi kontak senjata di kota dalam Sa’dah.
5. Para pejuang Syiah di daerah-daerah Razih, Ghamar, Syida, Saqin, Heidan, Baqum, Kattaf, Majz, al-Shafra’, Sahar dan Qathabir menghadapi tentara Yaman yang dibantu oleh kabilah-kabilah pro pemerintah. Pesawat tempur pemerintah tidak henti-hentinya membom daerah-daerah itu.
6. Buldoser tentara Yaman menghancurkan rumah-rumah penduduk di kawasan Alu Mazru’.


Medan pertempuran baru di Yaman

Situs Aleshteraki melaporkan, kekuatan pasukan al-Hautsi menyerang asrama tentara di propinsi al-Jauf dan kantor gubernuran al-Jauf. Propinsi al-Jauf berada di sebelah Timur Sa’dah dan berbatasan dengan Arab Saudi. Al-Jauf merupakan salah satu daerah paling miskin di Yaman. Struktur masyarakatnya dikuasai oleh sistem kabilah. Lebih dari 450 ribu penduduk propinsi ini bermazhab Syiah Zaidiyah. Mazhab Syiah Itsna ‘Asyariyah termasuk minoritas dan melakukan aktivitasnya di sebagian propinsi ini. Kehadiran pemerintah di daerah ini hanya diwakili oleh sebuah gedung yang mengurusi administrasi dan asrama tentara. Dapat dikatakan bahwa daerah ini tidak dikuasai oleh negara Yaman. Yang berkuasa adalah para kabilah bersenjata yang hidup di sana.

Dalam aksi penyerangannya, pengikut al-Hautsi berhasil menyerang dan menguasai tempat pengecekan yang dimiliki oleh pusat keamanan Yaman di daerah al-Salamat. Serangan ini menewaskan dua orang tentara dan lima lainnya luka-luka.

Berdasarkan informasi yang sampai, di minggu-minggu terakhir ini sebuah kelompok dari pasukan al-Hautsi terlihat di masjid-masjid di daerah al-Jauf al-Ali. Mereka meneriakkan slogan-slogan; mampus Amerika dan mampus Israel. Informasi ini juga melaporkan bahwa pegunungan al-Jauf al-Ali dipakai sebagai kamp pelatihan militer bagi anggota pasukannya. Meluasnya medan pertempuran sampai ke daerah al-Jauf menunjukkan kekuatan pengikut al-Hautsi dalam mengatur strategi perang.

Di daerah Dhahyan, pasukan pemerintah dengan dukungan pesawat tempur dan tank melakukan penyerangan menghancurkan kota Dhahyan. Sejak dimulainya konflik bersenjata hingga sekarang, kota ini berhasil bertahan dari lebih dari 30 serangan hebat tentara Yaman. Perlawanan gigih yang ditunjukkan oleh pengikut al-Hautsi berhasil membendung keinginan tentara Yaman untuk memasuki kota.

Sebelum dimulainya perang Sa’dah, ulama Syiah Zaidiyah memiliki banyak hauzah ilmiah dan mereka sangat aktif di Dhahyan. Selain beberapa masjid, lebih dari seribu rumah rusak akibat perang. Hampir seluruh dari penduduk daerah ini adalah Thaba’thaba’i keturunan dari Imam Hasan al-Mujtaba as. Mereka terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka.

Hari selasa lalu, Kolonel Saleh Abu Alabah salah satu komandan perang bersama lima orang yang bersamanya tewas dalam baku tembak sengit di daerah Abu Ma’adz. Korban yang jatuh di pihak tentara diperkirakan puluhan orang dan mereka yang terluka segera dilarikan ke San’a dengan helikopter. Pada hari selasa lalu, tentara Yaman bersikeras untuk dapat memasuki daerah Abu Ma’adz, namun setelah mendapat perlawanan gigih dari pengikut al-Hautsi mereka akhirnya harus mundur.

_________________________________________

Seperti Saya Kutip tulisan dari https://www.facebook.com/yayang.palupi/posts/962046587153017

Spoiler for :

Quote:
"ARAB SAUDI BERSAHABAT DGN ISRAEL"?
Jauh sebelum Arab Saudi dan sekutunya menggempur Yaman, dengan meminta bantuan Israel, Liputan Islam telah merilis artikel yang mengungkap beberapa peristiwa yang menunjukkan adanya hubungan mesra antara Arab Saudi dan Israel. Mulai dari diturunkannya G4S untuk mengawal pelaksanaan ibadah haji, fatwa kontroversial terkait krisis di Palestina, hingga pengakuan dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Artikel sebelumnya, bisa disimak dalam tautan-tautan ini:
http://liputanislam.com/…/arab-saudi-bersahabat-dengan-isr…/
http://liputanislam.com/…/arab-saudi-bersahabat-dengan-isr…/
http://liputanislam.com/…/arab-saudi-bersahabat-dengan-isr…/
Dan dunia
Dan dunia tersentak, ketika muncul laporan bahwa pesawat tempur Israel telah mengambil bagian dalam serangan udara untuk menggempur pejuang revolusioner Ansarullah di Yaman.
”Ini adalah untuk pertama kalinya bahwa Zionis sedang melakukan operasi bersama koalisi Arab,” tulis Sekretaris Jenderal Partai Al-Haq Yaman, Hassan Zayd di halaman Facebook-nya, seperti dikutip Global Research, pada Minggu (29/3/2015).
Dia mencatat bahwa Netanyahu, telah mengeluarkan perintah langsung untuk Angkatan Udara Israel agar mengirim pesawat jet tempur untuk bergabung dengan koalisi Arab guna melakukan serangan udara di Yaman.
Bergabungnya Israel dengan koalisi negara-negara Arab telah diangkat oleh media-media nasional, seperti Sindonews dan Merdeka, yang menimbulkan berbagai pro dan kontra.
Mengapa mereka menolak kenyataan ini ?
Selama ini, Arab Saudi merupakan negara yang dianggap sebagai representasi Islam. Islam lahir di negara itu, dan dua kota suci ummat Islam, Mekkah dan Madinah juga terletak di Arab Saudi.
Negara ini juga memberlakukan berbagai aturan yang dianggap berlandaskan atas Islam, seperti aturan berpakaian ataupun hukuman mati. Tentu saja, banyak juga aturan kontroversial yang menimbulkan kritik dari berbagai pihak. Namun secara keseluruhan, Arab Saudi paling diidentikkan dengan Islam. Sementara itu, Israel selalu identik dengan ‘musuh Islam’ lantaran kebiadabannya dalam memperlakukan rakyat Palestina selama puluhan tahun.
Sehingga, pihak yang meyakini bahwa Arab Saudi adalah ‘representasi Islam’ dan Israel adalah ‘musuh Islam’, mereka cenderung tidak percaya bahwa kedua negara ini bekerjasama dan menyebut hal ini sebagai fitnah. Dari pantauan Liputan Islam, pihak yang menyangkal kerjasama kedua negara ini bahkan menuduh Merdeka.com sebagai salah satu media Syiah. Namun dari penelusuran LI, diketahui bahwa Merdeka.com didirikan oleh Steve Christian.
Namun kini, salah satu bukti kerjasama Arab Saudi dan Israel pun muncul ke permukaan. Perhatikan video berikut ini:
liat lgsg ke TKP aja agan2 kiki emotikon disini ===> liputanislam.com/tab…/arab-saudi-bersahabat-dengan-israel-4/
Minggu, 5 April 2015, Whatsupic mempublikasi sebuah audio yang diyakini sebagai rekaman suara Abu Omar al–Jabouri – penasehat kepala Raja Salman. Ia menyesalkan ketidakmampuan pilot Saudi untuk menghancurkan sistem pertahanan udara Yaman peninggalan Uni Sovyet yang sudah ‘uzur’. Lantas, al-Jabouri menyarankan agar meminta bantuan kepada Angkatan Udara Israel (IAF) yang memiliki jet tempur F-16 jet untuk memborbadir Yaman.
“… UAE mengirim 30 jet tempur, Kuwait dan Bahrain keduanya berpartisipasi dengan 15 jet, sementara Qatar mengambil bagian dengan 10 pesawat dan tentu saja, Yordania mengirim beberapa pesawat tapi kita tidak memiliki pilot … dan di sini kita harus berhadapan dengan sistem pertahanan udara Yaman dan untuk itu, pesawat F-16 memiliki kemampuan lebih…”
“Arab Saudi tidak memiliki pesawat F-16, dan karena masalah serius yang kita hadapi, maka sebaiknya menggunakan jet F-16 milik Israel karena mereka tahu bagaimana cara menangani Syiah. Namun masalahnya, tidak ada port udara di Arab Saudi yang bisa menjadi tempat mendarat jet Israel. Karenanya, kita garus menggunakan landasan di Bahrain, dan Amerika Serikat (AS) telah berjanji untuk membantu,” tambah al-Jabouri.(ba)
Mari share berita terpercaya, bukan hoax spt link2 agama wahabi kemarin ditutup ama pemerintah kemarin...
kiki emotikon pacman emotikon smile emotikon grin emot



"ARAB SAUDI BERSAHABAT DGN ISRAEL"?

Jauh sebelum Arab Saudi dan sekutunya menggempur Yaman, dengan meminta bantuan Israel, Liputan Islam telah merilis artikel yang mengungkap beberapa peristiwa yang menunjukkan adanya hubungan mesra antara Arab Saudi dan Israel. Mulai dari diturunkannya G4S untuk mengawal pelaksanaan ibadah haji, fatwa kontroversial terkait krisis di Palestina, hingga pengakuan dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Artikel sebelumnya, bisa disimak dalam tautan-tautan ini:
http://liputanislam.com/tabayun/arab-saudi-bersahabat-dengan-israel/
http://liputanislam.com/tabayun/arab-saudi-bersahabat-dengan-israel-2/
http://liputanislam.com/tabayun/arab-saudi-bersahabat-dengan-israel-3/


Dan dunia

Dan dunia tersentak, ketika muncul laporan bahwa pesawat tempur Israel telah mengambil bagian dalam serangan udara untuk menggempur pejuang revolusioner Ansarullah di Yaman.

”Ini adalah untuk pertama kalinya bahwa Zionis sedang melakukan operasi bersama koalisi Arab,” tulis Sekretaris Jenderal Partai Al-Haq Yaman, Hassan Zayd di halaman Facebook-nya, seperti dikutip Global Research, pada Minggu (29/3/2015).

Dia mencatat bahwa Netanyahu, telah mengeluarkan perintah langsung untuk Angkatan Udara Israel agar mengirim pesawat jet tempur untuk bergabung dengan koalisi Arab guna melakukan serangan udara di Yaman.

Bergabungnya Israel dengan koalisi negara-negara Arab telah diangkat oleh media-media nasional, seperti Sindonews dan Merdeka, yang menimbulkan berbagai pro dan kontra.

Mengapa mereka menolak kenyataan ini ?

Selama ini, Arab Saudi merupakan negara yang dianggap sebagai representasi Islam. Islam lahir di negara itu, dan dua kota suci ummat Islam, Mekkah dan Madinah juga terletak di Arab Saudi.

Negara ini juga memberlakukan berbagai aturan yang dianggap berlandaskan atas Islam, seperti aturan berpakaian ataupun hukuman mati. Tentu saja, banyak juga aturan kontroversial yang menimbulkan kritik dari berbagai pihak. Namun secara keseluruhan, Arab Saudi paling diidentikkan dengan Islam. Sementara itu, Israel selalu identik dengan ‘musuh Islam’ lantaran kebiadabannya dalam memperlakukan rakyat Palestina selama puluhan tahun.

Sehingga, pihak yang meyakini bahwa Arab Saudi adalah ‘representasi Islam’ dan Israel adalah ‘musuh Islam’, mereka cenderung tidak percaya bahwa kedua negara ini bekerjasama dan menyebut hal ini sebagai fitnah. Dari pantauan Liputan Islam, pihak yang menyangkal kerjasama kedua negara ini bahkan menuduh Merdeka.com sebagai salah satu media Syiah. Namun dari penelusuran LI, diketahui bahwa Merdeka.com didirikan oleh Steve Christian.

Namun kini, salah satu bukti kerjasama Arab Saudi dan Israel pun muncul ke permukaan. Perhatikan video berikut ini:

liat lgsg ke TKP aja agan2 kiki emotikon disini ===> http://liputanislam.com/tabayun/arab-saudi-bersahabat-dengan-israel-4/

Minggu, 5 April 2015, Whatsupic mempublikasi sebuah audio yang diyakini sebagai rekaman suara Abu Omar al–Jabouri – penasehat kepala Raja Salman. Ia menyesalkan ketidakmampuan pilot Saudi untuk menghancurkan sistem pertahanan udara Yaman peninggalan Uni Sovyet yang sudah ‘uzur’. Lantas, al-Jabouri menyarankan agar meminta bantuan kepada Angkatan Udara Israel (IAF) yang memiliki jet tempur F-16 jet untuk memborbadir Yaman.

“… UAE mengirim 30 jet tempur, Kuwait dan Bahrain keduanya berpartisipasi dengan 15 jet, sementara Qatar mengambil bagian dengan 10 pesawat dan tentu saja, Yordania mengirim beberapa pesawat tapi kita tidak memiliki pilot … dan di sini kita harus berhadapan dengan sistem pertahanan udara Yaman dan untuk itu, pesawat F-16 memiliki kemampuan lebih…”

“Arab Saudi tidak memiliki pesawat F-16, dan karena masalah serius yang kita hadapi, maka sebaiknya menggunakan jet F-16 milik Israel karena mereka tahu bagaimana cara menangani Syiah. Namun masalahnya, tidak ada port udara di Arab Saudi yang bisa menjadi tempat mendarat jet Israel. Karenanya, kita garus menggunakan landasan di Bahrain, dan Amerika Serikat (AS) telah berjanji untuk membantu,” tambah al-Jabouri.(ba)

Mari share berita terpercaya, bukan hoax spt link2 agama wahabi kemarin ditutup ama pemerintah kemarin...

kiki emotikon pacman emotikon smile emotikon grin emotikon

(Abu-Salafy/My-Artikel/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: