Foto yang dikeluarkan oleh kantor berita Suriah, Arab News Agency pada 17 Mei 2015, menunjukkan kota oasis kuno Palmyra, 215 kilometer sebelah timur laut dari Damaskus. (Foto: AFP)
Teroris Takfiri ISIS hampir sepenuhnya mengusai kota bersejarah Palmyra Suriah, kelompok monitoring berbasis di Inggris mengatakan.
Para militan Takfiri hampir sepenuhnya mengendalikan Palmyra di provinsi Homs tengah, Rami Abdel Rahman, ketua Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan pada hari Rabu (20/5/15).
Semua sektor bangunan kota di timur dan tempat pengintaian di barat telah jatuh ke tangan teroris, tambahnya.
Foto yang diambil pada 14 Maret 2014 menunjukkan sebagian dari kota oasis kuno Palmyra, 215 kilometer sebelah timur laut dari Damaskus. (Foto: AFP)
Hal ini masih belum jelas apakah ISIS telah memasuki situs Palmyra yang terdaftar sebagai warisan UNESCO, yang memiliki makam-makam kuno dan jalan-jalan bertiang, dan sebuah museum perumahan artefak yang tak ternilai yang terletak di barat daya kota.
Kepala kantor barang antik Suriah, Mamoun Abdulkarim, menyerukan aksi internasional untuk menyelamatkan kota.
“Jika hanya lima anggota ISIS masuk ke bangunan kuno, mereka akan menghancurkan segalanya,” katanya.
Ratusan patung dan artefak telah dialihkan dari kota, tetapi banyak yang lainnya, sangat berat untuk dipindahkan makam besar masih ada, Abdulkarim menambahkan.
Foto yang diambil pada 14 Maret 2014 menunjukkan sebagian teater di kota oasis kuno Palmyra, 215 kilometer sebelah timur laut dari Damaskus. (Foto: AFP)
Pertempuran di Palmyra membahayakan salah satu situs yang paling berarti di Timur Tengah, kata dirjen UNESCO Irina Bokova.
Teroris Takfiri telah meratakan dengan tanah sejumlah masjid di Suriah dan Irak, yang dibangun pada tahun-tahun awal peradaban Islam. Para teroris juga banyak menghancurkan makam yang dihormati milkik Syiah dan Sunni.
Pada bulan April, ISIS merilis sebuah video yang menunjukkan para anggotanya menghancurkan artefak di utara kota kuno Asiria Nimrud Irak sebelum meledakkan bagian situs tersebut. Juga di bulan Februari, para teroris menghancurkan patung-patung kuno di museum Ninawa di Mosul, menggunakan palu besar dan bor.
(AFP/Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email