Foto menunjukkan gadis pengungsi Izadi yang berlindung di sebuah sekolah di Dahuk, 420 kilometer barat laut Baghdad. (Foto: AP)
Teroris ISIS mengirim para “perawan cantiknya” ke kota Raqqa Suriah utara untuk dijual disana dengan harga yang lebih tinggi, utusan PBB mengatakan.
Setelah misi investigasi di Suriah, Irak, Turki, Lebanon, dan Yordania untuk mengumpulkan data tentang kejahatan seks ISIS, Zainab Bangura, perwakilan khusus Sekjen PBB untuk Kekerasan Seksual, kepada Portal berita online Timur Tengah Eye, Senin (18/5/15) mengatakan bahwa kelompok Takfiri melakukan kejahatan seksual mengerikan terhadap perempuan, khususnya terhadap masyarakat Izadi.
Setelah serangan Takfiris di desa-desa, mereka melakukan tes keperawanan dengan menelanjanginya, menilai kecantikan fisik mereka, dan mengirim mereka ke lelang perbudakan, dan mereka yang dianggap cantik dan muda akan dikirim ISIS ke kubunya di Raqqa, katanya.
Tawar-menawar yang seru biasanya terjadi dipelelang budak, di mana gadis-gadis telanjang itu dijual, dan orang pertama yang memilih adalah para pemimpin mereka, diikuti oleh amir dan akhirnya para pejuang, Bangura mencatat.
Setiap pembeli biasanya membeli tiga atau empat anak perempuan, untuk “dinikahi” selama beberapa bulan, dan kemudian menjual mereka kemabali setelah bosan, tambahnya.
Kami mendengar hal itu dari seorang gadis yang pernah diperdagangkan sebanyak 22 kali dimana para pemimpin Takfiri menuliskan namanya di tangan gadis itu untuk menunjukkan bahwa dia miliknya” kata utusan PBB.
Dia menambahkan bahwa selama penyelidikan, dia menemukan bahwa ISIS sebenarnya melembagakan kekerasan seksual dan menggunakannya sebagai prioritas stretegi utama untuk meningkatkan kemampuannya disamping menegakan disiplin, ketertiban, penggalangan dana, dan rekrutmen.
Misalnya, puluhan ribu anggota ISIS dijanjikan bahwa mereka akan “mendapatkan” perempuan untuk di “nikah” setelah mereka direkrut, kata Bangura.
Setelah mengetahui bahwa gadis-gadis itu menggunakan jilbab mereka harus melepasnya, kelompok Takfiri melarang mereka mengenakan jilbab di beberapa daerah, aktivis Sierra Leone menambahkan.
Selama wawancara, dia juga berbicara tentang seorang gadis yang dibakar hidup-hidup setelah menolak melakukan hubungan seksual dengan ekstrim.
Ratusan perempuan dan anak perempuan diculik tahun lalu oleh militan ISIS setelah jatuhnya kota Irak Sinjar, terutama yang dihuni oleh Izadi Kurdi.
Serangan ISIS terhadap kampung halaman Izadis tahun lalu telah memaksa puluhan ribu orang, termasuk orang tua dan anak-anak, banyak dari mereka yang tewas terdampar di pegunungan.
Takfiris ISIS saat ini menguasai banyak wilayah di Suriah dan Irak. Mereka mengancam semua masyarakat, termasuk Syiah, Sunni, Kurdi, Kristen, Izadi Kurdi dan lain-lain.
(AP/Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email