Assalamu’alaikum Arrahmah.com,
Saya masih bisa membaca berita Anda, yang dirilis pada tanggal 30 Maret 2013. Kala itu, pertempuran di Suriah berlangsung sengit. Dan berbagai faksi anti-Assad pun bermunculan. Setidaknya, ada FSA (Free Syrian Army) dan Jahbah Al-Nusra (link Al-Qaeda di Suriah) yang melakukan penyerangan untuk menggulingkan Bashar al-Assad. Tentu saja, saat itu, faksi-faksi yang berbeda ideologi itu masih bersatu, karena memiliki kepentingan yang sama. Anda pun menyebut FSA sebagai “Mujahidin”. Berikut ini saya kutipkan artikel Anda:
Mujahidin Brigade Syuhada’ Dauma FSA dalam pernyataan resminya pada Jum’at (29/3/2013) mengumumkan berita gembira kepada seluruh rakyat muslim Suriah akan tewasnya sang taghut durjana, Bashar Assad. Assad dinyatakan tewas dalam koordinasi operasi militer antara Brigade Syuhada’ Dauma dan para “perwira mulia” dalam Istana Kepresidenan Suriah, laporan Kantor Media Revolusi Kota Binnisy. (Arrahmah, 30 Maret 2013, lihat screenshoot)
Mujahidin FSA umumkan Bashar Asad tewas oleh operasi terkoordinasi
Muhib Al-Majdi Sabtu, 18 Jumadil Awwal 1434 H / 30 Maret 2013 14:35
DAMASKUS (Arrahmah.com) – Mujahidin Brigade Syuhada’ Dauma FSA dalam pernyataan resminya pada Jum’at (29/3/2013) mengumumkan berita gembira kepada seluruh rakyat muslim Suriah akan tewasnya sang taghut durjana, Bashar Asad. Asad dinyatakan tewas dalam koordinasi operasi militer antara Brigade Syuhada’ Dauma dan para “perwira mulia” dalam Istana Kepresidenan Suriah, laporan Kantor Media Revolusi Kota Binnisy.
Dalam pernyataannya, Mujahidin Brigade Syuhada’ Dauma FSA menyerukan kepada seluruh penduduk muslim Damaskus untuk mengosongkan Damaskus dan berpindah ke wilayah-wilayah yang telah dibebaskan mujahidin. Hal itu untuk menyongsong mobilisasi total dan operasi besar-besaran mujahidin Suriah untuk merebut Damaskus, operasi yang diberi nama Ma’rakat al-Hasm, “Perang Penentuan Nasib”.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
“Perangilah mereka (orang-orang kafir) niscaya Allah akan menghukum mereka lewat tangan-tangan kalian, menghinakan mereka, memenangkan kalian atas mereka dan menyembuhkan sakit hati kaum yang beriman.” (QS. At-Taubah [9]: 14).
Kepada rakyat kami di tempat manapun di negeri Suriah yang tercinta dan dunia Arab
Sesungguhnya kami memberikan kalian kabar gembira tentang kehancuran rezim yang telah menindas bangsa kita dalam waktu yang sangat lama. Yaitu tewasnya thaghut Bashar Asad, yang berhasil dilakukan dalam koordinasi operasi kami dengan para perwira mulia dari dalam Istana Kepresidenan.
Kami menantang Bashar Asad untuk muncul di depan publik dalam tempo waktu dua belas jam, jika dia masih hidup.
Kami serukan kepada para perwira yang masih berperang dalam barisan thaghut Bashar, untuk menyerahkan diri mereka kepada pihak Tentara Bebas Suriah (FSA), sebab kami tidak akan memaafkan mereka setelah seruan ini, kami akan mengadakan pengadilan yang adil terhadap mereka, insya Allah.
Inilah pemimpin yang kalian berperang untuknya, kini telah terbunuh, maka selamatkanlah diri kalian dengan berhenti memerangi rakyat dan agama kalian.
Kepada rakyat kami di Damaskus
Sesungguhnya putra-putra kalian dalam Tentara Bebas Suriah (FSA) sangat antusias untuk menjaga keselamatan kalian.
Oleh karena itu kami menyerukan kepada kalian dengan sukarela untuk mengosongkan Damaskus dan berpindah ke wilayah-wilayah yang telah dibebaskan oleh Tentara Bebas Suriah (FSA) dalam jangka waktu tiga hari sejak pengumuman ini. Sebab Damaskus telah diumumkan sebelumnya oleh rezim (Bashar Asad) sebagai kawasan militer, dan ini adalah peringatan terakhir. Maka orang yang telah memberi peringatan berarti telah memberi alasan.
Terakhir
Kami sampaikan kepada saudara-saudara kami Tentara Bebas Suriah (FSA), kami akan melanjutkan “Peperangan Penentuan Nasib”, insya Allah. Oleh karena itu kami menyerukan mobilisasi secara menyeluruh dan menunggu detik dimulainya penyerangan Damaskus dan membebaskannya dari pasukan rezim Asad. Tidak akan menunda kami dari operasi tersebut sikap bermalas-malasan atau pelemahan semangat apapun.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)
Dalam artikel itu, tidak hanya sekedar memberikan predikat Mujahidin kepada FSA, Anda juga menyebarkan informasi palsu. Anda katakan Bashar al-Assad telah tewas, padahal tidak. Bahkan, Juni 2014, Bashar Al-Assad terpilih kembali menjadi Presiden Suriah dengan kemenangan 88,7 persen. Tentunya, sosok al-Assad yang terpilih itu bukan mayat yang bangkit dari kubur bukan?
Tapi kemudian, apa daya, keserakahan dan ketidak sepahaman dalam tujuan, membuyarkan ikatan yang awalnya erat. Antara Al-Nusra dan FSA terjadi ketidak-sepahaman, dan mereka pun berpecah. Arah pemberitaan Anda pun seketika berubah, dan tanpa ragu-ragu lagi, Anda kabarkan bahwa Al-Nusra, menangkap Komandan FSA – yang dulunya Anda sebut sebagai Mujahidin. Berikut cuplikannya:
Mujahidin Jabhah Nushrah telah menangkap seorang komandan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di provinsi Deraa beberapa hari setelah dia mengumumkan pembentukan kelompok FSA terbaru yang didedikasikan untuk memerangi “ekstrimis”. Beberapa aktivis Suriah di Deraa juga menyalahkannya karena diduga ia telah merekayasa penculikan para pejuang dari faksi lain dalam kolusi dengan rezim, serta mengambil dana yang seharusnya dialokasikan untuk pejuang dan peralatan militer. (Arrahmah, 5 Mei 2014, lihat screenshoot)
DERAA (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah telah menangkap seorang komandan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di provinsi Deraa beberapa hari setelah dia mengumumkan pembentukan kelompok FSA terbaru yang didedikasikan untuk memerangi “ekstrimis”.
“Jabhah Nushrah kemarin malam menangkap kepala Dewan Militer Deraa, Kapten Ahmad Naameh, bersama lima komandan lain dari faksi oposisi,” ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) seperti dilaporkan Daily Star (5/5/2014).
Aktivis Suriah lainnya juga melaporkan penangkapan tersebut.
Naameh telah melakukan perjalanan dari Yordania ke Deraa pekan lalu untuk “menyatukan” faksi oposisi yang berusaha menggulingkan rezim Assad.
Dalam rekaman video yang dirilis dan didistribusikan oleh SOHR pada pekan lalu, Naameh mengatakan : “Siapa yang akan memerintah Suriah? Bukan ‘ekstrimis’ yang memenggal kepala orang. Bukan, itu akan dilakukan oleh Tentara Pembebasan Suriah yang terorganisasi dengan baik dan yang percaya pada demokrasi, pemerintahan demokratis dan negara sipil.”
Direktur SOHR mengatakan kepada AFP, ia mungkin telah ditangkap karena pernyataan itu, sementara Jabhah Nushrah mengatakan Naameh telah memberikan kota Khirbet Ghazaleh di Deraa kepada pasukan rezim.
Beberapa aktivis Suriah di Deraa juga menyalahkannya karena diduga ia telah merekayasa penculikan para pejuang dari faksi lain dalam kolusi dengan rezim, serta mengambil dana yang seharusnya dialokasikan untuk pejuang dan peralatan militer. Naameh telah lama berbasis di Yordania utara karena adanya permusuhan lokal yang diarahkan kepadanya.
Sekitar dua bulan lalu, di bawah kepemimpinannya dibentuk front yang disebut Southern Front yang mencakup 30.000 orang dari lebih 55 kelompok oposisi yang beroperasi dari perbatasan Yordania ke pinggiran Damaskus dan Dataran Tinggi Golan.
Aliansi baru ini bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran Barat bahwa bantuan yang mereka berikan akan jatuh ke tangan “ekstrimis”. (haninmazaya/arrahmah.com)
Anda lantas menuduh, bahwa FSA tengah melakukan konspirasi dengan Rezim Bashar al-Assad, dan karenanya ia pantas ditangkap. Anda juga menuduh, Komandan FSA tersebut merampas dana yang seharusnya digunakan untuk para pejuang. Bukankah ini sungguh absurd, bagaimana tidak, pihak yang dulu Anda kabarkan sebagai Mujahidin yang berhasil menewaskan al-Assad, setahun kemudian Anda tuduh dia melakukan konspirasi dan korupsi.
Tuan Arrahmah yang terhormat,
Hal serupa saya temukan tentang bagaimana Anda menilai kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Saat ISIS memasuki medan pertempuran di Suriah, Anda juga menyebutnya sebagai Mujahidin. Bersama ISIS, yang saat itu masih diakui sebagai link Al-Qaeda, berbahu-bahu dengan teroris lainnya menaklukkan wilayah demi wilayah. Hingga Raqqah, berhasil direbut dan Anda katakan, syariat Islam kini tengah ditegakkan di kota itu.
Saya tidak akan menyinggung kejahatan apa saja yang dilakukan ISIS di Suriah. Apalagi, saat itu, Anda begitu mengagung-agungkannya. Saya hanya ingin mengingatkan, bahwa dulu, Anda sebut ISIS sebagai pendakwah yang disambut dengan antusias oleh penduduk di sana, termasuk anak-anak. Berikut cuplikannya:
Di antara safari dakwah Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) adalah di provinsi Raqqah. Kegiatan dakwah ISIS di Raqqah ini didokumentasikan dalam video “Nawafidz ‘Ala Ardhil Malahim” seri ke-33 yang dirilis oleh Yayasan Al-I’tisham, sayap media Departemen Informasi ISIS.
Dalam video yang berdurasi 9 menit 45 detik ini, menunjukkan ratusan warga Muslim Raqqah, baik orang-orang tua dan kaum muda, bahkan anak-anak, hadir dalam acara dakwah yang digelar oleh Mujahidin ISIS. Selain itu, acara dakwah ini juga diselingi dengan acara khusus untuk anak-anak yang disambut secara antusias. (Arrahmah, 17 Desember 2013, lihat screenshoot dibawah)
Video kegiatan dakwah Mujahidin ISIS di provinsi Raqqah, "Nawafidz 'Ala Ardhil Malahim" seri ke-33
Siraaj Selasa, 13 Safar 1435 H / 17 Desember 2013 10:00
(Arrahmah.com) – Di antara safari dakwah Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) adalah di provinsi Raqqah. Kegiatan dakwah ISIS di Raqqah ini didokumentasikan dalam video “Nawafidz ‘Ala Ardhil Malahim” seri ke-33 yang dirilis oleh Yayasan Al-I’tisham, sayap media Departemen Informasi ISIS.
Dalam video yang berdurasi 9 menit 45 detik ini, menunjukkan ratusan warga Muslim Raqqah, baik orang-orang tua dan kaum muda, bahkan anak-anak, hadir dalam acara dakwah yang digelar oleh Mujahidin ISIS.
Di antara isi dakwah yang disampaikan, salah seorang juru dakwah Mujahidin ISIS menjelaskan tentang keutamaan negeri Syam dan penduduk negeri Syam, dengan mengutip beberapa hadits shahih. Ia kemudian menjelaskan bahwa Mujahidin ISIS hadir di Suriah untuk membela kaum Muslimin yang ditindas oleh rezim Nushairiyah Suriah.
Dalam acara dakwah ini juga tampil seorang Mujahid ISIS yang berasal dari Finlandia, Eropa, bernama Abu Manshur Al-Finlandi. Ia diwawancarai secara singkat terkait latar belakang dan tujuan kehadirannya di bumi jihad Syam. Abu Manshur yang merupakan Muslim non-Arab itu menjawab dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh juru dakwah Mujahidin ISIS.
Pemuda Muslim Eropa itu menyatakan bahwa ia berjihad di bumi Syam untuk membela kaum Muslimin yang dibantai oleh rezim Nushairiyah dan untuk berpartisipasi dalam menegakkan Khilafah Islamiyah.
Selain itu, acara dakwah ini juga diselingi dengan acara khusus untuk anak-anak yang disambut secara antusias.
Di antaranya, ada seorang anak kecil menampilkan hafalan Al-Qur’annya di hadapan masyarakat luas dengan membacakan surat An-Nazi’at di luar kepala. Juga, seorang anak perempuan yang baru berumur 4 tahunan digendong oleh seorang Mujahid, tampil di muka umum dan membacakan hafalan surat Al-Fatihah.
Setelah itu Mujahidin juga membagi-bagikan hadiah untuk anak-anak untuk membuat anak-anak yang tengah dalam medan peperangan itu menjadi bergembira.
Kemudian acara dakwah diakhiri dengan melantunkan nasyid jihad bersama-sama.
Acara-acara dakwah Mujahidin di berbagai provinsi Suriah ini telah menunjukkan bahwa cita-cita penegakan Khilafah Islam sudah menjadi perkara yang dikenal luas oleh kaum Muslimin Suriah.
Selain mendokumentasikan kegiatan dakwah, “Nawafidz ‘Ala Ardhil Malahim” seri ke-33 ini juga mendokumentasikan serangan Mujahidin ISIS terhadap salah satu posko polisi rezim Syi’ah Irak di provinsi Shalahuddin.
Link untuk download
Kwalitas tinggi 155.08 MB
http://archive.org/download/Nawafiz-33/N33-1.mp4
Kwalitas sedang 44.24 MB
http://archive.org/download/Nawafiz-33/N33-2.mp4
Kwalitas mobile 5.71 MB
http://archive.org/download/Nawafiz-33/N33-3.3gp
(siraaj/arrahmah.com)
Namun sayang, lagi-lagi Anda tertipu. Keledai saja, bahkan tidak akan jatuh kepada lubang yang sama. Tetapi entah mengapa, Anda kembali mengulangi kekeliruan yang sama persis. Tidak butuh waktu setahun untuk Anda kembali menjilat ludah, atas puja-puji Anda sebelumnya kepada ISIS. Karena pada akhirnya, Anda melihat bahwa ISIS tidaklah lebih dari kawanan pembunuh yang mengatasnamakan agama.
Anda begitu geram, melihat faksi teroris yang Anda dukung, kini menjadi korban kekejaman ISIS. Anda perlihatkan foto horor, seorang yang Anda sebut Mujahidin tengah digorok di depan kamera oleh ISIS.
“Addurar As-Syamiyah melaporkan Abu Al-Miqdam telah syahid, in syaa Allah, hari ini. Ia adalah komandan Brigade Artileri dan Roket Harakah Ahrarus Syam Al-Islamiyah yang bernaung di bawah Jabhah Islamiyah. Ia dibunuh dengan cara yang sangat keji, yakni disembelih oleh tentara Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and Sham (ISIS). Sumber terpercaya Addurar menyebutkan bahwa Abu Al-Miqdam yang dikenal dengan nama “Sang Pemburu Tank” sedang dalam perjalanan pulang dari Qalamoun Timur menuju Idlib, kemudian sekelompok pasukan ISIS menyergapnya di pedesaan Hammah Selatan.” (Arrahmah, 17 Mei 2014, lihat screenshot dibawah)
Inna lillah! Keji, ISIS menyembelih Mujahid Jabhah Islamiyah
Ali Akram Sabtu, 18 Rajab 1435 H / 17 Mei 2014 22:07
SURIAH (Arrahmah.com) – Addurar As-Syamiyah melaporkan Abu Al-Miqdam telah syahid, in syaa Allah, hari ini. Ia adalah komandan Brigade Artileri dan Roket Harakah Ahrarus Syam Al-Islamiyah yang bernaung di bawah Jabhah Islamiyah. Ia dibunuh dengan cara yang sangat keji, yakni disembelih oleh tentara Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and Sham (ISIS).
Sumber terpercaya Addurar menyebutkan bahwa Abu Al-Miqdam yang dikenal dengan nama “Sang Pemburu Tank” sedang dalam perjalanan pulang dari Qalamoun Timur menuju Idlib, kemudian sekelompok pasukan ISIS menyergapnya di pedesaan Hammah Selatan.
Abu Al-Miqdam pernah ikut serta bertempur dalam penaklukan Gudang Senjata 559, ia di sana berhasil menghancurkan 4 tank musuh dan membunuh 23 penjaga.
Abu Al-Miqdam adalah salah satu pejuang Harakah Ahrar As-Syam Al-Islamiyah yang paling menonjol. Beberapa bulan yang lalu, ia memenuhi panggilan untuk membantu teman-temannya dalam pertempuran di Qalamoun Barat dan daerah Sahel. Di sana ia berhasil meluluhlantakkan banyak sekali tank tentara rezim Assad.
Kini ia telah menjemput cita-citanya untuk syahid fi sabilillah. Ia telah syahid, in syaa Allah,di tangan kotor tentara ISIS. Sungguh kejadian ini kembali mambakar hati para muwahidun karena yang membunuhnya adalah mereka yang menyebut diri mereka sendiri sebagai penegak Negara Islam (ISIS).
Selain penyembelihan keji terhadap Mujahid Jabhah Islamiyah ini, telah dilaporkan pula operasi bengis jamaah ISIS lainnya pada Jum’at (16/5) kemarin, di mana bom bunuh diri ISIS di Syakhil membunuh 15 orang, termasuk di antaranya ialah anak-anak, wanita, dan masyarakat sipil.
Ya Allah balaslah kezhaliman para penjahat ini.
Singkaplah hakikat keburukan mereka di hadapan umat.
Dan terimalah para syuhada’ kami disisiMu.
(muqawamah/ansharalislam/arrahmah.com)
Tuan Arrahmah yang terhormat.
Surat saya ini, sesungguhnya hanya mewakili kegalauan hati teman-teman saya. Juga kegalauan rakyat Indonesia yang membaca berita-berita Anda. Saya, mereka, tentunya bertanya-tanya, mengapa begitu mudah Anda memuja, lalu mencaci maki? Begitu mudah Anda sebut FSA dan ISIS sebagai Mujahidin, tapi tak lama berselang Anda jatuhkan mereka kembali. Apakah predikat Mujahidin itu memiliki batas waktu? Dan apa jaminannya, bahwa Al-Nusra, tidak akan Anda jatuhkan sebagaimana FSA dan ISIS? Melihat rekam jejak Anda, tidak menutup kemungkinan Al-Nusra pun akan Anda caci maki, atau Anda katakan mereka keji.
Lalu, yang mana dong yang benar-benar Mujahidin? Berita Anda: Mujahidin menangkap Mujahidin, Mujahidin menyembelih Mujahidin. Ini membingungkan, lho….
(My-Artikel/ABNS)
Saya masih bisa membaca berita Anda, yang dirilis pada tanggal 30 Maret 2013. Kala itu, pertempuran di Suriah berlangsung sengit. Dan berbagai faksi anti-Assad pun bermunculan. Setidaknya, ada FSA (Free Syrian Army) dan Jahbah Al-Nusra (link Al-Qaeda di Suriah) yang melakukan penyerangan untuk menggulingkan Bashar al-Assad. Tentu saja, saat itu, faksi-faksi yang berbeda ideologi itu masih bersatu, karena memiliki kepentingan yang sama. Anda pun menyebut FSA sebagai “Mujahidin”. Berikut ini saya kutipkan artikel Anda:
Mujahidin Brigade Syuhada’ Dauma FSA dalam pernyataan resminya pada Jum’at (29/3/2013) mengumumkan berita gembira kepada seluruh rakyat muslim Suriah akan tewasnya sang taghut durjana, Bashar Assad. Assad dinyatakan tewas dalam koordinasi operasi militer antara Brigade Syuhada’ Dauma dan para “perwira mulia” dalam Istana Kepresidenan Suriah, laporan Kantor Media Revolusi Kota Binnisy. (Arrahmah, 30 Maret 2013, lihat screenshoot)
_________________________________
Mujahidin FSA umumkan Bashar Asad tewas oleh operasi terkoordinasi
Muhib Al-Majdi Sabtu, 18 Jumadil Awwal 1434 H / 30 Maret 2013 14:35
Ilustrasi - Mujahidin FSA umumkan Bashar Asad tewas oleh operasi terkoordinasi
DAMASKUS (Arrahmah.com) – Mujahidin Brigade Syuhada’ Dauma FSA dalam pernyataan resminya pada Jum’at (29/3/2013) mengumumkan berita gembira kepada seluruh rakyat muslim Suriah akan tewasnya sang taghut durjana, Bashar Asad. Asad dinyatakan tewas dalam koordinasi operasi militer antara Brigade Syuhada’ Dauma dan para “perwira mulia” dalam Istana Kepresidenan Suriah, laporan Kantor Media Revolusi Kota Binnisy.
Dalam pernyataannya, Mujahidin Brigade Syuhada’ Dauma FSA menyerukan kepada seluruh penduduk muslim Damaskus untuk mengosongkan Damaskus dan berpindah ke wilayah-wilayah yang telah dibebaskan mujahidin. Hal itu untuk menyongsong mobilisasi total dan operasi besar-besaran mujahidin Suriah untuk merebut Damaskus, operasi yang diberi nama Ma’rakat al-Hasm, “Perang Penentuan Nasib”.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ (14)
“Perangilah mereka (orang-orang kafir) niscaya Allah akan menghukum mereka lewat tangan-tangan kalian, menghinakan mereka, memenangkan kalian atas mereka dan menyembuhkan sakit hati kaum yang beriman.” (QS. At-Taubah [9]: 14).
Kepada rakyat kami di tempat manapun di negeri Suriah yang tercinta dan dunia Arab
Sesungguhnya kami memberikan kalian kabar gembira tentang kehancuran rezim yang telah menindas bangsa kita dalam waktu yang sangat lama. Yaitu tewasnya thaghut Bashar Asad, yang berhasil dilakukan dalam koordinasi operasi kami dengan para perwira mulia dari dalam Istana Kepresidenan.
Kami menantang Bashar Asad untuk muncul di depan publik dalam tempo waktu dua belas jam, jika dia masih hidup.
Kami serukan kepada para perwira yang masih berperang dalam barisan thaghut Bashar, untuk menyerahkan diri mereka kepada pihak Tentara Bebas Suriah (FSA), sebab kami tidak akan memaafkan mereka setelah seruan ini, kami akan mengadakan pengadilan yang adil terhadap mereka, insya Allah.
Inilah pemimpin yang kalian berperang untuknya, kini telah terbunuh, maka selamatkanlah diri kalian dengan berhenti memerangi rakyat dan agama kalian.
Kepada rakyat kami di Damaskus
Sesungguhnya putra-putra kalian dalam Tentara Bebas Suriah (FSA) sangat antusias untuk menjaga keselamatan kalian.
Oleh karena itu kami menyerukan kepada kalian dengan sukarela untuk mengosongkan Damaskus dan berpindah ke wilayah-wilayah yang telah dibebaskan oleh Tentara Bebas Suriah (FSA) dalam jangka waktu tiga hari sejak pengumuman ini. Sebab Damaskus telah diumumkan sebelumnya oleh rezim (Bashar Asad) sebagai kawasan militer, dan ini adalah peringatan terakhir. Maka orang yang telah memberi peringatan berarti telah memberi alasan.
Terakhir
Kami sampaikan kepada saudara-saudara kami Tentara Bebas Suriah (FSA), kami akan melanjutkan “Peperangan Penentuan Nasib”, insya Allah. Oleh karena itu kami menyerukan mobilisasi secara menyeluruh dan menunggu detik dimulainya penyerangan Damaskus dan membebaskannya dari pasukan rezim Asad. Tidak akan menunda kami dari operasi tersebut sikap bermalas-malasan atau pelemahan semangat apapun.
Allahu akbar… Allahu akbar…Allahu Akbar
Dewan Pimpinan Umum
Brigade Syuhada’ Dauma
(muhibalmajdi/arrahmah.com)
_____________________________________
Dalam artikel itu, tidak hanya sekedar memberikan predikat Mujahidin kepada FSA, Anda juga menyebarkan informasi palsu. Anda katakan Bashar al-Assad telah tewas, padahal tidak. Bahkan, Juni 2014, Bashar Al-Assad terpilih kembali menjadi Presiden Suriah dengan kemenangan 88,7 persen. Tentunya, sosok al-Assad yang terpilih itu bukan mayat yang bangkit dari kubur bukan?
Tapi kemudian, apa daya, keserakahan dan ketidak sepahaman dalam tujuan, membuyarkan ikatan yang awalnya erat. Antara Al-Nusra dan FSA terjadi ketidak-sepahaman, dan mereka pun berpecah. Arah pemberitaan Anda pun seketika berubah, dan tanpa ragu-ragu lagi, Anda kabarkan bahwa Al-Nusra, menangkap Komandan FSA – yang dulunya Anda sebut sebagai Mujahidin. Berikut cuplikannya:
Mujahidin Jabhah Nushrah telah menangkap seorang komandan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di provinsi Deraa beberapa hari setelah dia mengumumkan pembentukan kelompok FSA terbaru yang didedikasikan untuk memerangi “ekstrimis”. Beberapa aktivis Suriah di Deraa juga menyalahkannya karena diduga ia telah merekayasa penculikan para pejuang dari faksi lain dalam kolusi dengan rezim, serta mengambil dana yang seharusnya dialokasikan untuk pejuang dan peralatan militer. (Arrahmah, 5 Mei 2014, lihat screenshoot)
_________________________________
Mujahidin Jabhah Nushrah menangkap komandan FSA di provinsi Deraa
Hanin Mazaya Senin, 5 Rajab 1435 H / 5 Mei 2014 06:35
Mujahidin Jabhah Nushrah mengibarkan bendera di Bandara Taftanaz, provinsi Idlib, Suriah utara pada 11 Januari 2013. (Foto : AP)
DERAA (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah telah menangkap seorang komandan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di provinsi Deraa beberapa hari setelah dia mengumumkan pembentukan kelompok FSA terbaru yang didedikasikan untuk memerangi “ekstrimis”.
“Jabhah Nushrah kemarin malam menangkap kepala Dewan Militer Deraa, Kapten Ahmad Naameh, bersama lima komandan lain dari faksi oposisi,” ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) seperti dilaporkan Daily Star (5/5/2014).
Aktivis Suriah lainnya juga melaporkan penangkapan tersebut.
Naameh telah melakukan perjalanan dari Yordania ke Deraa pekan lalu untuk “menyatukan” faksi oposisi yang berusaha menggulingkan rezim Assad.
Dalam rekaman video yang dirilis dan didistribusikan oleh SOHR pada pekan lalu, Naameh mengatakan : “Siapa yang akan memerintah Suriah? Bukan ‘ekstrimis’ yang memenggal kepala orang. Bukan, itu akan dilakukan oleh Tentara Pembebasan Suriah yang terorganisasi dengan baik dan yang percaya pada demokrasi, pemerintahan demokratis dan negara sipil.”
Direktur SOHR mengatakan kepada AFP, ia mungkin telah ditangkap karena pernyataan itu, sementara Jabhah Nushrah mengatakan Naameh telah memberikan kota Khirbet Ghazaleh di Deraa kepada pasukan rezim.
Beberapa aktivis Suriah di Deraa juga menyalahkannya karena diduga ia telah merekayasa penculikan para pejuang dari faksi lain dalam kolusi dengan rezim, serta mengambil dana yang seharusnya dialokasikan untuk pejuang dan peralatan militer. Naameh telah lama berbasis di Yordania utara karena adanya permusuhan lokal yang diarahkan kepadanya.
Sekitar dua bulan lalu, di bawah kepemimpinannya dibentuk front yang disebut Southern Front yang mencakup 30.000 orang dari lebih 55 kelompok oposisi yang beroperasi dari perbatasan Yordania ke pinggiran Damaskus dan Dataran Tinggi Golan.
Aliansi baru ini bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran Barat bahwa bantuan yang mereka berikan akan jatuh ke tangan “ekstrimis”. (haninmazaya/arrahmah.com)
Anda lantas menuduh, bahwa FSA tengah melakukan konspirasi dengan Rezim Bashar al-Assad, dan karenanya ia pantas ditangkap. Anda juga menuduh, Komandan FSA tersebut merampas dana yang seharusnya digunakan untuk para pejuang. Bukankah ini sungguh absurd, bagaimana tidak, pihak yang dulu Anda kabarkan sebagai Mujahidin yang berhasil menewaskan al-Assad, setahun kemudian Anda tuduh dia melakukan konspirasi dan korupsi.
Tuan Arrahmah yang terhormat,
Hal serupa saya temukan tentang bagaimana Anda menilai kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Saat ISIS memasuki medan pertempuran di Suriah, Anda juga menyebutnya sebagai Mujahidin. Bersama ISIS, yang saat itu masih diakui sebagai link Al-Qaeda, berbahu-bahu dengan teroris lainnya menaklukkan wilayah demi wilayah. Hingga Raqqah, berhasil direbut dan Anda katakan, syariat Islam kini tengah ditegakkan di kota itu.
Saya tidak akan menyinggung kejahatan apa saja yang dilakukan ISIS di Suriah. Apalagi, saat itu, Anda begitu mengagung-agungkannya. Saya hanya ingin mengingatkan, bahwa dulu, Anda sebut ISIS sebagai pendakwah yang disambut dengan antusias oleh penduduk di sana, termasuk anak-anak. Berikut cuplikannya:
Di antara safari dakwah Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) adalah di provinsi Raqqah. Kegiatan dakwah ISIS di Raqqah ini didokumentasikan dalam video “Nawafidz ‘Ala Ardhil Malahim” seri ke-33 yang dirilis oleh Yayasan Al-I’tisham, sayap media Departemen Informasi ISIS.
Dalam video yang berdurasi 9 menit 45 detik ini, menunjukkan ratusan warga Muslim Raqqah, baik orang-orang tua dan kaum muda, bahkan anak-anak, hadir dalam acara dakwah yang digelar oleh Mujahidin ISIS. Selain itu, acara dakwah ini juga diselingi dengan acara khusus untuk anak-anak yang disambut secara antusias. (Arrahmah, 17 Desember 2013, lihat screenshoot dibawah)
________________________________
Video kegiatan dakwah Mujahidin ISIS di provinsi Raqqah, "Nawafidz 'Ala Ardhil Malahim" seri ke-33
Siraaj Selasa, 13 Safar 1435 H / 17 Desember 2013 10:00
(Arrahmah.com) – Di antara safari dakwah Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) adalah di provinsi Raqqah. Kegiatan dakwah ISIS di Raqqah ini didokumentasikan dalam video “Nawafidz ‘Ala Ardhil Malahim” seri ke-33 yang dirilis oleh Yayasan Al-I’tisham, sayap media Departemen Informasi ISIS.
Dalam video yang berdurasi 9 menit 45 detik ini, menunjukkan ratusan warga Muslim Raqqah, baik orang-orang tua dan kaum muda, bahkan anak-anak, hadir dalam acara dakwah yang digelar oleh Mujahidin ISIS.
Di antara isi dakwah yang disampaikan, salah seorang juru dakwah Mujahidin ISIS menjelaskan tentang keutamaan negeri Syam dan penduduk negeri Syam, dengan mengutip beberapa hadits shahih. Ia kemudian menjelaskan bahwa Mujahidin ISIS hadir di Suriah untuk membela kaum Muslimin yang ditindas oleh rezim Nushairiyah Suriah.
Dalam acara dakwah ini juga tampil seorang Mujahid ISIS yang berasal dari Finlandia, Eropa, bernama Abu Manshur Al-Finlandi. Ia diwawancarai secara singkat terkait latar belakang dan tujuan kehadirannya di bumi jihad Syam. Abu Manshur yang merupakan Muslim non-Arab itu menjawab dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh juru dakwah Mujahidin ISIS.
Pemuda Muslim Eropa itu menyatakan bahwa ia berjihad di bumi Syam untuk membela kaum Muslimin yang dibantai oleh rezim Nushairiyah dan untuk berpartisipasi dalam menegakkan Khilafah Islamiyah.
Selain itu, acara dakwah ini juga diselingi dengan acara khusus untuk anak-anak yang disambut secara antusias.
Di antaranya, ada seorang anak kecil menampilkan hafalan Al-Qur’annya di hadapan masyarakat luas dengan membacakan surat An-Nazi’at di luar kepala. Juga, seorang anak perempuan yang baru berumur 4 tahunan digendong oleh seorang Mujahid, tampil di muka umum dan membacakan hafalan surat Al-Fatihah.
Setelah itu Mujahidin juga membagi-bagikan hadiah untuk anak-anak untuk membuat anak-anak yang tengah dalam medan peperangan itu menjadi bergembira.
Kemudian acara dakwah diakhiri dengan melantunkan nasyid jihad bersama-sama.
Acara-acara dakwah Mujahidin di berbagai provinsi Suriah ini telah menunjukkan bahwa cita-cita penegakan Khilafah Islam sudah menjadi perkara yang dikenal luas oleh kaum Muslimin Suriah.
Selain mendokumentasikan kegiatan dakwah, “Nawafidz ‘Ala Ardhil Malahim” seri ke-33 ini juga mendokumentasikan serangan Mujahidin ISIS terhadap salah satu posko polisi rezim Syi’ah Irak di provinsi Shalahuddin.
Link untuk download
Kwalitas tinggi 155.08 MB
http://archive.org/download/Nawafiz-33/N33-1.mp4
Kwalitas sedang 44.24 MB
http://archive.org/download/Nawafiz-33/N33-2.mp4
Kwalitas mobile 5.71 MB
http://archive.org/download/Nawafiz-33/N33-3.3gp
(siraaj/arrahmah.com)
______________________________________
Namun sayang, lagi-lagi Anda tertipu. Keledai saja, bahkan tidak akan jatuh kepada lubang yang sama. Tetapi entah mengapa, Anda kembali mengulangi kekeliruan yang sama persis. Tidak butuh waktu setahun untuk Anda kembali menjilat ludah, atas puja-puji Anda sebelumnya kepada ISIS. Karena pada akhirnya, Anda melihat bahwa ISIS tidaklah lebih dari kawanan pembunuh yang mengatasnamakan agama.
Anda begitu geram, melihat faksi teroris yang Anda dukung, kini menjadi korban kekejaman ISIS. Anda perlihatkan foto horor, seorang yang Anda sebut Mujahidin tengah digorok di depan kamera oleh ISIS.
“Addurar As-Syamiyah melaporkan Abu Al-Miqdam telah syahid, in syaa Allah, hari ini. Ia adalah komandan Brigade Artileri dan Roket Harakah Ahrarus Syam Al-Islamiyah yang bernaung di bawah Jabhah Islamiyah. Ia dibunuh dengan cara yang sangat keji, yakni disembelih oleh tentara Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and Sham (ISIS). Sumber terpercaya Addurar menyebutkan bahwa Abu Al-Miqdam yang dikenal dengan nama “Sang Pemburu Tank” sedang dalam perjalanan pulang dari Qalamoun Timur menuju Idlib, kemudian sekelompok pasukan ISIS menyergapnya di pedesaan Hammah Selatan.” (Arrahmah, 17 Mei 2014, lihat screenshot dibawah)
_________________________________
Inna lillah! Keji, ISIS menyembelih Mujahid Jabhah Islamiyah
Ali Akram Sabtu, 18 Rajab 1435 H / 17 Mei 2014 22:07
Screenshot facebook salah satu tentara kejam ISIS selepas melakukan penyembelihan keji terhadap Mujahid Jabhah Islamiyah.
SURIAH (Arrahmah.com) – Addurar As-Syamiyah melaporkan Abu Al-Miqdam telah syahid, in syaa Allah, hari ini. Ia adalah komandan Brigade Artileri dan Roket Harakah Ahrarus Syam Al-Islamiyah yang bernaung di bawah Jabhah Islamiyah. Ia dibunuh dengan cara yang sangat keji, yakni disembelih oleh tentara Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and Sham (ISIS).
Sumber terpercaya Addurar menyebutkan bahwa Abu Al-Miqdam yang dikenal dengan nama “Sang Pemburu Tank” sedang dalam perjalanan pulang dari Qalamoun Timur menuju Idlib, kemudian sekelompok pasukan ISIS menyergapnya di pedesaan Hammah Selatan.
Tentara ISIS mengeksekusi Abu Al-Miqdam dengan cara keji.
Abu Al-Miqdam pernah ikut serta bertempur dalam penaklukan Gudang Senjata 559, ia di sana berhasil menghancurkan 4 tank musuh dan membunuh 23 penjaga.
Abu Al-Miqdam adalah salah satu pejuang Harakah Ahrar As-Syam Al-Islamiyah yang paling menonjol. Beberapa bulan yang lalu, ia memenuhi panggilan untuk membantu teman-temannya dalam pertempuran di Qalamoun Barat dan daerah Sahel. Di sana ia berhasil meluluhlantakkan banyak sekali tank tentara rezim Assad.
Kini ia telah menjemput cita-citanya untuk syahid fi sabilillah. Ia telah syahid, in syaa Allah,di tangan kotor tentara ISIS. Sungguh kejadian ini kembali mambakar hati para muwahidun karena yang membunuhnya adalah mereka yang menyebut diri mereka sendiri sebagai penegak Negara Islam (ISIS).
Abu Al-Miqdam sedang dalam suatu pertempuran, beliau sedang menarget tank tentara Assad.
Selain penyembelihan keji terhadap Mujahid Jabhah Islamiyah ini, telah dilaporkan pula operasi bengis jamaah ISIS lainnya pada Jum’at (16/5) kemarin, di mana bom bunuh diri ISIS di Syakhil membunuh 15 orang, termasuk di antaranya ialah anak-anak, wanita, dan masyarakat sipil.
Ya Allah balaslah kezhaliman para penjahat ini.
Singkaplah hakikat keburukan mereka di hadapan umat.
Dan terimalah para syuhada’ kami disisiMu.
(muqawamah/ansharalislam/arrahmah.com)
___________________________________
Tuan Arrahmah yang terhormat.
Surat saya ini, sesungguhnya hanya mewakili kegalauan hati teman-teman saya. Juga kegalauan rakyat Indonesia yang membaca berita-berita Anda. Saya, mereka, tentunya bertanya-tanya, mengapa begitu mudah Anda memuja, lalu mencaci maki? Begitu mudah Anda sebut FSA dan ISIS sebagai Mujahidin, tapi tak lama berselang Anda jatuhkan mereka kembali. Apakah predikat Mujahidin itu memiliki batas waktu? Dan apa jaminannya, bahwa Al-Nusra, tidak akan Anda jatuhkan sebagaimana FSA dan ISIS? Melihat rekam jejak Anda, tidak menutup kemungkinan Al-Nusra pun akan Anda caci maki, atau Anda katakan mereka keji.
Lalu, yang mana dong yang benar-benar Mujahidin? Berita Anda: Mujahidin menangkap Mujahidin, Mujahidin menyembelih Mujahidin. Ini membingungkan, lho….
(My-Artikel/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email