Seorang pria dievakuasi setelah ia terluka selama serangan teroris di utara Aleppo pada tanggal 30 April 2015. (Foto: AFP)
Belesan warga sipil, termasuk delapan anggota keluarga tewas setelah teroris menembakkan roketnya ke kota Aleppo Suriah.
Televisi pemerintah Suriah, Sabtu (2/5/15) melaporkan tiga anak tewas dalam serangan roket oleh militan di utara Aleppo.
Serangan roket juga melukai 45 lainnya di daerah perumahan yang padat penduduk. Serangan itu merusak rumah, toko-toko dan mobil, menurut kantor berita negara Suriah, SANA.
Roket ditembakkan dari kawasan Bani Zaid Aleppo, tempat dimana para teroris anti-pemerintah bersembunyi dan menghantam di distrik al-Ashrafiya, al-Midan, al-Khalediya, Masaken al-Sabeel, al-Seryan, dan al-Jabriya, SANA menambahkan.
Namun, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok yang berbasis di London yang dekat dengan oposisi Suriah, mengatakan lima orang tewas dalam penembakan hari Sabtu itu.
Pada hari Kamis, teroris menyerang sebuag distrik di Aleppo, menewaskan tujuh warga sipil.
Aleppo, sebelumnya adalah pusat perdagangan di Suriah, saat ini menjadi sebuah front utama perang empat tahun di negara itu.
Para teroris ini di masa lalu telah menghancurkan wilayah pemukiman di kota pelabuhan yang menewaskan ratusan orang.
Aleppo juga telah terkena imbas serangan baru kelompok teroris ISIS, karena berkedekatan dengan kota perbatasan Turki, sebuah daerah yang digunakan oleh unsur Takfiri mengirim senjata ke negara Arab itu.
Suriah telah bergulat dengan krisis mematikan sejak Maret 2011. Kekerasan yang dipicu oleh kelompok Takfiri sejauh telah merenggut nyawa lebih dari 222.000 orang, menurut Observatorium yang berbasis di Inggris itu melaporkan.
Lebih dari 67.000 orang yang tewas adalah warga sipil, termasuk lebih dari 11.000 anak-anak. Namun jumlah yang tewas tidak termasuk sekitar 20.000 orang yang hilang.
Lebih dari 3,8 juta warga Suriah telah meninggalkan negara mereka sejak awal krisis. Lebih dari 7,2 juta warga Suriah juga menjadi pengungsi, menurut PBB.
(AFP/Sana/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email