Pesan Rahbar

Home » » PBB : Tak lama Lagi Infrastruktur Yaman Hancur, Yaman Kekurangan Bahan Bakar

PBB : Tak lama Lagi Infrastruktur Yaman Hancur, Yaman Kekurangan Bahan Bakar

Written By Unknown on Sunday, 3 May 2015 | 05:39:00

Warga Yaman mencari korban di rumah yang hancur oleh serangan udara Saudi semalam di daerah perumahan di ibukota Yaman, Sanaa, pada tanggal 1 Mei 2015. (Foto: AFP)

PBB telah memperingatkan tak lama lagi infrastruktur di Yaman hancur, terutama diakibatkan kekurangan bahan bakar di negara yang diserangan oleh koalisi Saudi sejak akhir Maret.
“Pelayanan kesehatan, air, makanan masih tersedia di negara walaupun terbatas, namun tak berguna karena bahan bakar tidak lagi dikirim ke negara itu,” kata pejabat PBB Johannes van der Klaauw Sabtu (2/5/15).

Dia menambahkan bahwa rumah sakit serta sistem air tidak bisa bekerja karena kekurangan bahan bakar, memperingatkan bahwa negara Arab miskin itu bisa terjun ke kehancuran jika tidak ada tindakan serius yang diambil segera.

“Jika ada sesuatu yang tidak dilakukan dalam beberapa hari ke depan untuk mengirim bahan bakar dan makanan ke negara itu, Yaman akan hancur total.” katanya.

Seorang wanita berdiri di rumahnya yang hancur akibat serangan udara Saudi di Sana’a, Yaman, 1 Mei 2015. (Foto: AP)

Pada hari Kamis, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan distribusi makanan di Yaman karena sangat kekurangan bahan bakar di negeri ini. “Kami mencapai titik di mana kami tidak bisa lagi terus mendistribusikan makanan dari gudang kami kepada orang-orang yang sangat membutuhkan,” kata Purnima Kashyap, WFP Yaman Country Director.

Badan itu mengatakan mereka membutuhkan lebih dari 200.000 liter bahan bakar untuk terus mendistribusikan pasokan makanan ke Yaman.

Arab Saudi terus melakukan serangan udara brutal terhadap Yaman meskipun situasi kemanusiaan yang memburuk di negara Arab miskin itu.

Riyadh meluncurkan agresi militer terhadap Yaman pada 26 Maret – tanpa mandat PBB – dalam upaya untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan untuk mengembalikan kekuatan untuk mantan presiden, Abd Rabbuh Mansur Hadi, yang adalah sekutu setia Riyadh.

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: