Pesan Rahbar

Home » » Wahabi: Bukan Yazid yang Membunuh Imam Husain, Apakah Demikian? Berikut Penjelasannya

Wahabi: Bukan Yazid yang Membunuh Imam Husain, Apakah Demikian? Berikut Penjelasannya

Written By Unknown on Thursday, 21 May 2015 | 07:42:00


Kelompok Wahabi sedang berusaha mati-matian untuk menampilkan Yazid bin Mu’awiyah sebagai seorang figur sejarah yang bersih dan tak berdosa kepada masyarakat dunia. Syiahlah yang telah melempar tuduhan bahwa Yazid yang telah membunuh Imam Husain as.
Siapakah Yazid yang sebenarnya? Marilah kita ikuti wawancara dengan Hujjatul Islam Habibi manajer Divisi Tanya Jawab di Yayasan Penelitian Wali Ashr as berikut ini:

- Akhir-akhir ini kelompok-kelompok Wahabi sedang berusaha keras untuk meredupkan kesucian Imam Husain as. Sebagai ganti, mereka ingin mendoktrinkan kepada dunia kepribadian salih yang dimiliki oleh Yazid. Ia telah dizalimi dan dituduh oleh Syiah telah membunuh Imam Husain as. Bagaimana sejarah menulis tentang Yazid ini? Apakah klaim tersebut bisa dibenarkan?

Betul. Salah satu tema yang akhir-akhir ini sedang dimanuver oleh kelompok Wahabi adalah keyakinan, kepribadian, dan kejahatan-kejahatan yang dimiliki oleh Yazid. Mereka berusaha membebaskan Yazid dari peristiwa Karbala dan perilaku-perilaku sehari-hari seperti minum miras, berzina, dan bermain dengan kera. Sebagai ganti, mereka ingin mendoktrinkan kepada seluruh muslimin bahwa Yazid adalah seorang figur yang bisa diterima oleh semua orang. Untuk itu, mereka selalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan ini: siapakah yang pernah memasuki kehidupan pribadi Yazid untuk melihat apakah ia salat atau tidak, apakah ia bermain dengan kera atau tidak? Semua ini hanyalah tuduhan-tuduhan tak berlandasan yang dilontarkan oleh Syiah.

Akan tetapi, ketika kita merujuk kepada buku-buku induk Ahli Sunah, kita dapatkan para ulama Ahli Sunah menentang pernyataan kaum Wahabi itu dan memperkenalkan Yazid sebagai seorang yang sangat negatif.

- Bisa Anda sebutkan buku induk Ahli Sunah yang mana menuturkan masalah ini?

Sebagai contoh, Jahizh dalam kitab al-Bayan wa al-Tibyan, jilid 2, halaman 123 menulis, “Setelah Mu’awiyah, Yazid menjadi penguasa. Ia suka bermabuk-mabukan, bermain dengan kera dan harimau. Yazid adalah seorang fasik dan sering melakukan hal-hal yang haram. Untuk itu, semoga laknat Allah dan para malaikat tercurahkan atasnya.”

Ibn Sa’d dalam kitab al-Thabaqat al-Kubra, jilid 7, halaman 70 menulis, “Sekelompok orang mengutus Abdullah bin Hamzhalah salah seorang tabiin untuk meneliti kepribadian Yazid. Abdullah pun berangkat. Setelah kembali, ia berkata, ‘Wahai kaum! Takutlah kepada Allah yang tidak memiliki sekutu. Demi Allah! Kita tidak menentang Yazid kecuali kita takut, apabila ia masih ada, langit akan menurunkan hujan batu. Yazid adalah seseorang yang berzina dengan ibu, anak, dan saudara perempuannya sendiri, minum miras, dan meninggalkan salat.’”

Ibn Katsir dalam kitab al-Bidayah wa al-Nihayah, jilid 11, halaman 616, memuat titah Yazid kepada Muslim bin ‘Uqbah berkenaan dengan penduduk Madinah. Yazid berkata, “Setelah memasuki Madinah, apabila mereka menaatimu, maka kamu biarkanlah mereka. Tetapi, apabila mereka melawanmu, maka berikanlah kesempatan tiga hari. Apabila mereka kembali tunduk, maka terimalah mereka. Jika mereka enggan tunduk, maka mintalah pertolongan kepada Allah dan perangilah mereka. Apabila kamu menang, maka halalkanlah mereka untuk dirimua dan seluruh pasukanmu selama tiga hari.”

Al-Dzahabi dalam kitab Tarikh al-Islam, pada bagian peristiwa tahun 61 hingga 80 Hijriah, halaman 26 menulis, “Musrif bin ‘Uqbah menghalalkan Madinah untuk seluruh pasukan selama tiga hari. Selama tiga hari ini, sebanyak seribu perawan kehilangan kehormatan mereka.” Dalam catatan kaki frasa ini tertulis, “Musrif bin ‘Uqbah adalah Muslim bin ‘Uqbah. Setelah peristiwa Harrah ini, para ahli sejarah mengganti namanya menjadi Musrif; yakni orang yang berlebih-lebihan dalam mengalirkan darah dan kehormatan muslimin.

- Sekarang banyak didengungkan usaha kaum Wahabi untuk mendistorsi peristiwa Karbala, dan bahkan membuang peristiwa ini dari benak sejarah. Mereka mengingkari bahwa Yazid telah membunuh Imam Husain as. Bisakah Anda jelaskan tentang masalah ini?
Betul. Kaum Wahabi memang mengklaim bahwa Yazid bukanlah orang yang telah membunuh Imam Husain. Yang membunuh beliau adalah oknum-oknum kedua dan ketiga seperti Abdullah bin Ziyad, Umar bin Sa’d, Syimr, dan yang lain. Yazid berniat hanya ingin berbicara dengan Imam Husain as supaya beliau tidak memasuki Kufah.

Klaim ini dilontarkan oleh Ibn Taimiyah dalam kitab Majmu’ah al-Fatawa, jilid 4, halaman 297. Ia menulis, “Yazid tidak pernah memerintahkan supaya Husain dibunuh dan juga tidak rela dengan itu. Bahkan ia sangat sedih lantaran pembunuhan itu dan mencerca oknum-oknum yang telah membunuhnya.”

Jelas klaim ini bertentangan dengan realita yang ada dalam buku-buku sejarah Ahli Sunah. Sebagai contoh, Ibn Atsir dalam al-Kamil fi al-Tarikh, jilid 3, halaman 474 menulis, “Ibn Ziyad berkata, ‘Pembunuhan Husain terjadi lantaran Yazid memerintahkan supaya ia atau saya yang dibunuh. Dan saya memilih membunuh Imam Husain.”

Jika Yazid tidal rela dengan pembunuhan Imam Husain as, lalu mengapa ia menghina kepala Imam Husain dan memukulnya dengan kayu ketika kepala ini diletakkan di hadapannya? Peristiwa ini diakui oleh Ibn Katsir dalam kita al-Bidayah wa al-Nihayah, jilid 11, halaman 559.

- Lalu mengapa kaum Wahabi berusaha untuk menyucikan Yazid yang dibenci Dunia Islam ini?

Pertama, kaum Wahabi secara implisit mengaku diri mereka masih berhubungan dengan Bani Umaiyah dan mencintai mereka. Mereka mengumumkan masalah ini berkali-kali. Bahkan, di Suriah, mereka menamakan sebagian brigade mereka dengan nama Brigade Yazid bin Mu’awiyah dan Syimr bin Dzil Jausyan.

Kedua, mereka meyakini bahwa kita harus tunduk kepada penguasa zalim. Untuk itu, sesuai keyakinan mereka, Imam Husain as adalah seorang pembangkang dan pemberontak, serta Yazid adalah seorang penguasa Islam yang berhak. Untuk itu, sangat berat bagi mereka untuk menerima realita bahwa seseorang menjadi penguasa Islam, dan pada saat yang sama menentang ajaran syariat.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: