Pesan Rahbar

Home » » Jenderal Salami: Saudi Rahasiakan 400 Tentaranya Tewas dalam Perang Yaman

Jenderal Salami: Saudi Rahasiakan 400 Tentaranya Tewas dalam Perang Yaman

Written By Unknown on Wednesday, 10 June 2015 | 05:56:00


Wakil Komandan Umum Garda Republik Islam Iran (IRGC) Brigjen Hassan Salami menyebut agresi Arab Saudi terhadap Yaman sebagai perang terbodoh dalam sejarah karena mengikuti ambisi kekuatan imperialis dunia untuk menancapkan dominasinya di dunia Islam.

“Agresi Saudi terhadap Yaman adalah perang yang paling bodoh dalam sejarah, sebab jika dikaji secara independen maka terlihat bahwa perang itu mengikuti logika dunia mustakbirin untuk berdominasi atas dunia Islam,” katanya dalam sebuah konferensi solidaritas untuk bangsa tertindas Yaman yang diselenggarakan oleh para dosen sekolah agama (hauzah ilmiyyah) di kota Qum, Iran, Minggu (7/6), sebagaimana dilansir Fars News dan dikutip Al-Alam.

Dia menambahkan bahwa dalam agresi itu tidak ada sesuatu yang terlihat kecuali kebatilan, arogansi dan tipu daya, namun Saudi gagal meraih ombisinya karena rezim Riyadh semula berangan-angan dapat melakukan perluasan geo-politik hingga ke Laut Yaman.

Dia juga menegaskan Saudi telah melancarkan perang secara membabi buta, sementara milisi Ansarullah (Hautsi) yang di awal perang hanya tersebar di 30 persen wilayah Yaman kini justru tersebar di 80 persen seiring dengan banyaknya suku yang akhirnya memilih bergabung dengan Ansarullah dan ikut berperang melawan Saudi.

“Ini merupakan perkembangan bernilai historis,’ ungkapnya.

Dia melanjutkan bahwa selain itu, perang sekarang sudah merembet dari dalam negeri Yaman ke wilayah perbatasan Saudi, dan ada ratusan tentara Saudi yang tewas.

“Orang-orang Saudi yang melancarkan serangan laut dan udara ke Yaman, 400 tentara di antaranya telah terbunuh, namun Saudi tidak memublikasikan jumlah ini. Dan ketika pangkalan-pangkalan militer mereka diduduki (oleh pasukan Yaman), tentara Saudi bahkan tak berani melakukan serangan balik. Sekedar contoh, orang-orang Yaman telah merampas 30 unit tank dalam serangan terhadap salah satu pangkalan militer Saudi,’ paparnya.

Jenderal Salami menilai situasi pertempuran sudah berubah, dan perlawanan terus berkembang.

Dia mengatakan, “Kesabaran, kebesaran hati, dan ketekunan merupakan bagian dari karakteristik bangsa Yaman yang memiliki catatan sejarah yang cemerlang dalam perlawanan terhadap kezaliman dan penindasan.”

(Liputan-Islam/Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: