Amar makruf dan nahi mungkar dalam Islam dan agama-agama samawi yang lain memiliki posisi yang sangat tinggi. Landasan dakwah para nabi Allah dibangun di atas pondasi amar makruf dan nahi mungkar. Jika tugas ini dicabut dari pundak mereka, maka kenabian sudah diliburkan.
Lebih dari itu, tujuan utama pengutusan para nabi adalah membersihkan jiwa umat manusia. Dan tujuan ini hanya bisa terwujud di bawah panji amar makruf dan nahi mungkar.
Amar makruf dan nahi mungkar memiliki banyak berkah untuk kehidupan masyarakat luas. Dalam sebuah hadis, Imam Muhammad Baqir as berkata, “Amar makruf dan nahi mungkar adalah jalan para nabi dan metode orang-orang salih ... Melalui amar makruf dan nahi mungkar ini, seluruh kewajiban bisa ditegakkan, seluruh jalan aman, perniagaan menjadi halal, hak-hak orang-orang yang tertindas bisa dikembalikan, bumi bisa dimakmurkan, para musuh dibalas, dan seluruh urusan akan tegak.”
Salah satu basis penting kedua kewajiban yang memiliki peran hayati ini adalah masjid. Basis ini adalah tempat orang-orang yang komitmen terhadap agama berkumpul dan mendiskusikan seluruh bentuk problematika sosial masyarakat. Mereka yang merasa kelemahan iman bisa mengambil spirit dari rumah Allah ini.
Untuk itu, partisipasi dan kehadiran seluruh lapisan masyarakat itu sendiri, sekalipun tanpa aktifitas apapun, dapat mencegah banyak kemaksiatan. Mereka yang telah merasakan hadir di rumah Allah ini akan berkomitmen diri untuk tidak mengotori diri mereka dengan jenis kotoran apapun.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email