Pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama dituding meninggalkan rezim Israel, yang merupakan sekutu dekat AS. Otoritas AS membantah tudingan tersebut.
Tudingan ini disampaikan oleh mantan Duta Besar rezim Israel untuk AS, Michael Oren. Menurut Oren, Presiden Obama telah meninggalkan prinsip dasar dalam hubungan AS-Israel. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (18/6/2015).
Oren menjabat Dubes Israel untuk AS pada tahun 2009 hingga 2013. Dalam pernyataannya, Oren mengakui bahwa Israel juga melakukan kesalahan pada banyak bidang.
"Memang tidak ada pemimpin yang memonopoli kesalahan, tapi hanya satu pemimpin yang melakukannya dengan sengaja," sebut Oren menyindir Obama.
"Dari sejak dia menjabat, Obama menyerukan agenda isu-isu Palestina dan mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran. Kebijakan seperti itu akan menempatkannya pada posisi kikuk dengan pemimpin Israel manapun," imbuhnya.
Menanggapi tudingan ini, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby menyebut bahwa Oren yang hanya pernah menjabat Dubes Israel untuk AS itu, memiliki keterbatasan akses terhadap pembahasan tertutup antara AS dan Israel.
Kirby menambahkan, komentar senada juga disampaikan Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Menurut Kirby, Menlu Kerry meyakini tudingan Oren itu salah besar.
"Khususnya soal kepemimpinan Presiden Obama dalam hubungan AS-Israel, yang sangat tidak akurat dan salah, dan tidak merefleksikan apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu," ucap Kirby kepada wartawan, menjelaskan tanggapan Menlu Kerry.
(AFP/Detik/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email