Ayatollah Ja’far Sobhani mengatakan hal itu dalam pidato penutupan “Kongres Internasional Gerakan Ekstremis dan Takfiri dari Perspektif Ulama Islam” di kota suci Qom, Senin (24/11/2014).
Ia mengatakan, Takfiri telah merepresentasikan citra Islam yang benar-benar keras.
“Ulama Islam harus menggunakan metode yang tepat untuk melawan propaganda Takfiri,” imbuhnya.
Ayatollah Sobhani mengatakan bahwa Islam mempromosikan perdamaian dan persatuan, sementara Takfiri mendorong ketakutan dan hasutan serta kekerasan.
Ulama terkemuka Iran itu lebih lanjut menyerukan penghapusan beberapa unsur dalam buku-buku keagamaan yang menumbuhkan ideologi Takfiri.
Kongres Internasional Gerakan Ekstremis dan Takfiri dari Perspektif Ulama Islam dibuka pada Ahad di Qom, selatan Tehran, ibukota Iran, dan digelar selama dua hari dengan tujuan menjelaskan tentang gerakan-gerakan Takfiri.
Kongres tersebut dihadiri oleh 318 cendekiawan Muslim dari 83 negara dunia, di mana 40 persen dari peserta adalah Muslim Syiah dan 60 persen dari mereka adalah Sunni.
Even besar itu juga bertujuan mencari cara untuk melawan ancaman Takfirisme dan ekstremisme.
(Mahdi-News/IRIB-Indonesia/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email