Doa Faraj, Doa Terpenting di Malam Lailatul Qadr

Bulan suci Ramadhan dikenal dengan nama bulan doa dan munajat. Untuk itu, di setiap waktu dan masa bulan ini, doa dan munajat sangat dianjurkan.

Dalam ayat terakhir surah al-Furqan juga pernah ditegaskan, bahwa apabila kita tidak berdoa, niscaya Allah tidak akan pernah memperhatikan kita. Ayat ini mengingatkan urgensi doa kepada kita.

Untuk itu, sangat banyak doa yang dianjurkan dibaca pada bulan Ramadhan melebihi bulan-bulan yang lain. Untuk setiap hari, malam, dan sahar bulan Ramadhan, kita memiliki doa-doa sangat panjang yang mengandung asma Ilahi dan permohonan ampunan kepada Allah.

Hakikat doa, sebenarnya, adalah kita harus merasakan kedekatan khusus kepada Allah swt. Tujuan terpenting penciptaan kita adalah memahami hakikat ini.

Lalu, apakah doa menafikan seluruh fasilitas yang harus kita miliki? Ketika kita sakit, apakah kita tidak perlu pergi ke dokter? Tentu tidak demikian. Allah tidak pernah melarang kita untuk mencari fasilitas dan sebab. Yang penting adalah hati kita jangan tertambat kepada sebab dan fasilitas tersebut. Kita boleh minum air. Tetapi kita jangan berkeyakinan bahwa kedahagaan bisa sirna lantaran air. Rasa dahaga pembunuh Imam Husain as tidak pernah pernah sirna sekalipun ia telah minum ribuan liter air. Hal ini karena penghilang dahaga bukanlah berada dalam air.

Dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadr yang sudah berada di ambang pintu, doa terpenting untuk malam seperti ini adalah doa yang menjadi penghubung untuk seluruh doa kita. Yaitu doa Faraj (kemunculan Imam Mahdi as). Dengan kemunculan beliau, banyak hakikat yang bisa tersingkap dengan jelas.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)