Pada Hari Kiamat kelak, seluruh manusia diperintahkan oleh Allah supaya menyeberangi jembatan Shirath. Tidak ada pengecualian dalam hal ini. Para nabi dan wali pun harus menyebrangi jembatan Shirath ini.
Menurut penegasan al-Quran, jembatan Shirath ini terletak di dalam Neraka Jahanam dan memiliki tiga bagian: menurun, lurus, dan menanjak. Perintah untuk menyeberangi jembatan ini adalah suatu hal yang pasti sekalipun Allah tahu siapakah yang akan masuk neraka dan siapa pula yang akan masuk surga.
Berbeda dengan keyakinan kita selama ini, Neraka Jahanam memiliki perasaan dan memahami segala sesuatu. Untuk itu, semua orang termasuk para nabi merasa takut ketika mendengar jeritan Jahanam.
Menurut penegasan firman Allah, mereka yang bertakwa akan berhasil menyeberangi Shirath. Tetapi, mereka yang bertindak lalim akan terjungkal ke dalam Jahanam.
Untuk itu, kita sudah selayaknya merenungkan diri dan mengisi diri kita sendiri. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as senantiasa menangis tersedu-sedu di perkebunan kurma karena beliau mengetahui apa yang akan terjadi di akhirat kela. Tentu kita tidak bisa pasti masuk surga hanya dengan satu atau dua amal. Jika memang demikian, maka tentu Ahlul Bait as tidak akan pernah tersedu-sedu menangis selama hidup.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email