Pasukan Turki mengawasi dari perbatasan di kota Suruc, saat ISIS menggempur kota Kobani di Suriah yang dikuasai pejuang Kurdi, Kamis (25/6/2015).
Seorang pria berkewarganegaraan Australia tewas bertempur bersama dengan pasukan Kurdi dalam peperangan melawan Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS).
Keith Harding mengatakan dirinya menerima pesan bahwa putranya, Reece Harding meninggal dunia di hari Senin (29/6/2015), waktu setempat. Dikatakan putranya tewas akibat menginjak ranjau darat di Suriah.
Informasi itu disampaikan oleh seseorang melalui sambungan telepon dengan nomor internasional.
"Saya menyesal Reece telah meninggal. Dia menginjak ranjau. Dia sudah mati..."
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan warga Australia harus mengambil pelajaran dari kasus tersebut. "Kami mendesak para pemuda Australia khususnya tidak meninggalkan Australia dan mengangkat senjata," katanya.
Harding mengatakan putranya meninggalkan rumahnya di Gold Coast, di bulan Mei 2015. Kepadanya, si anak mengirim pesan untuk memberitahu bahwa dirinya melakukan pekerjaan kemanusiaan di luar negeri.
Pihak keluarga baru mengetahui bahwa ia bergabung dengan tentara Kurdi, setelah melihat foto-fotonya mengenakan seragam tentara, menenteng senjata api, di akun Facebook-nya.
"Dia merasa bahwa ia ingin melakukan hal yang benar dan mencoba dan menghentikann (ISIS) dengan cara yang ia bisa," tutur Keith.
Seorang pria yang mengaku berjuang bersama Reece mengunggah pesan untuk menghormatinya di halaman Fecebook kelompok Singa dari Rojava, yang didirikan oleh ppasukan Kurdi Suriah.
"Teman unitnya bersumpah membalas dendam atas kematiannya dan tidak akan berhenti sampai tikus-tikus ISIS yang kotor dibasmi."
Sekitar 120 warga Australia diyakini terbang ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan kelompok bersenjata yang ada di sana. Setidaknya sudah 30 orang warga Australia tewas dalam peperangan yang terjadi di kedua negara tersebut.
(Channel-News-Asia/Tribun-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email