Pesan Rahbar

Home » » Akar Kelompok Takfiri Kembali pada Arab Saudi dan Ideologi Wahabi

Akar Kelompok Takfiri Kembali pada Arab Saudi dan Ideologi Wahabi

Written By Unknown on Friday 21 August 2015 | 15:15:00


Kelompok takfiri teroris seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) , akar teritorinya kembali pada Arab Saudi dan ideologi mereka kembali pada ajaran Wahabi dan sama sekali tidak ada kaitan dengan Islam dan kaum muslimin.

Akar Kelompok Takfiri kembali ke Arab Saudi dan Pemikiran Wahabi
Dia mengatakan, perlawanan masyarakat dan tentara pasukan di Irak, Lebanon dan Suriah menunjukkan bahwa semua tindakan ini adalah sebuah pameran dan pertunjukan belaka dan setiap saat dan tempat dimana masyarakat bangkit melawan para teroris, mereka akan melarikan diri di awal kesempatan.
Wakil Majelis Persatuan Muslim Pakistan mengungkapkan, para pengikut Ahlulbait (As), khususnya di negara-negara Islam sama sekali tidak akan pernah tunduk dan sama sekali tidak pernah takut di hadapan kelaliman boneka-boneka Zionis, baik itu dengan nama Alqaidah maupun ISIS, yang masuk ke arena demi kepentingan para musuh-musuh Islam.

Imam Jumat kota Quetta Pakistan dalam menjawab pertanyaan, apakah terdapat perbedaan antar kelompok takfiri, mengatakan, kelompok seperti Alqaidah, Taliban, ISIS, Al-Shabab, Jabhat al-Nusra dan lain-lain akar teritorinya kembali ke Arab Saudi dan ideologinya kembali ke Wahabi, yang menjadi sarana Zionis dan tidak ada perbedaan signifikan antar mereka.

Menjaga Kepentingan Kolonial; Dalil Lemahnya Negara-negara Islam dalam Melawan ISIS
Dia dengan menjelaskan kita melihat kelemahan dan kekurangan dalam melawan ISIS, mengungkapkan, ironisnya, para penguasa sebagian negara-negara Islam karenamenjaga kepentingan kolonial tidak menunjukkan reaksi tepat di hadapan konspirasi ini. Sekarang ini gerakan takfiri menyebabkan tercorengnya citra Islam dan semestinya negara-negara Islam memisahkan dan mengidentifikasikan jalan Allah dari gerakan ini dengan memperkenalkan Islam suci Muhammadi.

Wakil Majelis Persatuan Muslim Pakistan menjelaskan, ISIS secara ideologi telak banyak menghantam Islam dan negara-negara Islam, seperti Suriah, Irak, Lebanon dan Yaman. ISIS dengan aktif di negara-negara Islam, telah melakukan kejahatan dan pembunuhan terhadap kaum muslimin dan tidak muncul di negara-negara Eropa dan hanya berupaya memikat pasukan; dengan demikian kelompok teroris ini hanya mencari kepentingan-kepentingan Zionis dan negara-negara pengayom Amerika.

Hujjatul Islam Musavi dengan menjelaskan bahwa kelompok takfiri seperti ISIS tujuannya adalah merusak citra Islam di kalangan opini publik dunia, menambahkan, mereka telah mengkhianati Islam dan telah merubah prioritas pertama dunia Islam, yaitu memperhatikan masalah Palestina dan melawan Zionis menjadi prioritas kedua dan ketiga, Israel sekarang ini sangat gembira sekali dan menjelaskan berada dalam kondisi yang baik; karena konflik ini, kaum muslimin lebih sibuk dalam masalah internnya dan jarang memperhatikan masalah-masalah seperti kebebasan Palestina.

Memperkuat Garis Ideologi, Cara untuk Melawan Zionis
Dia melanjutkan, sekarang ini dalam kondisi semacam ini, negara-negara Islam sebagai ganti memikirkan masa depan sejarah manusia, terpaksa mereka hanya fokus pada masalah intern-intern semata dan para musuh berupaya sekali lagi untuk mencaplok dunia dan melanjutkan kekuasaannya untuk abad-abad yang panjang.

Di penghujung, Imam Jumat kota Quetta Pakistan menjelaskan peran para ulama dunia Islam dalam melawan bahaya besar ISIS dan memuji upaya pemimpin besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dan para maraji negara Iran dalam masalah ini dan mengatakan, kita selain perlawanan militer dan keamanan, juga harus melakukan perlawanan ideologi dengan kelompok ini. Para ulama dunia harus tegas mengumumkan dan melakukan pencerahan bahwa ISIS sama sekali tidak memiliki kaitan dengan Islam dan kaum muslimin yang telah membidik negara-negara Islam dan para pendukung muqawamah guna menjaga kepentingan Zionis, yang tentunya Insya Allah mereka juga akan gagal dalam hal ini.
Selesai.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: